X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Bacaan 3 menit

Kisah tragis ini terjadi pada tanggal 23 November 2016, seorang ibu muda di Singapura bunuh diri bersama bayi dengan cara melompat dari gedung tinggi.

Korban bernama Koh Suan Ping, dan bayinya bernama Jaelyn Ng. Si ibu yang diduga kuat mengalami depresi paska melahirkan ini melompat dari lantai 12 sebuah unit apartemen di daerah Bukit Panjang Singapura.

Marvin Bay seorang koroner yang menangani kasus kematian Nyonya Koh Suan Ping mengatakan, “Jatuhnya Nyonya Koh dari ketinggian adalah sebuah aksi bunuh diri yang disengaja. Secara tragis dia mengambil keputusan tersebut, sembari menggendong bayi Jaelyn. Niatnya jelas, bahwa mereka akan mati bersama.”

Berdasarkan keterangan dari sang suami, rekan kerja dan teman-teman dekatnya, kasus bunuh ini bersumber dari depresi paska melahirkan yang dialami Nyonya Koh.

Artikel Terkait: Kenali 4 Tanda Depresi Paska Melahirkan Berikut Ini

Nyonya Koh diketahui merasakan depresi akibat tekanan dari proses menyusui, tidak mendapat bantuan yang sesuai, dan ketakutan akan gagal dalam pekerjaan.

Berdasarkan berbagai keterangan yang didapat wartawan, Nyonya Koh  diijinkan untuk bekerja dari rumah setelah masa cutinya selesai. Namun, Nyonya Koh sebenarnya ingin bekerja di kantor. Karena itu dia hanya mengambil cuti melahirkan selama dua bulan.

Akan tetapi, dia tidak berhasil menemukan pengasuh pengganti yang baik. Dan hal tersebut membuat dia stres, karena menghalanginya kembali bekerja di kantor secepat mungkin seperti keinginannya.

Suami Nyonya Koh juga mengatakan, istrinya mengalami depresi karena tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi mereka.

Artikel Terkait: D-Mer, Depresi Saat Menyusui yang Sering Dialami Ibu Paska Melahirkan

Seminggu sebelum peristiwa naas itu terjadi, Nyonya Koh yang berprofesi sebagai Sales Manager terlihat sangat tidak stabil secara emosi.  Bahkan, lima hari sebelum memutuskan untuk bunuh diri, ibu muda berusia 29 tahun ini menulis kata kunci di Google ‘apa yang harus dilakukan saat tidak ada jalan keluar’.

Mengacu pada laporan dari Today, Nyonya Koh dan bayi Jaelyn ditemukan meninggal di jalan Fajar Blk 443B. Mereka tinggal di lantai 12 unit apartemen tersebut bersama sang suami.

Koroner Bay menyampaikan bahwa tragedi ini seharusnya bisa dihindari, jika orang-orang di sekitar Nyonya Koh bisa memberi dukungan dengan kondisi depresi yang dia alami.

“Idealnya, tempat kerja memberikan dukungan dan kebutuhan bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Dengan cara tidak menambah stres mereka soal pekerjaan, memberikan ketentuan pekerjaan yang fleksibel dan terjangkau, serta tempat penitipan anak yang berkualitas,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News.

Kelahiran seorang bayi bisa memicu berbagai emosi kuat dalam diri seorang ibu. Dari mulai kebahagiaan, kecemasan, hingga ketakutan semua bercampur jadi satu. Semua ini bisa mengakibatkan depresi paska melahirkan.

Karena itu, Koroner Bay menyarankan agar para ibu baru bisa mengenali gejalanya dan segera mencari pertolongan medis, serta dukungan dari seluruh anggota keluarga.

“Semakin cepat seorang ibu baru mendapat pertolongan, semakin cepat pula ia bisa mengatasi depresi dan kegelisahan yang menimpanya. Sehingga dia bisa sungguh-sungguh menikmati peran barunya sebagai seorang ibu.”

Kondisi emosional seorang ibu paska melahirkan tidak bisa dianggap remeh. Bila Anda mengalami gejala depresi segeralah mencari pertolongan, agar tidak mengalami kejadian fatal seperti Nyonya Koh.

Dukungan dari orang sekitar dan keluarga juga sangat dibutuhkan bagi ibu yang sedang depresi. Hindari perilaku menghakimi, bantulah ibu depresi bangkit dari keterpurukannya.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Baca juga:

Surat Seorang Suami yang Istrinya Bunuh Diri Akibat Depresi Pasca Melahirkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan
Bagikan:
  • Ibu Bunuh Diri setelah kalah melawan Depresi Pasca Melahirkan sendirian

    Ibu Bunuh Diri setelah kalah melawan Depresi Pasca Melahirkan sendirian

  • Diduga Depresi, Seorang Ibu Mutilasi Bayi-nya Sendiri

    Diduga Depresi, Seorang Ibu Mutilasi Bayi-nya Sendiri

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

  • Ibu Bunuh Diri setelah kalah melawan Depresi Pasca Melahirkan sendirian

    Ibu Bunuh Diri setelah kalah melawan Depresi Pasca Melahirkan sendirian

  • Diduga Depresi, Seorang Ibu Mutilasi Bayi-nya Sendiri

    Diduga Depresi, Seorang Ibu Mutilasi Bayi-nya Sendiri

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

    Cara Bonding Ala Nikita Willy dengan Sang Anak, Sederhana tapi Bermakna

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.