Harlow, bocah mungil dari California, telah menjalani proses kemoterapi yang begitu melelahkan. Tak hanya itu, ia pun telah menjalankan operasi dan transplantasi sel induk setelah didiagnosis mengalami kanker ovarium.
Dokter mengatakan kalau peluang hidupnya hanya 50%. Ya, pada April 2016, di usia masih sangat belia, ia telah didiagnosis dengan penyakit yang biasanya menyerang perempuan dewasa.
Meskipun saat ini sel kankernya telah jauh berkurang, namun dokter tetap merasa khawatir jika kanker agresifnya bisa datang kembali.
Ibunya, Bianca Langtree, 27, mengatakan, “Kami tidak benar-benar tahu apa yang terjadi Harlow saat ini, biar bagaimana pun kanker yang dideritanya sangat agresif dan ada kemungkinan besar untuk bisa kambuh kembali.”
Meskipun merasa sulit, ibu dan ayah Harlow Mark, 32, berusaha kerasa untuk berdamai dengan diagnosis putri mereka. Keduanya terus berbagi momen bahagia di media sosial, termasuk saat Harlow sedang bermain di taman dan menari di sekitar ruang tamu.
Mereka pun mendorong para orangtua yang tengah mengalami situasi serupa untuk bisa berpikiran positif. Bianca menambahkan, “Jangan pernah kehilangan harapan. Jangan pernah menyerah untuk kesembuhan putri kalian.’
“Mendengar anak alami kanker ovarium, rasanya seperti seseorang memukul perut saya!”
Orangtua Harlow menyadari ada sesuatu yang salah ketika melihat nafsu makan putrinya kian menurun. Ditambah lagi dengan kondisi sang putri yang sering muntah, dan menjadi lebih manja daripada biasanya.
Awalnya, mereka mengira putrinya terkena infeksi telinga, tetapi kekhawatiran akhirnya semakin membesar ketika dokter yang memeriksa merujuk Harlow untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke Children’s Hospital of Orange County (CHOC).
Lewat pemeriksaan X-ray diketahui bahwa Harlow memiliki tumor yang membutuhkan operasi besar untuk proses pengangkatan tumor tersebut.
Harlow mencium adik perempuannya, Sienna.
Bianca mengungkapkan, “Rasanya dunia runtuh saat mendengar bahwa anak yang disayangi akan menjalani kemoterapi yang cukup berat, dan hanya memiliki peluang 50-50 untuk selamat. Itu sungguh menakutkan!” ujarnya yang waktu itu sedang sedang hamil empat bulan putri bungsunya, Sienna, yang kini berusia 11 bulan.
“Ketika dokter menunjukkan hasil pemeriksaan tumor di tubuh mungilnya, tiba-tiba saya ingin muntah. Rasanya seperti ada seseorang memukul perut saya terus-menerus sampai seperti tidak bisa bernapas lebih lama lagi.”
“Namun, kami tetap kuat untuk menemaninya rawat inap delapan hari pertama, di tempat Harlow harus menjalani operasi besar, pengangkatan tumor yang telah mengambil alih fungsi ovarium (indung telur) kirinya.”
Bianca bercerita bahwa waktu itu dokter juga memotong usus buntu Harlow untuk tindakan pencegahan. Gadis kecil ini juga memiliki dua prosedur lain untuk memasukkan garis kateter sentral (PICC) yang dimasukkan ke dalam lengannya untuk memudahkan akses ke obat-obatan.
Bagaimana bayi bisa mengalami kanker ovarium?
Bianca melanjutkan, “Kami benar-benar menunggu sampai kemoterapi putaran pertama Harlow selesai hingga akhirnya kami memberitahukan berita ini pada orang selain keluarga dekat dan teman-teman.”
“Setidaknya, setelah melewati ‘kejutan’ awal, lebih mudah untuk menjawab pertanyaan yang akan mereka ajukan. Proses ini pun membuat kami kehilangan banyak teman…”
Bianca menyadari mungkin tidak semua orang bisa paham dan mengerti apa yang mereka bisa lakukan untuk mendukung kami.
“Seorang teman dekat saya, pada saat itu sempat mengirim pesan kepada saya dan bertanya, ‘Apakah Harlow akan berhasil melewati proses pengobatan kanker ovarium?‘ Teman macam apa yang mempertanyakan itu? Buat saya itu sungguh menyakitkan.”
Yang lebih menyedihkan, Harlow harus kehilangan rambutnya setelah menjalani perawatan kemoterapi. “Kami pun sering mendengar orang berkomentar, ‘Anak laki-laki kamu lucu!’ atau ‘Ganteng banget anak laki-laki kamu!’
“Anak lelakimu sangat lucu”. Salah satu komentar yang sering diberikan jika ada orang yang melihat Harlow
“Saya tahu mereka tidak jahat, tapi mendengar komentar seperti sungguh menyedihkan. Saat ini rambut anak saya memang tidak panjang layaknya anak perempuan berusia dua tahun. Syukurlah Harlow masih terlalu kecil untuk memahami semua ini.”
Meskipun sulit untuk berdamai dengan kondisi perempuan anak mereka, orangtua Harlow tetap berusaha kuat ketika bersama putri kecilnya.
Bianca mengatakan, “Saya pikir pertama kalinya saya menangis adalah setelah kami meninggalkan Harlow di ruang operasi pengangkatan tumornya. Saya telah menahan emosi untuk waktu sangat lama. Saya tidak ingin jika terus menangis dan bersedih akan dirasakan oleh Harlow sehingga ia pun akan merasa khawatir.”
“Setiap kali seorang perawat mendekatinya, dia akan menangis. Mark dan saya berbagi tangisan pertama kami di malam setelah operasi.”
“Kami menangis melihat kondisi Harlow, dan melihat monitor dan mesin-mesin yang ada di kamarnya. Saya ingat sempat mengatakan pada suami dengan mempertanyakan, bagaimana bisa bayi begitu kecil harus mengalami sakit yang sedemikan berat ini?”
“Sungguh saya merasa ini sangat tidak adil dan saya berharap seharusnya sayalah yang mengalaminya, bukan putri kecil kami.”
“Kami mencoba membuatnya tersenyum setiap hari”
Meskipun sedih melihat Harlow harus melewati proses pengobatannya, orangtunya memutuskan untuk berbagi setiap momen bahagia bersama putrinya di media sosial.
Bianca mengatakan, “Kami ingin berbagi hal-hal yang telah kami rasakan dengan siapa pun yang ingin mengikuti perjalanan putri kami. Setidaknya hal ini benar-benar bisa menjadi salah satu terapi untuk kami. Kami pun akhirnya membuat halaman khusus tentang perjalanan Harlow yang kami anggap sangat berani dan kuat.”
“Saya sudah melewati hari-hari baik ataupun yang terasa sangat buruk. Momen terbaik adalah hari-hari di mana saya bisa melupakan masa lalu dan hanya fokus pada saat ini saja.”
Salah satu proses penyembuhan untuk membuat putrinya pulih seperti sedia kala dari kanker ovarium, mereka pun melakukan transplantasi sel induk dan untuk menghilangkan seluruh sel kanker. Harapannya, tindakan ini bisa memberinya kehidupan baru dengan sel-sel sehat yang hidup di dalam tubuhnya.
“Saya tahu bahwa saya ataupun suami sudah menderita dan mengalami beberapa gangguan stres dan trauma, tetapi semua orangtua yang mempunyai anak menderita kanker dan saya ajak bicara ternyata memang merasakan hal sama.”
Beruntung, saat ini kondisis Harlow sudah kian membaik. Apapun yang bisa membuatnya bahagia pun akan dilakukan orangtuanya. Harlow suka naik komidi putar di kebun binatang atau berjalan-jalan ke taman.
Dia menambahkan, “Harlow suka menari dan bernyanyi. Setiap sore sebelum makan malam kami sering melakukan pesta dansa di ruang tamu kami. Ini adalah hal-hal sederhana yang paling kami rindukan selama perawatannya. Jadi, kami mencoba untuk melakukan sesuatu yang bisa membuatnya tersenyum setiap hari.”
Harlow masih memiliki masa depan
Bicara tentang masa depan putrinya, Bianca mengatakan, “Harlow masih memiliki jalan panjang di depannya; dia hanya di tahun pertama remisi. Jadi, dia masih melakukan kunjungan klinik setiap enam hingga delapan minggu untuk pengambilan darah dan memeriksa penanda tumornya.”
Dengan pengalaman yang ia rasakan, Bianca berpesan untuk orangtua lainnya, “Sebagai orangtua, Anda harus tetap kuat untuk anak. Tetapi tidak apa-apa jika memang sesekali menangis.”
“Salah satu hal yang perlu Anda ingat terus adalah ingatlah betapa berani dan kuatnya anak Anda. Anda harus berjuang untuk mereka sama seperti mereka berjuang untuk diri mereka sendiri.”
“Jadilah kekuatan untuk mereka. Tunjukkan pada si kecil bahwa masih banyak cinta yang bisa Anda berikan. Jangan pernah kehilangan harapan untuk orang yang Anda cintai dan teruslah mencari bantuan selama memang hal itu bisa Anda lakukan.”
Semoga Harlow cepat pulih dan bisa tumbuh ceria layaknya anak-anak seusianya.
Baca juga:
Kasihan! Bayi baru lahir terjangkit kanker sejak masih dalam kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.