Incidal merupakan obat yang sangat bermanfaat untuk meredakan gejala alergi. Bagi Anda yang kerap merasakan hal ini, pasti tak asing dengan incidal. Lantas, apakah incidal untuk ibu menyusui aman dikonsumsi?
Incidal untuk Ibu Menyusui
Gejala alergi biasanya ditandai dengan gatal, bersin, pilek, dan mata berair. Untuk mengatasinya, sejumlah obat seperti incidal diminum untuk meredakan gejalanya. Patut diingat bahwa obat ini hanya boleh diminum berdasarkan anjuran dokter.
Di pasaran, incidal tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup 60 ml. Setiap kapsul Incidal-OD mengandung 10 mg cetirizine, sedangkan dalam 5 ml sirup Incidal-OD mengandung 5 mg cetirizine.
Sebagai informasi, incidal dapat terserap ke dalam ASI. Bagi Bunda yang sedang menyusui, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini tanpa konsultasi ke dokter lebih dulu. Mengutip Alodokter, alergi umumnya diobati dengan obat antihistamin.
Antihistamin merupakan jenis obat yang digunakan untuk mencegah berbagai reaksi alergi, termasuk gatal. Adapun beberapa obat antihistamin yang tergolong aman untuk ibu menyusui, antara lain:
- CTM
- loratadine
- cetirizine
- triprolidine
Agar dapat meminimalisir penggunaan obat selama menyusui, Busui yang alergi sebaiknya mencari apa penyebabnya. Semisal Anda alergi terhadap cuaca dingin, maka kenakanlah pakaian hangat agar tidak memicu reaksi alergi.
Artikel terkait: Jadi Menu Sarapan Favorit, Bolehkah Ibu Menyusui Makan Nasi Goreng?
Dosis dan Aturan Pakai
Bicara mengenai dosis, konsumsi, patut memerhatikan bentuk obatnya dan berapa usia pasien. Konsumsilah sesuai anjuran dokter dan jangan menambah atau mengurangi tanpa berkonsultasi lebih dulu.
Incidal dapat diminum baik sebelum maupun setelah makan. Agar lebih maksimal, minumlah obat ini di jam yang sama setiap harinya. Jika jenis obat yang diminum adalah sirup, gunakan sendok takar yang terdapat di dalam kemasan. Jangan menggunakan sendok lain karena dosisnya akan berbeda.
Bentuk obat: kapsul
Bentuk obat: sirup
- Dewasa dan anak usia >6 tahun: 10 ml (2 sendok takar), 1 kali sehari
- Anak usia 2–6 tahun: 5 ml (1 sendok takar), 1 kali sehari
- Anak usia 1–2 tahun: 2,5 ml (1/2 sendok takar), 1 kali sehari
- Bayi usia 6–12 bulan: 2,5 ml (1/2 sendok takar), 1 kali sehari (tidak boleh lebih dari 1 minggu)
Jika Anda tak sengaja lupa mengonsumsi Incidal, segera lakukan begitu teringat jika jeda dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis. Agar awet, simpan obat ini dalam ruangan bersuhu kamar. Hindari menyimpan di tempat yang lembap, suhunya panas, serta di lemari pendingin.
Artikel terkait: Bolehkah Minum Obat COVID-19 Saat Menyusui? Ini Pendapat Konselor Laktasi
Interaksi dengan Obat Lain
Sampai saat ini, belum diketahui apakah terdapat efek interaksi yang mungkin terjadi bila mengonsumsi Incidal bersama dengan obat lain. Namun, untuk mengurangi risiko timbulnya efek yang tidak diinginkan, beritahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan berikut:
- Obat antihistamin lain
- Obat antidepresan
- Obat antikejang
- Obat pereda nyeri golongan opioid
- Obat gangguan kecemasan
- Obat gangguan mental
- Obat pelemas otot
- Obat pereda batuk
- Obat tidur
Efek Samping
Selain efek jika digunakan bersamaan dengan obat lain, penting mengetahui efek samping yang mungkin timbul setelah meminum obat ini, yakni:
- Pusing
- Mulut kering
- Muntah
- Diare
- Sakit perut
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Mengantuk
Dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi Incidal bila muncul efek yang lebih serius, seperti:
- Frekuensi buang air kecil menurun atau bahkan sulit buang air kecil
- Gangguan penglihatan
- Lemas
- Sulit tidur
- Sulit menelan
- Sesak napas
- Linglung
- Tremor
Peringatan
Terdapat beberapa catatan sebelum Anda mengonsumsi incidal, antara lain:
- Jangan mengonsumsi Incidal bila Anda memiliki alergi terhadap cetirizine atau hydroxyzine.
- Jangan berkendara dan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Incidal-OD, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama mengonsumsi Incidal-OD karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Konsultasikan dulu dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui atau merencanakan kehamilan. Selain dapat menurunkan produksi ASI pada ibu menyusui, obat ini dapat menyebabkan kantuk, rewel, dan kolik pada bayi.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau penyakit liver.
- Beri tahu dokter mengenai obat, suplemen, dan obat herbal yang sedang Anda konsumsi.
- Periksakan ke dokter jika gejala tidak membaik, muncul gejala alergi obat, atau terjadi overdosis saat mengonsumsi obat ini.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Amankah Ambeven untuk Ibu Menyusui? Cek Faktanya di Sini!
Amankah Minum Ibuprofen untuk Ibu Menyusui? Simak Penjelasan Ini!
Obat Maag untuk Ibu Menyusui yang Aman, Bunda Sudah Coba?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.