Indonesia memiliki banyak sekali makanan tradisional yang lezat. Tak hanya bercitarasa gurih, banyak pula makanan manis yang menggoda selera, salah satunya adalah dodol. Rupanya, di Indonesia juga terdapat berbagai macam jenis dodol yang punya cita rasa unik, lho.
Dodol memang menjadi salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di beberapa daerah. Meski tidak selalu disebut sebagai ‘dodol’ tapi makanan ini memiliki kemiripan dari segi rasa hingga teksturnya.
Artikel terkait: 10 Jajanan Tradisional yang Nikmat dan Sangat Digemari Masyarakat!
10 Jenis Dodol dari Berbagai Daerah di Indonesia
Dodol umumnya dijadikan sebagai oleh-oleh karena rasanya yang manis dan tahan lama. Tak hanya dicari oleh wisatawan, dodol sampai saat ini juga masih menjadi salah satu makanan tradisional yang biasanya dibuat saat acara-acara spesial.
Nah, jika Parents ingin tahu apa saja sih jenis dodol yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sebaiknya simak terus artikel ini, ya.
1. Dodol Garut
Sumber: Wikipedia
Jika membicarakan dodol, biasanya dodol Garut langsung terlintas di kepala kan, Parents? Memang dodol Garut sangat populer dan menjadi camilan khas Sunda yang selalu dicari oleh banyak orang. Bahkan, jika datang ke Garut sepertinya akan terasa kurang jika belum membawa dodol khasnya sebagai oleh-oleh.
Saat datang ke Garut, Parents tak perlu kesulitan mencari oleh-oleh makanan yang satu ini. Pasalnya, dodol Garut pasti banyak tersedia di pusat oleh-oleh atau bahkan toko-toko makanan.
Selain rasa original, dodol Garut juga memiliki berbagai macam variasi rasa yang bisa dipilih sesuai selera. Misalnya, dodol rasa nanas, nangka, durian, dan buah-buahan lainnya.
Tak hanya itu, ada pula dodol yang dipadukan dengan cokelat atau yang sering disebut dengan chocodot. Makanan yang satu ini juga selalu diincar wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh karena rasanya yang unik.
2. Wajit Cililin
Sumber: Merdeka
Makanan tradisional yang satu ini sudah lama menjadi camilan khas dari warga Desa Cililin yang ada di Bandung. Perpaduan rasa manis, gurih, dan legit dari wajit cililin membuat banyak orang merasa ketagihan dengan makanan yang satu ini.
Biasanya wajit cililin dijadikan teman minum teh pahit di pagi atau sore hari. Rasa teh pahit tak akan terlalu terasa saat menikmati makanan ini.
Selain itu, keunikan lain dari wajit cililin adalah eksistensinya yang diperkirakan sejak abad ke-15 masehi. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya karakter makanan yang informasinya merujuk ke arah wajit dalam naskah Sunda kuno.
Jadi, jika Parents ingin mencicipi makanan yang sudah ada sejak abad ke-15, sebaiknya jangan lupa untuk membeli jenis dodol yang satu ini saat berkunjung ke Bandung, ya.
3. Lempok Durian
Sumber: Indonesia Kaya
Jenis dodol yang satu ini menjadi makanan khas dari beberapa daerah di Indonesia, khususnya yang menghasilkan buah durian. Di Pulau Sumatera biasanya lempok durian mudah didapatkan saat menyambangi daerah Riau.
Sementara itu, saat berkunjung ke Kalimantan, Parents bisa membeli lempok sebagai oleh-oleh saat datang ke Pontianak.
Meskipun rasa manis dan teksturnya sangat mirip dengan jenis dodol lainnya, tapi lempok memiliki keunikannya sendiri. Makanan ini tidak menggunakan tepung ketan sebagai bahan baku utamanya. Alasannya, penggunaan tepung ketan bisa membuat rasa dan aroma khas durian menjadi berkurang.
Jadi, jika Parents mencari makanan olahan durian yang memiliki cita rasa yang masih asli, bisa mencoba mencicipi lempok.
4. Jenang Kudus
Sumber: Wikipedia
Jenang sebenarnya adalah sebutan lain dari dodol. Di Kudus, Jawa Tengah terdapat jenis dodol yang khas dan disebut sebagai jenang Kudus. Makanan tradisional ini juga memiliki cita rasa yang hampir mirip dengan dodol Garut yaitu manis dan legit.
Namun, perbedaan yang mencolok dari jenang Kudus dan dodol Garut terletak pada teksturnya. Rupanya tekstur jenang Kudus lebih lembut. Hal itu disebabkan jenang terbuat dari bahan seperti beras ketan, gula pasir, gula kelapa, santan, dan lemak nabati.
Tak hanya itu, jenang Kudus juga memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan dodol yang warnanya lebih pekat. Saat ini di banyak toko oleh-oleh menyediakan jenang Kudus dengan berbagai macam rasa mulai dari susu, cokelat, mocca, pandan, hingga nangka.
5. Gelinak
Sumber: Zona Bangka Belitung
Jenis dodol yang satu ini menjadi makanan khas dari daerah Pulau Bangka dan Palembang. Gelinak memiliki tekstur yang menyerupai dodol pada umumnya. Bahan utamanya juga hampir sama yaitu dari tepung ketan, santan, serta gula merah.
Perbedaannya terletak pada rasa gelinak yang ada unsur pedas dan bisa membuat tubuh menjadi lebih hangat. Hal itu disebabkan, terdapat bahan tambahan saat membuat gelinak yaitu beberapa rempah-rempah seperti cengkeh, pala, kapulaga, hingga kayu manis.
Tak hanya itu, merica juga ditambahkan sehingga bahan kunci yang membuat citarasa gelinak lebih khas. Teksturnya juga lebih kering dan kesat tidak seperti dodol pada umumnya.
Nah, jika Parents penasaran sebaiknya jangan sampai lupa buat beli makanan tradisional ini saat mampir ke Pulau Bangka atau Palembang, ya.
Artikel terkait: 5 Makanan Khas Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia
6. Madumongso
Sumber: Wikipedia
Bagi Parents yang tinggal di sekitar Jawa Timur tentunya sudah tak asing lagi dengan makanan yang satu ini, kan? Madumongso memang sering ditemukan di kota-kota yang ada di Jawa Timur dan biasanya dijadikan pilihan untuk oleh-oleh.
Seperti jenis dodol lainnya, madumongso juga berbahan utama beras ketan. Namun, beras ketan hitam menjadi pilihan sehingga warnanya menjadi cenderung lebih hitam. Selain itu, proses membuatnya juga lebih panjang karena beras ketan hitam tersebut dijadikan tapai terlebih dahulu dengan cara difermentasi.
Karena itu, rasa madumongso sangat unik karena terdapat rasa asam, manis, dan gurih dari santan.
Lalu, ciri khas lain dari madumongso ialah biasanya dihidangkan dengan cara dipotong kecil lalu dibungkus plastik dan dilapisi dengan kertas warna-warni. Jadi penampilannya terlihat sangat cantik dan rasanya juga nikmat.
7. Dodol Kandangan
Sumber: Indonesia Kaya
Apabila Parents berkesempatan berkunjung ke Kalimantan Selatan, sebaiknya jangan lupa untuk mencicipi dodol khasnya yaitu dodol Kandangan.
Sebenarnya, Kandangan merupakan nama daerah yang ada di Kalimantan Selatan. Masyarakat di sana sudah secara turun-temurun membuat dodol dengan memiliki cita rasa yang khas dan cukup berbeda dari dodol lainnya.
Salah satu pembeda dodol Kandangan dengan jenis dodol lainnya adalah tambahan bahan seperti agar-agar dan susu kental manis. Kedua bahan tersebut membuat dodol Kandangan memiliki cita rasa yang lebih manis dan legit.
Tekstur dari dodol yang satu ini juga disebut lebih lembut sehingga saat digigit akan terasa lebih manis dan meleleh di mulut. Umumnya dodol Kandangan menjadi camilan di kala berkumpul bersama keluarga besar.
8. Dodol Betawi
Sumber: Kompas
Tak hanya soto, ada makanan khas Betawi lain yang rasanya tak kalah nikmatnya, salah satunya adala dodol Betawi. Makanan yang khas dengan rasa manis ini juga sering ditemukan di pusat oleh-oleh tradisional Betawi. Banyak wisatawan yang masih mencari makanan ini karena rasanya yang lezat sehingga cocok dijadikan oleh-oleh.
Seperti dodol pada umumnya, dodol Betawi juga terbuat dari bahan utama berupa ketan, santan, gula merah, dan gula pasir. Proses memasaknya juga berlangsung lebih dari 6 jam sehingga membuat dodol bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Biasanya dodol ini hanya dibuat saat ada acara spesial seperti pernikahan atau saat menjelang hari raya seperti Idul Fitri. Namun, saat ini ada banyak produk dodol Betawi yang bisa dengan mudah ditemukan di berbagai penjuru Jakarta.
9. Alame Mandailing
Sumber: Indozone
Dodol khas daerah Mandailing ini juga memiliki cita rasa manis yang begitu nikmat. Bahan utamanya juga sama seperti dodol lain pada umumnya yaitu tepung beras ketan, gula merah, dan santan.
Namun, di Mandailing ada yang khas saat proses pembuatan alame. Tradisi memasak makanan ini disebut dengan Mangalame. Biasanya tradisi ini sering dilakukan saat bulan Ramadan karena alame sering disajikan saat Lebaran atau Idul Fitri.
Pembuatan alame juga membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 6 jam. Adonan harus diaduk terus-menerus hingga mencapai tekstur yang diinginkan. Setelah itu, adonan akan dibungkus di dalam tempat yang terbuat dari anyaman pandan atau yang biasa disebut dengan sumpit.
10. Dodol Labu Kuning
Sumber: Mediago
Jenis dodol yang satu ini memiliki warna yang cukup berbeda dari jenis dodol lainnya. Biasanya dodol memiliki warna yang lebih gelap dari gula merah. Namun, dodol ini cukup unik karena warnanya lebih terang karena berasal dari bahan utamanya, yaitu labu kuning.
Rasa dari dodol ini juga sangat manis dan legit. Di setiap gigitannya Parents bisa merasakan kelezatan labu yang begitu manis dan lembut. Karena itu, dodol yang satu ini tak hanya disukai oleh orang dewasa tapi juga anak-anak.
Dulu dodol labu kuning hanya dibuat saat hari spesial seperti menjelang Lebaran atau ada acara spesial keluarga. Namun, saat ini dodol labu kuning sudah menjadi makanan ikon Pontianak dan dijadikan oleh-oleh khas saat berlibur ke tempat yang satu ini.
Itulah daftar jenis dodol yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mana nih dodol yang menjadi favorit Parents?
***
Baca juga:
5 Cara Mengenalkan Makanan Tradisional Kepada Anak
29 Makanan Khas Sunda Legendaris, Dijamin Bikin Ketagihan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.