Kain kebat adalah kain tenun tradisional khas suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Menurut tradisi, kain tradisional ini digunakan sebagai pakaian kebesaran dalam upacara-upacara adat. Kain tenun Dayak sendiri memiliki beberapa macam jenis yang berbeda-beda.
Harga kain tenun Dayak bervariasi tergantung kualitas kain dan kerumitan motifnya. Kain ini dibanderol mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah dan merupakan kain yang sakral untuk suku Dayak.
Artikel Terkait: Kain Ulos, Si Penghangat Tubuh yang Menjadi Benda Sakral dalam Adat
4 Fakta Menarik Kain Tenun Dayak
1. Makna Filosofi
Melansir dari Tempo, kain yang biasa disebut tenun ikat Dayak Iban ini memiliki filosofi yang mendalam. Kain tenun ini diwarnai dengan pewarna kimia motif Seligi Beras atau beras berbaris. Motif ini digunakan karena anggapan beras adalah makanan pokok yang melambangkan kesejahteraan.
2. Berbagai Motif
Kain Dayak Iban memiliki berbagai jenis motif, diantaranya adalah sebagai berikut,
- Nabau atau Naga
- Patah Sandung
- Mensia Bepantang
- Ticak
- Tiang Kebuk
Masing-masing motif juga memiliki maknanya tersendiri. Salah satunya motif Tiang Kebuk, yaitu dua tiang yang disambungkan dan dilubangi bagian tengahnya. Motif tersebut memiliki makna harapan kepada anak cucu terutama yang laki-laki.
Artikel Terkait: Menilik 5 Fakta Songket, Kain Khas Palembang Berharga Fantastis
3. Syarat Tertentu Menenun Motif Kain Tenun Dayak
Pola dasar gambar atau lukisan yang terdapat pada tenun ikat Dayak tidak bisa dibuat oleh sembarang orang dan harus mengikuti tingkatan umur tertentu. Untuk para gadis yang berumur belasan tahun atau menjelang akil baligh diajarkan menenun pola-pola yang sederhana seperti gambar pakis.
Yang boleh menggambar bentuk yang lebih rumit seperti naga atau dewa-dewa hanyalah mereka yang sudah berusia 40 atau 50 tahun ke atas.
Hal ini dikarenakan jika anak gadis membuat pola-pola seperti naga dikhawatirkan jiwa mereka belum kuat dan bisa terbawa apa yang ada di dalam gambar tersebut. Suku Dayak percaya akibatnya bisa buruk seperti menjadi gila, sakit, atau meninggal dunia.
4. Ditentukan oleh Mimpi
Menurut budayawan Yohanes Palaunsoeka, untuk membuat sehelai kain tenun, para penenun Dayak harus menemukan idenya terlebih dahulu dari sebuah mimpi. Mimpi tentang kehidupan, dewa, manusia, hewan, dan tumbuhan akan dituangkan dalam gambar dan lukisan di kain tenun.
Namun, jika tidak bermimpi terlebih dahulu kain yang akan dikerjakan tidak boleh dilanjutkan bahkan dibatalkan. Apabila ada keluarga yang meninggal juga tak boleh menenun kain terlebih dahulu karena merupakan pantangan.
Artikel Terkait: Fakta Menarik Kain Sasirangan Khas Banjar, Asal Usul hingga Arti Warnanya
4 Jenis-Jenis Kain Tenun Dayak
1. Kebat
Kain tenun Dayak dengan warna cokelat dan motif berwarna putih ini adalah kain khas suku Dayak Iban-Sui Utik di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Dibandingkan kain lainnya, jenis ini memiliki motif-motif yang paling sederhana dengan motif mernyerupai bunga, manusia, dan naga. Dalam bahasa Iban, kebat berarti ikat.
2. Sidan
Pada zaman dahulu, kain tenun Dayak Sidan diwarnai dengan berbagai jenis pewarna dari alam. Kain ini memiliki berbagai macam motif yang terinspirasi dari anyaman tikar bemban yang wajib digunakan dalam ritual-ritual adat Suku Dayak Iban.
Ciri khas dar tenun ikat Dayak Sidan adalah warnanya yang terang dan cerah, yaitu warna dasar merah dan putih untuk motifnya. Biasanya motif yang digunakan hanya manusia dan bunga saja.
3. Kain Tenun Dayak Pileh Selam
Biasanya kain ini memiliki warna dasar kuning dengan motif yang berwarna biru. Motif dari tenun ikat Dayak Pileh Selam disebut ‘kandung nibung berayah tangkai ranyai besembah’ yang digunakan oleh para sesepuh Iban sebagai alas talam atau nampan tempat kepala manusia ketika zaman peperangan dulu.
Mengutip dari Antara News, motif ini hanya boleh dibuat oleh para orangtua. Sementara para penenun pemula tak diperbolehkan untuk menggunakan motif tersebut karena dipercaya adanya kekuatan mistis yang terkandung di dalamnya.
4. Songket, Salah Satu Jenis Kain Tenun Dayak yang Paling Terkenal
Kain ini memiliki motif-motif garis-garis yang besar dan tegas. Biasanya motifnya terdiri dari manusia, bunga, atau naga. Pembuatannya pun termasuk rumit dan sulit.
***
Itulah beberapa fakta menarik dan jenis-jenis tenun ikat Dayak yang indah dengan pesonanya tersendiri. Kain ini adalah salah satu dari warisan budaya khas Indonesia yang harus dilestarikan dan diperkenalkan kepada anak cucu kita.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Bangga! Dior Gunakan Kain Endek Bali untuk Koleksi Fashion Teranyar
Filosofi Pembuatan Kain Tenun Lombok, Syarat Perempuan Sasak Boleh Menikah
Kain Ulap Doyo, Kain Tradisional Suku Dayak Benuaq yang Terbuat dari Daun