Introvert adalah salah satu tipe kepribadian. Namun, pengertian introvert sendiri masih sering disalahpahami. Terlebih, baru-baru ini seorang beauty vlogger menyebutkan istilah introvert sebagai salah satu alasan mengapa dirinya bisa melakukan kesalahan.
Tentunya, hal ini pun mengundang banyak kontroversi, baik di kalangan warganet maupun para ahli. Pasalnya, tindakan yang dilakukan beauty vlogger ini tidak sesuai dengan penjelasan mengenai introvert yang sebenarnya.
Hal tersebut berawal dari kontroversi seorang vlogger Indira Kalishta yang mengaku tidak mematuhi peraturan untuk disiplin dalam upaya pencegahan terkait Virus Corona.
Dalam akun YouTube milik Gritte Agatha, beauty vlogger tersebut mengaku bahwa dia tidak memakai masker dan tidak rajin mencuci tangan. Bahkan, ia juga kerap disebut melanggar aturan PSBB karena hadir dalam acara penutupan sebuah gerai makanan yang ada di kawasan Sarinah.
Tuai kritik, Indira pun memberikan pernyataan maaf melalui podcast Dedy Corbuzier. Dia menyatakan bahwa kesalahan yang dilakukannya dalam video bersama Gritte disebabkan karena rasa gugupnya sebagai introvert.
“Sebenarnya itu gara-gara enggak pernah collabs yang serius kayak gitu. Karena aku sebenarnya orangnya introvert, orangnya kadang ngomong dulu baru mikir,” ungkapnya melalui video podcast yang diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier.
Namun, pernyataan tersebut kembali menuai banyak kritikan. Pasalnya, banyak warganet yang menilai bahwa Indira sudah menyalah artikan istilah introvert dalam permintaan maafnya.
Sebenarnya seperti apa, sih, penjelasan dari introvert yang sebenarnya? Apakah orangtua juga bisa mengidentifikasi apakah anak termasuk introvert atau extrovert sejak dini?
Mengenal Kepribadian Introvert dan Cara Mengidentifikasinya
Secara umum, introvert adalah sebuah istilah atau teori kepribadian yang pertama kali dipopulerkan oleh Carl Jung. Dia adalah seorang psikolog ternama dari Swiss yang mengembangkan teori psikoanalisis.
Introvert ini sering disalahpahami sebagai seorang yang pemalu, pendiam, atau pun tidak mau bersosialisasi. Padahal, pengertian Introvert yang sebenarnya adalah, seseorang yang memiliki sumber energi utamanya terfokus pada hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri.
Hal ini juga disampaikan oleh Psikolog Agstried Elisabeth Piether dari Rumah Dandelion. Ia memaparkan, seorang introvert cenderung akan melakukan kegiatan yang berfokus pada diri sendiri untuk mengembalikan mood maupun tenaganya dalam beraktivitas.
“Jadi, seorang introvert bukanlah mereka yang menolak atau takut bersosialisasi. Tapi, ketika mereka bertemu banyak orang, energinya akan terkuras. Berbeda dengan extrovert yang malah mendapatkan energi baru ketika bersosialisasi,” ungkap Agstried kepada theAsianparent Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mendapat energinya kembali, seorang introvert biasanya beristirahat sejenak dan berfokus pada kegiatan yang hanya melibatkan dirinya. Misalnya, menyendiri di kamar dengan membaca buku, menonton bioskop sendirian, dan sebagainya.
Apakah Introvert Mudah Stres dan Gugup di Keramaian?
Sementara Indira menyebut bahwa dirinya seorang introvert, sehingga merasa gugup dan akhirnya membuat pernyataan yang salah saat berdiskusi. Namun, apakah seorang introvert pada umumnya merasakan hal yang disebutkan oleh Indira?
Dalam hal ini, Psikolog Agstried memberikan pandangannya. Menurutnya, seorang introvert yang mudah stres saat bersosialisasi atau di keramaian merupakan penjelasan yang kurang tepat. Karena pada dasarnya, seorang introvert hanya akan merasa bahwa energinya terkuras habis jika harus berlama-lama saat berada di keramaian.
“Kalau dibilang introvert bisa mudah stres di keramaian, nggak juga. Dia hanya akan merasa kalau energinya dikuras ketika di keramaian. Sehingga dia membutuhkan kegiatan yang terfokus pada dirinya sendiri,” jelas seorang Psikolog Pendidikan tersebut.
Mengidentifikasi Sikap Introvert pada Anak
Sebagai orang dewasa, tentunya kita akan paham mengenai tipe kepribadian apa yang dimiliki. Berbeda dengan anak-anak yang cenderung belum paham akan hal ini. Namun, jangan khawatir. Parents juga sebenarnya bisa mengidentifikasi apakah anak lebih dominan pada tipe introvert atau extrovert.
Sehingga setelah mengetahui tipe kepribadiannya, Parents juga jadi bisa lebih mudah dalam mencari cara tepat untuk menghadapi sikapnya. Berikut merupakan cara yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi apakah anak seorang introvert menurut Agstried:
-
Melihat Tipe Kepribadian Orangtua
Karakter cenderung bisa didapat dari bawaan orangtua atau pun lingkungan di sekitar anak. Jadi, untuk mengindentifikasikan apakah anak seorang introvert, menurut Agstried, ini nyaris bisa dilihat dari tipe kepribadian yang juga dimiliki orangtua.
“Biasanya, kalau orangtuanya dua-duanya introvert, nyaris diidentifikasikan anaknya juga akan introvert. Nyaris dapat dipastikan, tetapi tidak selalu bisa dipastikan demikian,” tegasnya.
-
Observasi Sikapnya Ketika Sedang Bersosialisasi
Cara yang bisa dilakukan berikutnya adalah dengan mengobservasi sikapnya ketika bersosialisasi di luar rumah. Kebanyakan anak yang dominan pada karakter introvert biasanya akan terlihat lelah selepas bersosialisasi atau pun berada di keramaian.
“Kalau orangtua lihat, anaknya diajak ke arisan atau kondangan mau. Namun, begitu pulang atau masuk mobil, dia langsung menghela capek, seperti buru-buru mau masuk kamar. Itu bisa cukup diyakinkan kalau anak adalah introvert,” ungkap Agstried kembali.
Perlu diketahui juga, bahwa sebenarnya tidak ada seseorang yang sepenuhnya introvert maupun extrovert. Setiap manusia pasti akan memiliki sifat keduanya. Hanya saja, mana sekiranya sifat yang lebih dominan dan terlihat di antara keduanya.
“Jadi, introvert dan extrovert itu tidak berada di dua titik terpisah. Keduanya merupakan satu kontinum (rangkaian). Misalnya, orang bisa tidak seratus persen introvert. Dia bisa 70% introvert, 30% extrovert. Jadi tetap ada kebutuhan untuk ketemu orang lain dan lain sebagainya,” tutur Asgstried.
Sehingga pada akhirnya, menurut Agstried, sebenarnya tidak ada cara spesial yang harus dilakukan untuk menghadapi seseorang atau anak yang kepribadiannya lebih condong ke arah introvert.
“Kita hanya perlu menghargai kebutuhan mereka. Kalau memang dia lagi butuh untuk recharge, maka berilah kesempatan. Kalau dia butuh sedikit bersosialisasi dengan circle teman yang sedikit tapi bisa dipercaya, juga tidak apa-apa. Yang terpenting, kita bisa menghargai kebutuhannya,” pungkasnya.
Oleh karena itu, tentu bisa pahami bahwa pada dasarnya, introvert adalah tipe kepribadian yang dilihat dari bagaimana cara seseorang mengisi energinya kembali dalam beraktivitas. Mereka tidak menolak atau merasa gugup saat bersosialisasi atau ketika berada di keramaian. Hanya saja, tenaganya cenderung akan cepat terkuras jika terus-menerus menerima stimulasi dari luar saat bersosialisasi.
***
Baca juga:
7 tanda anak memiliki karakter introvert dan bagaimana menghadapinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.