TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

7 Fakta Dampak Jarang Makan Daging bagi Tubuh, Baik atau Buruk?

Bacaan 4 menit
7 Fakta Dampak Jarang Makan Daging bagi Tubuh, Baik atau Buruk?

Meatless meal adalah kebiasaan orang-orang yang jarang makan daging. Apakah itu? Baik atau burukkah untuk kesehatan dan ertumbuhan anak?

Parents  mungkin kerap dengar istilah meatless meal atau kebiasaan orang-orang yang jarang makan daging. Apakah itu?

Sebenarnya gaya hidup ini bukan hal yang khusus di masyarakat Indonesia yang mempunyai beragam sumber produk protein nabati (dari tumbuhan), mulai dari tempe, tahu, hingga beragam jamur lainnya.

Kita juga biasa memvariasikan menu makanan kita dengan sumber protein nabati lain seperti kacang-kacangan, lentil, lengkap dengan beragam sayuran. Protein nabati ini cenderung lebih murah dan menawarkan lebih banyak manfaat kesehatan daripada daging.

Namun, benarkah demikian? Mari kita simak beberapa fakta tentang meatless meal atau kebiasaan jarang makan daging ini.

Artikel terkait: 5 Bahaya Diet Tanpa Nasi, Benarkah Bisa Bikin Koma Seperti Juwita Bahar?

Kebiasaan Mengurangi Makan Daging, Baik Atau Buruk?

1. Jarang Makan Daging, Jantung Berpotensi Lebih Sehat

cantik dan sehat saat hamil

Sebagaimana disarikan dari Mayo Clinic, pola makan nabati akan mengedepankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan dan kacang-kacangan. Sumber makanan tersebut kaya akan serat, vitamin, dan nutrisi lainnya.

Orang yang jarang makan daging atau yang menerapkan gaya hidup vegetarian umumnya mengonsumsi lebih sedikit kalori dan lebih sedikit lemak, sehingga bisa mengontrol potensi obesitas, dan memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah daripada yang sering makan daging.

Artikel terkait: Jangan lakukan! Ini 4 kesalahan yang sering dilakukan saat diet

2. Terlalu Banyak Makan Daging Merah, Tingkat Kematian Lebih Tinggi

menaikkan kadar hb

Daging merah

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan daging merah memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, atau diabetes. Daging olahan juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit ini.

3. Jarang Makan Daging, Sistem Pencernaan Lebih Lancar

7 Fakta Dampak Jarang Makan Daging bagi Tubuh, Baik atau Buruk?

Aviria Ermamilia, ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada mengatakan sejumlah survei menyebutkan angka konsumsi daging sapi Indonesia hanya sekitar 2-3 kilogram per kapita per tahun.

Meski demikian, Aviria menilai konsumsi daging merah yang sedikit ini tidak selalu menjadi hal yang buruk, tergantung kondisi kesehatan seseorang.

Manfaat yang dirasakan jika jarang makan daging merah adalah pencernaan lebih lancar, menurunkan risiko peradangan dan potensi diabetes.

4. Yang Menarik dari Menjadi Flextarian

jarang makan daging

Foto: Instagram/mtwfood

Istilah “flexitarian” telah diciptakan untuk menggambarkan seseorang yang mengonsumsi sebagian besar makanan nabati, tetapi kadang-kadang masih makan daging, unggas dan ikan.

Gaya hidup sehat semacam itu juga merupakan inti dari diet Mediterania yang membatasi daging merah dan menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan lemak sehat.

Gaya hidup ini telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya.

Artikel terkait: Busui ingin diet yang aman? Ikuti tips dari pakar gizi berikut ini!

5. Daging Merah Tetap Penting untuk Anak

jarang makan daging

Meski demikian, konsumsi daging merah (daging kambing, sapi) tidak langsung menjadi hal buruk. Daging tetap dibutuhkan untuk pertumbuhan. Hal ini seturut dengan pedoman konsumsi gizi seimbang dari Kementerian kesehatan yang menyebutkan pentingnya mengonsumsi lauk pauk dengan kadar protein tinggi.

Pedoman gizi seimbang adalah semakin beragam lauk maka semakin baik. Daging merah memiliki kolestrol dan lemak yang diperlukan untuk anak, namun harus dibatasi pada orang dewasa.

6. Daging Putih Lebih Ramah untuk Tubuh

jarang makan daging

Daging putih, seperti ikan, daging ayam, bebek, burung, dan unggas lainnya mempunyai kandungan lemak dan lemak jenuh lebih rendah, serta lebih sedikit kalori dibanding daging yang berasal dari sapi dan domba. Hal ini yang menyebabkan daging putih lebih ramah kolesterol untuk tubuh manusia.

7. Daging Merah vs Daging Putih, Penting Mana?

Peran daging merah (kambing, sapi) adalah menjaga tubuh dari anemia. Sementara, fungsi daging putih (ikan, ayam) adalah untuk menjaga kolesterol tubuh. Keduanya tetap penting untuk jadi pertimbangan di menu sehari-hari. 

Cerita mitra kami
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Ingin Si Kecil Aktif dan Stylish Tanpa Terganggu Popok? Simak Rahasianya di Sini!
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
Sariawan pada Anak dan Obat yang Aman, Catat Ya, Bun
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana

Jadi, Parents tetap penting untuk memerhatikan menu masakan sehari-hari dengan variasi lauk dan sayur, baik daging merah, daging putih, atau juga sumber protein nabati, dalam rangka memenuhi dan melengkapi kebutuhan nutrisi sekeluarga. 

Semoga bermanfaat!

 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Bahan kosmetik aman untuk ibu menyusui, catat baik-baik Bun!

Benarkah pakai KB bisa mengganggu produksi ASI? Ini kata dokter!

Dari Daun Torbangun Hingga Bunga Pisang, Ini Ragam Makanan Peningkat Produksi ASI yang Tak Banyak Diketahui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kalamula Sachi

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • 7 Fakta Dampak Jarang Makan Daging bagi Tubuh, Baik atau Buruk?
Bagikan:
  • 12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

    12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

  • Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

    Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

  • 12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

    12 Ciri-ciri Anak Cacingan yang Jarang Disadari, Parents Perlu Tahu!

  • Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?
    Cerita mitra kami

    Cara Memilih Obat Demam untuk Anak, Mengapa Harus Sesuai Usia?

  • Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

    Obat Amoxicillin untuk Bayi dan Anak, Ini Dosis dan Aturan Penggunaannya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti