X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Ismail Zulfic, Anak Tanpa Lengan yang Berenang Demi lawan Diskriminasi

Bacaan 3 menit
Ismail Zulfic, Anak Tanpa Lengan yang Berenang Demi lawan Diskriminasi

Ismail Zulfic, bocah yang lahir tanpa lengan tetap semangat berenang demi menaklukkan keterbatasan dan sistem diskriminatif di Bosnia terhadap kaum difabel.

Ismail Zulfic, dilahirkan tanpa kedua lengan. Dengan berstatus sebagai penduduk di Bosnia yang kurang mendukung bagi para kaum penyandang disabilitas, Ismail harus menghadapi berbagai diskriminasi sejak ia masih berusia dini.

Ismet Zulfic, ayah Ismail mengungkapkan bahwa putranya ditolak oleh beberapa tempat perawatan anak. Butuh waktu lebih lama dari orang tua dengan anak “normal” lainnya sebelum ia menemukan tempat yang bersedia menerima Ismail.

Elmina, sang ibu juga bercerita bahwa dia kesulitan saat hendak memasukkan Ismail Zulfic ke Taman Kanak-Kanak. Ia harus mengalami penolakan beberapa kali sebelum dapat menemukan sekolah yang mau menerima Ismail.

Meski dengan keterbatasan yang ia miliki, tak menghalangi Ismail Zulfic untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang normal. Elmina, ibu Ismail mengatakan bahwa anaknya pandai bermain video game dengan kakinya.

Yang paling membanggakan, Ismail Zulfic yang baru berusia enam tahun sanggup berenang di kolam renang taraf olimpiade meskipun tanpa lengan.

Sistem yang diskriminatif

Dari 3,5 juta populasi penduduk di Bosnia, 10% diantaranya adalah kaum difabel. Sekitar 300.000 orang penduduknya merupakan penyandang disabilitas, termasuk 84.000 orang yang berjuang saat perang saudara tahun 1992-1995.

Hampir setengah populasi penduduk di Bosnia berada pada usia produktif, namun tak bisa dipekerjakan karena disabilitas yang diderita. Dana sosial yang dicanangkan pemerintah kebanyakan dihabiskan untuk memberi santunan pada para penyandang difabel, dan yang diutamakan adalah para bekas tentara veteran perang.

Tentara veteran perang di Bosnia menerima 950 euro setiap bulan, dan korban perang saudara menerima 650 euro sebulan. Sedangkan penduduk sipil seperti Ismail hanya mendapat maksimal 200 euro per bulan untuk biaya medis. Tentu saja jumlah ini tidak cukup untuk menutupi kebutuhan Ismail.

Zarko Papic dari Bosnia’s Social Inclusion Foundation menyatakan bahwa metode santunan ini merupakan diskriminasi yang sistematis dilakukan oleh negara.

Ismail Zulfic mendapat pelatihan di Sekolah renang untuk difabel

Ismail Zulfic berlatih renang di sebuah klub renang bernama Spid yang ada di Sarajevo tiga kali dalam seminggu. Ismail yang tinggal bersama kedua orangtuanya di Zenica harus menempuh perjalanan 70 km ke Sarajevo untuk mencapai satu-satunya klub renang di Bosnia yang menerima anak difabel.

Meski kegiatan Ismail di klub renang menambah beban finansial keluarga, namun Ismet tetap merasa bangga bahwa anaknya bisa berenang seperti layaknya orang normal. Bahkan mampu berenang dengan jarak setara dengan kolam renang olimpiade.

Spid merupakan kelas renang yang dibuka oleh Amel Kapo yang merupakan seorang lulusan olahraga. Ia tergerak atas dasar keprihatinannya melihat bahwa anak-anak penyandang disabilitas tidak memiliki pelatih renang yang profesional.

Bersama dengan tiga orang relawan, Amel memberikan pelatihan berenang tanpa dibayar sepeserpun. Padahal, tagihan pemeliharaan kolam renang sebesar 650 euro sebulan yang dibayar dengan sumbangan dari dua pebisnis lokal.

Amel telah berusaha mendapatkan dukungan para pejabat, namun ia hanya berhasil mendapatkan 1000 euro dari kementerian kebudayaan untuk mendanai sekolah renang anak-anak difabel itu. Dengan segala keterbatasan yang ada, Ismail dan kawan-kawannya tetap semangat berlatih.

Ismet menerima kenyataan bahwa pemerintah Bosnia tidak terlalu memberikan perhatian pada kaum difabel seperti putranya. Namun ia tetap bangga dan berharap kelak anaknya bisa dikirim untuk mewakili Bosnia dalam olimpiade renang kelas dunia.

Ismail Zulfic adalah contoh baik bahwa keterbatasan fisik dan diskriminasi justru akan menjadikan seseorang lebih maju. Dukungan peuh dari orang tua adalah sumber semangat dalam mencapai semua impiannya.

Referensi: thenational.ae, cnnindonesia.com, health.motivateme.in

 

Baca juga:

Perjalanan Hidup Ryan: Malnutrisi di Panti, Sehat Setelah Diadopsi

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Ismail Zulfic, Anak Tanpa Lengan yang Berenang Demi lawan Diskriminasi
Bagikan:
  • Inspiratif! Ibu tanpa lengan tetap semangat berjuang menyusui bayinya

    Inspiratif! Ibu tanpa lengan tetap semangat berjuang menyusui bayinya

  • 8 Manfaat Bayi Berenang dan Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat

    8 Manfaat Bayi Berenang dan Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Inspiratif! Ibu tanpa lengan tetap semangat berjuang menyusui bayinya

    Inspiratif! Ibu tanpa lengan tetap semangat berjuang menyusui bayinya

  • 8 Manfaat Bayi Berenang dan Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat

    8 Manfaat Bayi Berenang dan Tips Memilih Kolam Renang yang Tepat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.