Hal pertama yang perlu Anda perhatikan saat sedang program hamil adalah mengetahui masa dan tanda ovulasi. Mengapa? Karena pada waktu inilah peluang kehamilan semakin meningkat.
Tubuh wanita biasanya akan melepaskan satu sel telur setiap bulan dalam proses yang disebut ovulasi. Dan sel telur ini perlu dibuahi segera setelah dikeluarkan. So, untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda, sebaiknya mengetahui kapan waktu ovulasi dan melakukan hubungan seksual di saat itu.
Tanda ovulasi bervariasi pada setiap wanita. Ada kemungkinan bahwa beberapa wanita bahkan tidak mengalami gejala atau tanda ovulasi.
Selain itu, waktunya pun berbeda pada setiap wanita. Beberapa wanita mengalami ovulasi pada hari yang sama saat siklus periode bulanan mereka, tapi ada pula wanita yang mengalami ovulasi di hari yang berbeda di setiap bualannya.
Artikel Terkait: 5 Rekomendasi Merek Alat Tes Ovulasi, Cek Masa Subur Bunda!
Peningkatan hormon saat menstruasi memengaruhi tanda ovulasi
Selama pertengahan periode menstruasi, indung telur akan mengeluarkan hormon estrogen. Dan saat kadar estrogen ini meningkat, ovarium akan melepaskan sel telur.
Saat sel telur ini terlepas, tubuh kembali mengeluarkan hormon progesteron, dan membuat suhu tubuh Anda sedikit naik.
Tanda ovulasi yang umum dialami wanita
Perlu diingat, gejala ovulasi bervariasi pada setiap wanita, ada beberapa wanita yang tidak mengalami gejala ini sama sekali.
Berikut ini beberapa tanda ovulasi dikutip dari American Pregnancy:
1. Perubahan cairan serviks
Cairan serviks yang menyerupai putih telur adalah tanda bahwa Anda sedang mendekati masa ovulasi atau sedang berovulasi. Setiap wanita, lagi-lagi mengalami jenis cairan serviks sendiri dan tidak melulu terlihat sama.
Ovulasi biasanya terjadi pada hari meningkatnya jumlah lendir seperti putih telur ini. Bila dirasakan, lendir akan lebih melar dan licin, seperti putih telur mentah.
Teksturnya membantu sperma berenang di dalam tubuh Anda. Ketika lendir Anda terasa seperti ini, Anda sedang memasuki masa subur.
2. Perubahan suhu tubuh basal
Sebagian besar wanita akan merasa suhu tubuh basalnya agak konsisten saat berovulasi.
Maksudnya, ketika Anda semakin mendekati ovulasi, Anda mungkin sedikit mengalami penurunan suhu tubuh, tetapi akan diikuti oleh peningkatan tajam setelah ovulasi.
Peningkatan suhu tubuh adalah tanda bahwa ovulasi baru saja terjadi. Untuk itu, Anda bisa melacak suhu tubuh basal secara akurat selama beberapa bulan untuk memperkirakan kapan ovulasi akan terjadi.
3. Perubahan posisi atau kekencangan serviks
Serviks akan mengalami banyak perubahan saat memasuki masa ovulasi. Misalnya, serviks akan menjadi lunak, tinggi, terbuka dan basah.
Sebagian besar wanita, perlu beberapa waktu untuk membedakan antara apa yang biasanya dirasakan serviks dan perubahan yang terjadi selama ovulasi.
Artikel Terkait: 10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Tanda ovulasi sekunder
Selain ketiga tanda utama diatas, ada tanda ovulasi lain yang mungkin dialami wanita. Ini disebut sebagai tanda ovulasi sekunder dan mungkin tidak dialami secara konsisten.
Gejalanya termasuk
- Bercak terang
- Sedikit kram atau nyeri di satu sisi panggul
- Nyeri payudara
- Perut kembung
- Peningkatan gairah seksual
- Indera penciuman, rasa atau penglihatan meningkat
Memahami tanda ovulasi ini terkadang menjadi tantangan bagi beberapa wanita. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka akan terbiasa mengenali tanda ini dengan mudah.
Dan akhirnya dapat memahami waktu yang tepat untuk berhubungan seksual, agar proses konsepsi berhasil.
Baca juga:
Kenali Ciri Sakit Saat Ovulasi yang Membuat Bunda Sulit Hamil, Ini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.