5 Risiko Ini Mengintai Ibu Hamil dengan PCOS, Hati-hati!

Peempuan dengan PCOS tetap bisa hamil, namun harus tetap memperhatikan 4 hal ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

PCOS atau polycystic ovarian syndrome adalah gangguan hormon yang menyerang perempuan usia subur. Meski kerap dihubungkan dengan kesulitan memiliki momongan, nyatanya orang dengan PCOS tetap bisa hamil. Meski demikian, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai oleh ibu hamil dengan PCOS.

PCOS adalah masalah hormon yang mempengaruhi perempuan selama masa subur. Sayangnya, banyak perempuan penderita PCOS tetapi tidak menyadarinya. Lantas, apa saja yang harus dilakukan selama kehamilan pada mereka yang memiliki riwayat PCOS? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari pahami lebih jauh seluk beluk gangguan hormon yang satu ini.

Penyebab PCOS

PCOS merupakan kondisi memengaruhi ovarium perempuan. Pada penderita gangguan ini, hormon yang mengatur siklus menstruasi, yaitu estrogen dan progesteron, tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Perempuan dengan PCOS menghasilkan jumlah hormon laki-laki yang lebih tinggi dari normalnya. Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan tubuh mengalami gangguan siklus menstruasi dan mempersulit peluang untuk hamil.

Para ahli meyakini ada tiga faktor yang menjadi penyebab PCOS, yaitu faktor genetik, resistensi insulin, dan peradangan pada tubuh. Faktanya, hingga 70 persen perempuan dengan PCOS memiliki resistensi insulin.

Hal ini dibenarkan oleh dr. Kondang Usodo, Sp.OG, ahli kebidanan dan kandungan RS EMC Tangerang. Dalam sesi IG Live bersama theAsianparent, dr. Kodang mengatakan bahwa resistensi insulin terjadi karena pola konsumsi tinggi karbohidrat serta kurangnya olahraga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penderita PCOS juga sering mengalami kelebihan berat badan. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan atau inflamasi. Penelitian menemukan adanya keterkaitan antara peradangan berlebih dengan androgen yang lebih tinggi.

Artikel terkait: Penderita PCOS bisa hamil kalau rajin olahraga? Ini penjelasan dokter kandungan

Bagaimana Gangguan Hormon Terjadi?

dr Kondang menjelaskan, pada PCOS banyak kantung kecil berisi cairan tumbuh di dalam ovarium. Kata ‘polikistik’ sendiri berarti ‘banyak kista’. Kantung-kantung ini sebenarnya adalah folikel, masing-masing berisi telur yang belum matang. 

Kurangnya ovulasi mengubah kadar estrogen, progesteron, FSH, dan LH. Kadar progesteron lebih rendah dari biasanya, sedangkan kadar androgen lebih tinggi dari biasanya.

Hormon laki-laki yang berlebih ini pada akhirnya mengganggu siklus menstruasi. Sehingga, perempuan dengan PCOS mendapatkan menstruasi lebih sedikit dari biasanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala yang Dialami Perempuan dengan PCOS

Menurut dr Kondang, ada tiga gejala umum yang menjadi pertanda adanya gangguan hormon berupa PCOS.

  1. Menstruasi tidak teratur, lebih dari 40 hari setiap siklusnya. Beberapa perempuan dengan PCOS mendapatkan kurang dari delapan periode menstruasi setahun atau tidak sama sekali.
  2. Peningkatan hormon androgen, ditandai dengan peningkatan berat badan yang tidak terkontrol. Menurut penelitian, 80 persen wanita dengan PCOS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Selain berat badan, tanda tingginya hormon androgen adalah pertumbuhan rambut di atas bibir dan bagian tubuh lainnya, termasuk di punggung, perut, dan dada.
  3. Pemeriksaan USG menunjukkan banyak telur kecil yang tidak mengalami ovulasi, hal ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon.

Selain tiga hal di atas, beberapa gejala lain juga mungkin menjadi gejala PCOS. Antara lain perdarahan hebat saat menstruasi karena siklus yang tidak teratur, banyak jerawat, serta rambut di kepala yang rontok dan menipis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5 Risiko Ibu Hamil dengan PCOS

Perempuan dengan PCOS tetap bisa hamil dengan terapi khusus. Biasanya di awal pemeriksaan dokter akan merekomendasikan diet khusus dengan mengutamakan makanan rendah indeks glikemik. Terapi ini dijalankan setidaknya 3-6 bulan.

Nah, bagi ibu hamil dengan PCOS, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan selama masa kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Rentan terjadi abortus, dr. Kodang mengatakan meskipun perempuan yang dengan PCOS bisa hamil, namun  memiliki risiko lebih dari 70 % mengalami keguguran ketimbang perempuan lain dengan usia sama yang tidak memiliki PCOS.  Itulah mengapa perempuan dengan PCOS wajib diberi penguat kandungan di usia awal kehamilannya.
  2. Gula darah tidak terkontrol, karena sedari awal mereka dengan PCOS mengalami resistensi insulin. Maka dokter akan memberikan obat penurun gula darah untuk menjaga kadarnya tetap terkontrol. Namun tak hanya minum obat, yang tidak kalah penting adalah memperhatikan pola makan.
  3. Risiko preeklamsia saat trimester tiga, ditandai dengan tekanan darah tinggi adanya protein dalam darah. Untuk menekan risiko ini, dokter akan meresepkan suplementasi vitamin D3, zinc, dan magnesium.
  4. Kecenderungan kekentalan darah, dokter akan membantu secara ketat perkembangan kehamilan, bumil biasanya akan diberi suntikan pengencer darah.
  5. Bayi yang lahir dari ibu dengan PCOS memiliki peluang 20% lebih tinggi terkena penyakit kuning dan masalah pernapasan. 

dr. Kondang menekankan, meskipun memiliki risiko, ibu hamil dengan PCOS tidak perlu khawatir berlebihan, namun ia menggarisbawahi betapa pentingnya menjaga kondisi kesehatan selama hamil. Dimulai dengan menjaga pola makan serta berolahraga secara teratur. Disarankan menerapkan pola makan rendah indeks glikemik serta mencukupi kebutuhan serat dari buah dan sayur-sayuran.

Baca juga:

Susah hamil karena PCOS, 3 artis ini punya anak setelah perjuangan panjang

"Meski Mengidap PCOS, Aku Bisa Hamil dan Berhasil Jadi Seorang Ibu"

Curhat Fitri Tropica tentang PCOS yang membuatnya susah hamil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Titin Hatma