Dari sekian banyak ikan yang ada di perairan Indonesia, ikan tongkol menjadi salah satu jenis ikan favorit yang sering diolah menjadi beragam menu makanan. Tidak hanya untuk orang biasa, ikan tongkol untuk ibu hamil ternyata cukup banyak memberikan manfaat.
Ikan tongkol yang memiliki nama lain euthynnus affinis atau kawakawa atau little tuna ini masih termasuk ke dalam keluarga ikan tuna. Patut Anda ketahui jika ikan tongkol ini menjadi sumber protein yang kaya dan asam lemak yang baik untuk kesehatan tubuh.
Selain itu, dilansir dari American Pregnancy Association, ikan tongkol utuh mengandung nutrisi penting, seperti asam lemak omega-3 (DHA dan EPA), protein, vitamin dan mineral seperti zat besi. Nutrisi itu penting untuk ibu hamil dan anak-anak, karena mendorong perkembangan janin, bayi dan anak-anak yang sehat.
Kandungan DHA juga berperan untuk mencegah keguguran pada ibu hamil, serta EPA berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah dan menyehatkan jantung. Walau demikian, karena ikan tongkol ini termasuk dalam keluarga tuna, Bunda juga harus berhati-hati saat mengonsumsinya.
Ikan tuna terkenal sebagai ikan yang mengandung lebih banyak merkuri daripada jenis ikan lainnya. Dengan demikian, meski ikan tongkol untuk ibu hamil cukup bermanfaat, tapi tetap perlu dibatasi saat mengonsumsinya.
Ikan Tongkol untuk Ibu Hamil : Waspada terhadap kandungan merkuri pada ikan
Merkuri merupakan zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari limbah aktivitas manusia. Seperti pembakaran, pertanian dan limbah dari pabrik-pabrik yang menggunakan merkuri.
Limbah tersebut biasanya dibuang ke sungai dan berujung mengendap di laut, kemudian di dalam air, merkuri berubah menjadi zat yang disebut dengan metilmerkuri. Lalu, metilmerkuri akan terserap ke dalam daging ikan dan masuk hingga ke otot-ototnya.
Ikan tongkol ini termasuk jenis ikan yang paling rentan terkontaminasi merkuri, maka dari itu lebih baik ibu hamil membatasi konsumsi ikan tongkol.
Tak luput, konsumsi ikan dan ragam seafood lainnya cukup 2 kali seminggu, serta porsinya hanya sekitar 12 ons perminggu.
Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak dari paparan merkuri berlebih pada tubuh. Seperti, akan menyebabkan kerusakan pada kulit, saluran pencernaan, sistem saraf, ginjal, hingga otak dan jantung.
Bagi Bumil disarankan juga untuk tidak makan ikan tongkol kemasan atau kalengan. Sebab, ikan kalengan lebih banyak mengandung natrium yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Bahaya merkuri yang terkandung dalam ikan tongkol bagi ibu hamil
Sudah dijelaskan meski ikan tongkol memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan, tapi ikan tongkol juga berisiko terkena paparan merkuri yang berbahaya bagi tubuh. Sehingga, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Dikutip dari situs Halosehat, risiko yang akan timbul akibat kandungan merkuri dalam ikan tongkol yaitu dapat menghambat pertumbuhan janin selama di kandungan. Sehingga akan ada banyak risiko setelah sang ibu melahirkannya.
Di samping itu, karena pertumbuhan janin yang tidak sempurna, maka berisiko besar membuat bayi mengalami cacat otak setelah lahir. Sungguh risiko yang sangat tidak diinginkan oleh orangtua manapun, kan, Bun?
Mengolah ikan tongkol agar terhindar dari racun
Racun dalam ikan tongkol bisa saja tidak hilang setelah dimasak karena pengolahan yang kurang tepat. Dengan demikian, kita perlu memastikan jika ikan tongkol yang akan dimasak sudah dibersihkan secara tepat, dan lebih baik lagi jika dari perairan yang bersih.
Supaya tidak keracunan, mengolah ikan tongkol haruslah berhati-hati dan teliti. Caranya yaitu dengan membuang bagian kepala lebih dahulu, baru setelah itu bisa memasaknya.
Kandungan logam dan serap merkuri paling tinggi ada di bagian kepala. Sehingga, jika mengolah ikan tongkol setelah membuang kepalanya, kita dapat meminimalisir penyebaran racun ke dalam tubuh.
Itulah informasi terkait ikan tongkol untuk ibu hamil yang patut Bunda ketahui. Semoga bermanfaat, ya!
****
Baca juga :
Salah satu sumber karbohidrat, ini 7 manfaat roti untuk ibu hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.