Infeksi Jamur: Gejala, Jenis, Diagnsosis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Beda jenis jamur, beda pula gejala yang ditimbulkan. Simak penjelasannya berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Infeksi jamur dapat menyerang siapa saja, laki-laki, perempuan, orang dewasa, bahkan bayi sekalipun. Jamur merupakan mikroorganisme dengan ciri-ciri memiliki dinding sel yang disebut kitin.

Beberapa jenis jamur ternyata bisa menyebabkan infeksi pada tubuh manusia. Lebih ringkasnya, infeksi jamur merupakan segala jenis infeksi yang disebabkan oleh jamur

Jamur dapat menginfeksi berbagai tubuh manusia, seperti paru-paru, aliran darah, bahkan selaput otak manusia. Dari jutaan jenis jamur, cukup banyak yang menyerang bagian kulit manusia.

Infeksi yang disebabkan oleh jamur mungkin bisa menular dari satu orang ke orang lain. Bahkan ada juga beberapa penyakit yang berasal dari hewan atau permukaan tanah yang terkontaminasi.

Gejala Infeksi Jamur Berdasarkan Jenisnya

Sumber: Healthline

Gejala infeksi yang muncul berbeda-beda tergantung pada jenis jamur yang menyerang. Namun, untuk jamur yang menyerang kulit secara umum memiliki gejala seperti kulit bersisik, kemerahan, gatal, pembengkakan, hingga melepuh.

Berikut beberapa gejala infeksi berdasarkan jenisnya melansir Healthline

Artikel terkait: Lebih Mematikan! Waspadai Infeksi Jamur Hitam ‘Mukormikosis’ pada Pasien COVID-19

1. Kutu Air

Infeksi kaki atlet atau lebih dikenal sebagai kutu air (tinea pedis) merupakan salah satu infeksi yang menyerang sela-sela jari kaki, tangan, hingga kuku. Jamur ini sangat umum menular di kalangan para atlet. Seseorang juga dapat terjangkit lewat permukaan benda di tempat-tempat umum, seperti kolam renang, pemandian, hingga toilet umum.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala: 

Kaki atlet dapat menyebabkan gatal, perih, atau sensasi terbakar di antara jari-jari kaki atau bagian lain dari kaki. Kulit mungkin juga retak, terkelupas, atau melepuh.

2. Infeksi Jamur di Selangkangan

Jock itch atau dikenal juga sebagai tinea cruris merupakan salah satu jenis jamur yang dapat menyerang kulit di daerah selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong. Jenis infeksi ini sebagian besar menyerang pria dan anak laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan anak perempuan juga dapat memiliki penyakit ini. 

Gejala: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala gatal selangkangan yang umum meliputi kemerahan, rasa gatal, perasaan terbakar, perubahan warna kulit, kulit mengelupas atau pecah-pecah, dan biasanya ruam yang semakin parah saat berolahraga. 

3. Kurap 

Merupakan infeksi jamur yang muncul di kulit kepala. Kurap disebabkan oleh dermatofita yang bisa tumbuh di kulit terutama bagian tubuh yang lembap.

Gejala: 

Biasanya dimulai sebagai ruam kemerahan, gatal, bersisik. Seiring waktu, bercak kurap dapat menyebar dan membentuk lingkaran menyerupai cincin merah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu terkadang juga muncul: 

  • Kulit yang melepuh dan mulai mengeluarkan cairan
  • Tambalan seperti botak di kulit kepala
  • Tambalan yang terlihat seperti cincin dengan tepi luar yang lebih merah

Artikel terkait: Waspadai Infeksi Jamur, Ini Cara Mengenali, Jenis Jamur, serta Infeksi Jamur yang Serius

4. Infeksi Ragi

Infeksi ragi mungkin jarang sekali terdengar, tetapi ada jenis yang dapat menyerang alat kelamin. Misalnya, Candida albicans, yakni jenis jamur yang dapat menginfeksi kulit, mulut, saluran pencernaan, saluran kemih, atau alat kelamin.

Jenis tersebut ini sebenarnya normal tumbuh di kulit dalam jumlah kecil, tetapi bila jumlahnya banyak dapat menimbulkan masalah pada tubuh.

Gejala:

Candida albicans bisa muncul di tenggorokan atau mulut yang selanjutnya disebut sariawan. Sariawan menyebabkan bercak putih terbentuk di mulut dan tenggorokan. Pada perempuan, jamur ini juga bisa menginfeksi vagina dan bisa menyebabkan:

  • Nyeri
  • Rasa gatal
  • Keputihan yang menggumpal
  • Pembengkakan
  • Kemerahan

5. Infeksi Jamur Kuku 

Onikomikosis merupakan umum yang dapat menyerang kuku kaki, kuku jari tangan, dan dasar kuku. Ini juga dikenal sebagai tinea unguium.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala:

Jamur kuku biasanya dimulai sebagai bintik kecil berwarna terang di kuku. Saat menyebar lebih dalam, infeksi yang timbul bisa mengubah bentuk dan warna kuku. Seiring waktu, hal itu dapat menyebabkan kuku menjadi lebih tebal dan lebih rapuh.

Diagnosis Infeksi Jamur

Sumber: Healthline

Melansir Northwestern Medicine, diagnosis terhadap infeksi yang disebabkan oleh jamur dimulai dengan pemeriksaan fisik berdasarkan gejala yang muncul. Bila dibutuhkan, dokter mungkin bisa mengambil kerokan kulit, sampel rambut, maupun sampel kuku untuk menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi. 

Sementara itu untuk jenis jamur yang mempengaruhi bagian lain dari tubuh, dokter mungkin mengambil sampel cairan tubuh, termasuk:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Darah
  • Sekresi vagina
  • Sputum (lendir dalam sistem pernapasan)
  • Air seni
  • Cairan serebrospinal (cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang)
  • Biopsi (sampel jaringan) dari organ yang terkena (dalam beberapa kasus)
  • Dalam kasus massa jamur di sistem pernapasan, sinar-X dapat membantu menentukan jumlah kerusakan jaringan.

Penyebab Infeksi Jamur

Sumber: Pixabay

Infeksi jamur disebabkan oleh ratusan jenis jamur yang ada di lingkungan sehari-hari. Kebanyakan orang dapat terpapar jamur tanpa reaksi, tetapi kondisi tertentu dapat menyebabkan jamur tumbuh berlebihan dan menimbulkan gejala.

Beberapa hal yang membuat seseorang lebih rentan terserang jamur, antara lain:

  • Sistem kekebalan tubuh melemah
  • Bepergian ke lingkungan dengan paparan jamur yang berlebihan
  • Wabah jamur karena perubahan lingkungan, seperti konstruksi
  • Pengenalan jamur baru ke suatu lingkungan

Artikel terkait: Dapat Mematikan, Waspada Gejala Infeksi Jamur Hitam dan Golongan Berisiko

Bagaimana Cara Mengobatinya? 

Sumber: Pixabay

Jenis pengobatan tergantung pada jenis jamur yang menginfeksi, derajat keparahan, hingga kemungkinan masalah kesehatan lain terutama yang berkaitan dengan sistem kekebalan. 

Ada beberapa jenis obat antijamur yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi. Baik berupa krim, semprotan, larutan, tablet yang dirancang untuk masuk ke dalam vagina (pessaries), sampo, obat-obatan untuk diminum, dan suntikan.

Mengutip dari situs Patient, berikut beberapa jenis obat untuk antijamur: 

1. Antijamur Topikal

Obat ini berupa krim, cairan, atau semprotan antijamur yang dioles untuk mengobati penyakit tersebut pada kulit, kulit kepala, dan kuku. Beberapa contohnya klotrimazol, ekonazol, ketokonazol, mikonazol, tiokonazol, terbinafin, dan amorolfin. 

Kadang-kadang krim antijamur dikombinasikan dengan krim lain ketika dua tindakan diperlukan. Misalnya, krim antijamur sering dikombinasikan dengan krim steroid ringan, seperti hidrokortison, untuk mengobati ruam tertentu.

Krim antijamur membersihkan infeksi, dan krim steroid ringan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

2. Sampo Antijamur

Sampo yang mengandung ketoconazole kadang-kadang digunakan untuk membantu mengobati infeksi di kulit kepala dan kondisi kulit tertentu.

3. Pessarium Antijamur

Pessarium adalah tablet yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina. Beberapa obat antijamur digunakan sebagai pessarium untuk mengobati sariawan vagina, terutama klotrimazol, ekonazol, mikonazol, dan fentikonazol.

4. Obat Antijamur yang Diminum

Obat antijamur juga ada yang diminum. Contohnya, Miconazole tersedia sebagai gel oral, dan nistatin sebagai cairan. Keduanya diterapkan ke mulut untuk mengobati sariawan (infeksi candida) pada mulut dan tenggorokan.

Terbinafine, itraconazole, fluconazole, posaconazole, dan voriconazole tersedia sebagai tablet akan diserap ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati berbagai infeksi yang diakibatkan oleh jamur.

5. Suntikan Antijamur

Antijamur suntik dapat digunakan jika mengalami kondisi ini cukup serius di dalam tubuh. Amfoterisin, flusitosin, itrakonazol, vorikonazol, anidulafungin, caspofungin, dan micafungin adalah obat-obatan yang terkadang digunakan dengan cara ini.  Ini adalah obat spesialis yang digunakan untuk orang yang biasanya sakit parah di rumah sakit.

Itulah berbagai penjelasan tentang berbagai infeksi yang disebabkan oleh jamur. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis. Ingat selalu untuk menjaga kebersihan untuk terhindar dari penyakit ini! 

Baca juga:

Tinea capitis, infeksi jamur di kulit kepala anak yang sangat menular

Waspadai Infeksi Jamur Saat Hamil yang dapat memengaruhi kesehatan janin

Vagina gatal, waspadai risiko infeksi jamur pada vagina