Terinfeksi Corona saat Hamil, Ibu Ini Lahirkan Bayi dengan Antibodi COVID-19

Seorang ibu di Singapura lahirkan bayi dengan membawa antibodi Covid-19. Ia terinfeksi di trimester pertama kehamilan saat berlibur ke Eropa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seorang ibu berkewarganegaraan Singapura tertular virus corona saat hamil anak kedua. Ajaibnya, ibu yang bernama Celine Ng-Chan (31) itu lahirkan bayi dengan antibodi COVID-19 pada awal November 2020. Ini adalah kabar baik yang luar biasa.

Celine yang berprofesi sebagai tutor privat itu merupakan salah satu dari sedikit wanita di Singapura yang terinfeksi virus corona selama kehamilan hingga melahirkan.

Dikutip dari The Strait Times, berikut kisah perjalanan kehamilan ibu yang lahirkan bayi dengan antibodi covid-19.

Celine serta Ibu dan Anaknya Terinfeksi COVID-19 Saat Berlibur ke Eropa

Celine Ng Chan saat menceritakan kisahnya (Foto: Tangkapan layar video The Strait Times)

Ia mengatakan kehamilannya sangat dramatis, karena dia, ibu dan putrinya semuanya tertular virus corona sepulang dari liburan keluarga ke Eropa pada bulan Maret lalu. Sementara itu, suami dan ayahnya, yang juga ikut dalam perjalanan, lolos dari infeksi dan dinyatakan negatif.

Ibu Celine, Choy Wai Chee (58) bahkan disebut hampir meninggal dunia karena serangan virus itu. Ia dirawat di rumah sakit selama empat bulan dan menghabiskan 29 hari dengan dibantu life support machine. Beruntung Celine dan putrinya, Aldrina, hanya sakit ringan dan keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 2,5 minggu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Liburan saat Pandemi, Ibu Hamil Wajib Perhatikan 7 Tips Ini!

Tidak Khawatir Bayinya Tertular Virus

Celine Ng-Chan bersama bayinya (Foto: The Straits Times)

Saat didiagnosis positif corona, usia kehamilan Celina 10 minggu. Namun, ia tidak mengkhawatirkan bayi dalam kandunganya.

“Saya tidak khawatir Aldrin akan tertular virus karena saya membaca bahwa risiko penularan (dari ibu ke janin) sangat rendah,” katanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak kedua Celine lahir dengan berat badan 3,5 kg pada 7 November di National University Hospital (NUH). Bayi laki-laki itu kemudian diberi nama Aldrin, mirip dengan nama kakak perempuannya yang berusia 2 tahun, Aldrina.

“Saya selalu menginginkan anak laki-laki karena saya bergaul dengan baik dengan anak laki-laki dan memiliki tiga adik laki-laki di keluarga saya,” kata Celine.

Celina merasa sangat lega setelah melahirkan Aldrin dengan selamat. Yang lebih menggembirakan lagi, putranya, Aldrin, tidak hanya lahir bebas dari COVID-19, ia bahkan memiliki antibodi melawan virus tersebut.

“Ini sangat menarik. Dokter spesialis anak mengatakan antibodi COVID-19 saya hilang tetapi Aldrin memiliki antibodi COVID-19,” tutur Celine. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Dokter saya mencurigai saya telah mentransfer antibodi COVID-19 saya kepadanya selama kehamilan saya,” sambungnya.

The Sunday Times memahami bahwa antibodi Aldrin menunjukkan bahwa dia memiliki kekebalan terhadap virus.

Ibu Lahirkan Bayi dengan Antibodi Covid-19, Anugerah Bagi Dunia Medis

Foto: Tangkapan layar video The Strait Times

Hal lain yang membuat Celine tidak khawatir meskipun hamil dengan kondisi tertular virus adalah pengalaman pasangan Natasha dan Pele Ling. Natasha adalah seorang terapis bicara dan bahasa berusia 29 tahun yang juga terinfeksi COVID-19 saat hamil anak pertama. Kala itu usia kehamilannya mencapai minggu ke-36 pada bulan Maret.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Natasha juga melahirkan di rumah sakit yang sama dengan Celine, NUH. Ia menjalani persalinan dengan selamat. Hebatnya, bayinya yang diberi nama Boaz, juga membawa antibodi COVID-19 sejak lahir. 

Tidak diketahui berapa banyak bayi di Singapura yang lahir dari wanita penderita COVID-19 saat mereka hamil. Kemungkinan, Boaz anak Natasha adalah bayi pertama yang lahir di Singapura dengan antibodi COVID-19.

Artikel terkait: 19 Jenis Buah yang Baik untuk Ibu Hamil Konsumsi, Mana Favorit Bunda?

Juru bicara RS NUH mengatakan bayi yang lahir dari ibu yang telah pulih dari COVID-19 dinilai secara komprehensif oleh tim dokter.

Secara umum, pengujian invasif untuk COVID-19 tidak akan diperlukan pada bayi asimtomatik yang sehat jika ibunya menderita COVID-19 di awal kehamilan dan telah pulih sepenuhnya seperti Celine.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa darah ibu dan tali pusat diproses menggunakan reaksi berantai polimerase standar, dan sejauh ini semua pasangan ibu-bayi baru lahir dinyatakan negatif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Celine Ng-Chan berkata bahwa dia sangat gembira dan bersyukur atas kehadiran anggota baru keluarganya.

“Kehamilan dan kelahiran saya berjalan mulus meski didiagnosis COVID-19 pada trimester pertama kehamilan saya, yang merupakan tahap paling tidak stabil dalam kehamilan. Saya sangat diberkati memiliki Aldrin dan dia lahir dengan sangat sehat,” tutur Celine.

“Saya merasa lega perjalanan COVID-19 saya akhirnya berakhir sekarang,” pungkasnya.

Menjalani kehamilan dengan kondisi terinfeksiCOVID-19 tidaklah mudah, namun ibu ini mampu melewatinya. Ia bahkan mendapat bonus karena telah lahirkan bayi dengan antibodi COVID-19. Untuk Bunda yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan, tetap waspada dan selalu terapkan protokol kesehatan, ya!

Baca juga:

3 Jenis Vitamin Prenatal yang Beredar di Pasaran, Bumil Wajib Tahu!

7 Tanda Bahaya Kehamilan yang Perlu Bumil Waspadai, Jangan Keliru!

Catat! Ketahui 7 Manfaat Kalsium untuk Ibu Hamil yang Rugi Jika Diabaikan