Ibu Hamil Tersambar Petir, Janin dalam Kandungannya Meninggal

Hamil 8 bulan, ibu hamil asal NNT berteduh di bawah pohon asam bersama suaminya saat hujan lebat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cuaca ekstrim yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia beberapa hari belakangan menelan korban. Seorang ibu hamil tersambar petir hingga menyebabkan janin dalam kandungannya meninggal dunia. 

Peristiwa nahas tersebut menimpa ibu rumah tangga bernama Moy Rida (22) warga Desa Bolua, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Moy Rida diketahui sedang mengandung anaknya dengan usia delapan bulan.

Artikel terkait: Anak senang mandi hujan? Hati-hati, ini risiko yang bisa dialami si kecil

Kronologi Ibu Hamil Tersambar Petir

Ilustrasi. Gambar: Canva

Melansir laman Merdeka.com, kejadian berlangsung ketika hari mulai gelap, sekitar pukul 18.30 WITA. Kala itu, cuaca sedang tidak bersahabat, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur desa disertai petir dan kilat serta guntur yang menggemuruh.

Kapolres Sabu Raijua, AKBP Jacob Seubelan menjelaskan, saat itu sedang hujan lebat disertai kilat dan petir. Korban yang dalam keadaan hamil delapan bulan bersama suami, serta satu orang anak mengendarai sepeda motor hendak pulang ke rumah.

Dalam perjalanan, mereka kehujanan sehingga memutuskan untuk berteduh di bawah pohon asam. Seketika petir menyambar korban serta membakar tubuh Moy Rida yang tengah berbadan dua. Sementara itu, suami korban pingsan dan mengalami luka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Mereka ditemukan warga lain dalam keadaan pingsan. Korban kemudian dievakuasi ke puskesmas pembantu dan langsung diberikan pertolongan, namun bayi dalam kandungan tidak bernyawa lagi," ungkap AKBP Jacob Seubelan, Rabu (23/2).

Korban kemudian dirujuk ke RSUD Menia Kabupaten Sabu Raijua dan selanjutnya ke RSUD W.Z. Yohanes Kupang untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan.

"Korban masih menjalani perawatan intensif, setelah dirujuk dari Kabupaten Sabu Raijua ke Kota Kupang," tukas Jacob Seubelan.

Artikel terkait: Peringatan Parents! Main HP Saat Hujan Deras, ABG Tewas Tersambar Petir

Bahaya Berteduh di Bawah Pohon Saat Hujan

Ilustrasi. Gambar: Canva

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa pohon besar dan rindang bisa jadi tempat berlindung yang aman saat hujan lebat mengguyur. Namun justru sebaliknya, berada di bawah pohon terlebih saat hujan disertai petir sangat berbahaya.

Hal ini karena petir yang mengandung muatan listrik akan menyasar benda-benda yang dapat dijangkaunya. Pohon umumnya memiliki tinggi melebihi bangunan atau benda-benda lain, tak heran pohon akan menjadi sasaran utama petir.

Mengutip laman Ilmugeografi.com, pohon yang basah berubah menjadi konduktor yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Sehingga, saat puncak pohon tersambar petir, secara otomatis aliran listrik menjalar dengan cepat hingga ke bagian akar pohon.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah sebabnya, ketika seseorang berteduh di bawah pohon maka ia berpotensi terkena sambaran petir. Dalam sebagian besar kasus, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Semoga peristiwa ibu hamil tersambar petir yang terjadi di NTT ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, ya, Parents. Tetap waspada dan berhati-hati apalagi di tengah cuaca ekstrem.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Titin Hatma