Tantangan besar ketika kehamilan dan menjadi seorang ibu dirasakan oleh Kara Scott yang berusia 33 tahun. Tak pernah terbayangkan dalam benaknya, ia menjadi ibu lumpuh saat hamil hingga melahirkan buah hati yang kedua.
Dengan besar hati, ia mencoba menerima kondisi yang menurut dokter bisa sampai permanen terjadi pada dirinya itu. Lalu, sebenarnya apa penyebab dari kondisinya tersebut?
Kisah Perjuangan Seorang Ibu Menjadi Lumpuh Saat Hamil
Kehamilan kedua menjadi satu anugerah tersendiri bagi Kara Scott dan sang suami, Jonny Scott. Namun, kala itu ia sendiri merasa bingung dan sedih karena kondisi fisiknya berubah karena lumpuh yang dialami.
Berawal dari Pingsan dan Kejang
Melansir Littlethings.com pada 2019 silam, Kara, suami, dan sang buah hati Issac tengah berjalan-jalan bersama dan berlibur. Tak disangka, Kara mengalami kejang hingga pingsan di tempat liburan. Di perjalanan pulang, ia kembali pingsan saat ada di penerbangan.
Sesampainya di rumah, ia memeriksakan kondisinya pada dokter. Setelah menjalani serangkaian tes, dokter mendiagnosisnya dengan gangguan sistem saraf pusat atau Neuromyelitis Optica (NMO).
Diduga, kondisi kejang yang dialami kemungkinan disebabkan karena kehamilan. Namun, belum ada bukti yang cukup untuk membenarkannya.
Setelah ditelusuri, kondisinya ini dimulai bahkan sejak 10 tahun yang lalu. Di usianya yang masih 23 tahun, ia mengalami mati rasa hingga masalah keseimbangan, namun tak begitu memedulikannya. Akhirnya, dokter menemukan tiga lesi non kanker dengan kondisi akhir dirinya kini menjadi lumpuh.
Artikel Terkait: Kegagalan suntikan epidural akibatkan ibu ini lumpuh
Dirinya Dinyatakan Hamil
Kara kehilangan kemampuan berjalan sehingga ia harus duduk di kursi roda. Sedihnya, ia mengalami kelumpuhan dari dada ke bawah.
Kejutan pun kembali datang di tengah-tengah keluarga mereka. Sekitar enam minggu dinyatakan lumpuh, dia pun mengetahui dirinya positif hamil!
Dengan suka cita, ia pun melewati bulan demi bulan kehamilan di kondisinya yang lumpuh. Dengan mental yang tak karuan, sang suami selalu mencoba menenangkan dan mengatakan bahwa kehamilannya ialah sebuah keajaiban untuk keluarga mereka.
Selama hamil, Kara bercerita bahwa dia tidak bisa merasakan tendangan sang janin. Ia khawatir tidak bisa memiliki bonding yang kuat dengan buah hati keduanya tersebut.
“Aku tidak bisa berdiri dan melihat perutku membesar. Sedih sekali karena saya seperti tak menikmati kehamilan ini. Padahal, aku sangat ingin menikmati prosesnya,” ujar Kara.
Artikel Terkait: Jarum suntik epidural tertinggal di punggung, ibu ini alami kerusakan saraf
“Aku seperti ibu yang buruk....”
Selama prosesnya, Kara tak menampik bahwa merasakan pikiran negatif yang terus berkecamuk. Di kehamilan sebelumnya, kondisi fisik dia masih baik-baik saja. Ia merasa bersalah dan merasa menjadi sosok ibu yang buruk untuk sang buah hati.
"Kondisi ini membuat aku merasa seperti ibu yang buruk karena ketika hamil Isaac tidak seperti ini, rasanya koneksi bisa terasa. Tetapi kali ini tidak bisa....” Tuturnya lagi.
Persalinan Berjalan Lancar
Tepat di 7 Januari 2020, buah hati keduanya lahir dengan sehat dan selamat. Ia berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Winnie Scott.
Rasa bahagia begitu terasa. Semua perjuangan selama kehamilan di tengah kondisinya itu seolah terbayarkan melihat senyum manis si kecil. Setelah kehadiran Winnie, ia bisa lebih berpikir positif dan menerima keadaannya.
“Ini bukan tentang aku saja. Tidak masalah dengan kondisiku. Ini tentang gadis kecilku, sekarang sudah menyatu dengan duniaku,” tuturnya.
Ia pun kini menikmati perannya sebagai seorang ibu dua anak. Walau berat, Kara merasa bersemangat karena menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Artikel Terkait: 9 Tips Proses Melahirkan Normal dengan Cepat dan Aman
Mengenal Neuromyelitis Optica (NMO)
Kondisi NMO ini bisa muncul saat sistem imunitas tubuh menyerang sel-sel sehat di sistem saraf pusat. NMO bisa mengerang saraf optik hingga saraf tulang belakang hingga menyebabkan gangguan penglihatan dan kelumpuhan.
Kemunculannya memang tidak bisa diprediksi, namun akan lebih sering terjadi saat kondisinya semakin parah. Penyakit yang tergolong langka ini bisa terjadi pada siapa pun, namun lebih banyak dijumpai pada kaum hawa.
Luar biasa sekali ya perjuangan ibu yang lumpuh saat hamil ini. Semoga kisah di atas bisa menginspirasi.
****
Baca Juga:
id.theasianparent.com/3-drama-kehamilan-ibu-tangguh
id.theasianparent.com/pengalaman-melahirkan-yang-menimbulkan-trauma
id.theasianparent.com/risiko-epidural-dalam-persalinan