Introvert adalah salah satu tipe kepribadian. Namun, pengertian introvert sendiri masih sering disalahpahami.
Sebenarnya seperti apa, sih, penjelasan dari introvert yang sebenarnya? Apakah orang tua juga bisa mengidentifikasi apakah anak termasuk introvert atau extrovert sejak dini?
Artikel Terkait: Mengenal Kepribadian Introvert, Sekalian Cek Mitos dan Faktanya Yuk!
Apa Itu Introvert?
Secara umum, introvert adalah sebuah istilah atau teori kepribadian yang pertama kali dipopulerkan oleh Carl Jung. Dia adalah seorang psikolog ternama dari Swiss yang mengembangkan teori psikoanalisis.
Introvert ini sering disalahpahami sebagai seorang yang pemalu, pendiam, atau pun tidak mau bersosialisasi. Padahal, pengertian Introvert yang sebenarnya adalah, seseorang yang memiliki sumber energi utamanya terfokus pada hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri.
Hal ini juga disampaikan oleh Psikolog Agstried Elisabeth Piether dari Rumah Dandelion. Ia memaparkan, seorang introvert cenderung akan melakukan kegiatan yang berfokus pada diri sendiri untuk mengembalikan mood maupun tenaganya dalam beraktivitas.
“Jadi, seorang introvert bukanlah mereka yang menolak atau takut bersosialisasi. Namun, ketika mereka bertemu banyak orang, energinya akan terkuras. Berbeda dengan extrovert yang malah mendapatkan energi baru ketika bersosialisasi,” ungkap Agstried kepada theAsianparent Indonesia.
Oleh karena itu, untuk mendapat energinya kembali, seorang introvert biasanya beristirahat sejenak dan berfokus pada kegiatan yang hanya melibatkan dirinya.
Misalnya, menyendiri di kamar dengan membaca buku, menonton bioskop sendirian, dan sebagainya.
Apakah Introvert Mudah Stres dan Gugup di Keramaian?
Jawabannya tidak juga ya, Parents. Menurut Angstried, seorang introvert yang mudah stres saat bersosialisasi atau di keramaian merupakan penjelasan yang kurang tepat.
Karena pada dasarnya, seorang introvert hanya akan merasa bahwa energinya terkuras habis jika harus berlama-lama saat berada di keramaian.
“Kalau dibilang introvert bisa mudah stres di keramaian, nggak juga. Dia hanya akan merasa kalau energinya dikuras ketika di keramaian. Sehingga dia membutuhkan kegiatan yang terfokus pada dirinya sendiri,” jelas Psikolog Pendidikan tersebut.
Apa Saja Ciri Anak yang Introvert?
Berikut merupakan cara yang bisa dilakukan dalam mengidentifikasi apakah anak seorang introvert atau extrovert menurut Agstried:
1. Melihat Tipe Kepribadian Orang Tua
Karakter cenderung bisa didapat dari bawaan orang tua atau pun lingkungan di sekitar anak.
Jadi, untuk mengindentifikasikan apakah anak seorang introvert, menurut Agstried, ini nyaris bisa dilihat dari tipe kepribadian yang juga dimiliki orangtua.
“Biasanya, kalau orang tua dua-duanya introvert, nyaris diidentifikasikan anaknya juga akan introvert. Nyaris dapat dipastikan, tetapi tidak selalu bisa dipastikan demikian,” tegasnya.
2. Observasi Sikapnya Ketika Sedang Bersosialisasi
Cara yang bisa dilakukan berikutnya adalah dengan mengobservasi sikapnya ketika bersosialisasi di luar rumah.
Kebanyakan anak yang dominan pada karakter introvert biasanya akan terlihat lelah selepas bersosialisasi atau pun berada di keramaian.
“Kalau orang tua lihat, anaknya diajak ke arisan atau kondangan mau. Namun, begitu pulang atau masuk mobil, dia langsung menghela capek, seperti buru-buru mau masuk kamar. Itu bisa cukup diyakinkan kalau anak adalah introvert,” ungkap Agstried kembali.
Artike Terkait: 5 Cara Memahami dan Menghadapi Suami Pendiam, Bunda Perlu Tahu
Perlu diketahui juga, bahwa sebenarnya tidak ada seseorang yang sepenuhnya introvert maupun extrovert.
Setiap manusia pasti akan memiliki sifat keduanya. Hanya saja, mana sekiranya sifat yang lebih dominan dan terlihat di antara keduanya.
“Jadi, introvert dan extrovert itu tidak berada di dua titik terpisah. Keduanya merupakan satu kontinum (rangkaian). Misalnya, orang bisa tidak seratus persen introvert. Dia bisa 70% introvert, 30% extrovert. Jadi tetap ada kebutuhan untuk ketemu orang lain dan lain sebagainya,” tutur Asgstried.
Sehingga pada akhirnya, menurut Agstried, sebenarnya tidak ada cara spesial yang harus dilakukan untuk menghadapi seseorang atau anak yang kepribadiannya lebih condong ke arah introvert.
“Kita hanya perlu menghargai kebutuhan mereka. Kalau memang dia lagi butuh untuk recharge, maka berilah kesempatan. Kalau dia butuh sedikit bersosialisasi dengan circle teman yang sedikit tapi bisa dipercaya, juga tidak apa-apa. Yang terpenting, kita bisa menghargai kebutuhannya,” pungkasnya.
Artikel Terkait: Fakta menarik, kepribadian anak ekstrovert atau introvert bisa berubah karena hal ini
Oleh karena itu, tentu bisa pahami bahwa pada dasarnya, introvert adalah tipe kepribadian yang dilihat dari bagaimana cara seseorang mengisi energinya kembali dalam beraktivitas.
Mereka tidak menolak atau merasa gugup saat bersosialisasi atau ketika berada di keramaian.
Hanya saja, tenaganya cenderung akan cepat terkuras jika terus-menerus menerima stimulasi dari luar saat bersosialisasi.
***
Baca juga:
Waspada! Ini Gejala Awal Diabetes yang Sering Tak Disadari
Daftar Buah yang Aman untuk Penderita Diabetes, Yuk Catat!
7 tanda anak memiliki karakter introvert dan bagaimana menghadapinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.