Suntikan epidural yang berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit saat melahirkan normal, ternyata membawa petaka bagi Irrum Jetha, seorang ibu di Inggris yang melahirkan di tahun 2014.
Lumpuh karena kegagalan suntikan epidural
Suntikan epidural dilakukan pada tulang belakang bagian bawah, di area pinggang. Di Inggris, 1 dari 4 ibu melahirkan dengan epidural, tetapi jarang sekali ada komplikasi. Namun ternyata Irrum mengalami komplikasi suntikan epidural.
Saat berusia 19 tahun, ia menjalani operasi katup jantung. Dengan pertimbangan itulah, tim medis mengusulkan Irrum menggunakan suntikan epidural saat melahirkan.
Persalinan pun berjalan lancar. Ia tak kuasa menahan haru saat Amelie, putri pertamanya lahir.
Namun hingga 3 jam kemudian, ia tidak bisa menggerakan kakinya. Ia tak merasakan apapun mulai dari panggul hingga ujung kaki. Saat itu, dokter mengatakan hal tersebut adalah normal.
Ia melahirkan jam 3 pagi. Namun hingga jam 5 sore, kakinya tetap tak dapat digerakkan. Saat itulah dokter menyadari ada yang tidak beres pada diri Irrum.
Melalui pengecekan, ternyata di tulang belakang Irrum terdapat gumpalan darah. Operasi darurat pun segera dilakukan.
Namun ternyata operasi itu tidak memperbaiki kondisi Irrum.
“Saya sangat gembira saat akan menjadi ibu untuk pertama kalinya. Saya telah menantikannya sejak lama dan tidak ada hal lain yang lebih menggembirakan.
Namun semuanya seperti sirna. Saya mengalami komplikasi serius, dan setelah menjalani operasi darurat untuk menghilangkan tekanan pada tulang belakang, saya tetaplah lumpuh.
Saya tidak bisa menggerakkan kaki. Saya tidak bisa merasakan apapun (di kaki). Saya sangat shock dan tidak bisa menerima apa yang terjadi. Dunia bagaikan runtuh.”
“Bagaimana saya bisa menjadi ibu bila saya tidak bisa mengangkat bayi saya? Bagaimana saya bisa mengurusnya bila saya sendiri tidak bisa mengurus diri sendiri?”
Begitulah yang ia tulis di dalam situs gofundme.com, sungguh memilukan hati kita.
Keamanan suntikan epidural
Bunda, bila Anda hendak melahirkan normal maka suntikan epidural memang dapat menghilangkan rasa sakit saat persalinan. Namun, pastikan suntikan tersebut dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman karena selalu ada risiko yang bisa terjadi.
Ibu Irrum bukanlah melahirkan di rumah sakit yang tidak biasa melakukan epidural, tetapi ternyata ia mengalami kegagalan. Oleh karena itu, bila Bunda ingin menghindari risiko serupa maka usakanlah melahirkan dengan cara sealami mungkin.
Walaupun demikian, berita ini bukan bermaksud untuk menakut-nakuti kita. Apapun yang terjadi di sekitar kita, perlu kita ketahui dan kita terima sebagai penambah wawasan.
Pahami tentang suntikan epidural
Suntikan epidural adalah salah stu jenis suntikan bius lokal yang bertujuan untuk membuat bagian tertentu pada tubuh mati rasa. Jadi suntikan ini tidak akan membuat Anda kehilangan kesadaran seutuhnya.
Saat dokter memberikan suntikan epidural, maka impuls-impuls saraf sensoris tulang belakang Anda akan dihentikan.
Perlu dipahami bahwa saraf sensoris bertugas untuk mengirimkan berbagai sinyal pada otak, seperti rasa sakit atau panas. Bila saraf ini dihentikan maka sensasi atau rasa sakit yang seharusnya Anda rasakan pada bagian bawah tubuh seperti rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina akan berkurang.
Meski begitu, saraf motoris masih dapat bekerja dengan baik sehingga otak masih bisa mengirimkan perintah bagi panggul dan bagian-bagian tubuh lainnya untuk berkontraksi. Inilah yang dimanfaat oleh dokter untuk membantu proses persalinan.
Hingga sampai saat ini masih banyak mitos tentang bahaya epidural. Salah satunya mitos bahwa epidural bisa memberikan efek samping yang berbahaya.
Faktanya, epidural sangat aman dilakukan bila dikerjakan oleh dokter yang berpengalaman dan pada dosis yang tepat. Jenis bius ini sangat umum dan efektif untuk mengatasi rasa nyeri pada persalinan.
Namun tak menutup kemungkinan pula bila epidural dapat memberikan efek samping pada beberapa orang, seperti:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Susah menahan pipis
- Gatal
- Demam
- Mengigil
- Penurunan tekanan darah
Namun Bunda tidak perlu terlalu khawatir karena efek samping ini akan menghilang setelah penggunana obat bius epidural dihentikan dan kateter dicabut dari rongga tulang belakang. Bila obat tersebut tidak bekerja lagi, efek sampingnya pun akan menghilang dengan sendirinya.
Efek samping ini pun umumnya dimiliki oleh prosedur medis lainnya.
Baca juga
Efek samping suntik epidural setelah melahirkan, Bunda harus tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.