TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Bacaan 3 menit
Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Kisah pilu ini terjadi di Singapura, seorang ibu bunuh diri bersama bayi dengan cara melompat dari lantai 12 sebuah gedung. Diduga kuat penyebabnya adalah depresi pasca-melahirkan.

Kisah tragis ini terjadi pada tanggal 23 November 2016, seorang ibu muda di Singapura bunuh diri bersama bayi dengan cara melompat dari gedung tinggi.

Korban bernama Koh Suan Ping, dan bayinya bernama Jaelyn Ng. Si ibu yang diduga kuat mengalami depresi paska melahirkan ini melompat dari lantai 12 sebuah unit apartemen di daerah Bukit Panjang Singapura.

Marvin Bay seorang koroner yang menangani kasus kematian Nyonya Koh Suan Ping mengatakan, “Jatuhnya Nyonya Koh dari ketinggian adalah sebuah aksi bunuh diri yang disengaja. Secara tragis dia mengambil keputusan tersebut, sembari menggendong bayi Jaelyn. Niatnya jelas, bahwa mereka akan mati bersama.”

Berdasarkan keterangan dari sang suami, rekan kerja dan teman-teman dekatnya, kasus bunuh ini bersumber dari depresi paska melahirkan yang dialami Nyonya Koh.

Artikel Terkait: Kenali 4 Tanda Depresi Paska Melahirkan Berikut Ini

Nyonya Koh diketahui merasakan depresi akibat tekanan dari proses menyusui, tidak mendapat bantuan yang sesuai, dan ketakutan akan gagal dalam pekerjaan.

Berdasarkan berbagai keterangan yang didapat wartawan, Nyonya Koh  diijinkan untuk bekerja dari rumah setelah masa cutinya selesai. Namun, Nyonya Koh sebenarnya ingin bekerja di kantor. Karena itu dia hanya mengambil cuti melahirkan selama dua bulan.

Akan tetapi, dia tidak berhasil menemukan pengasuh pengganti yang baik. Dan hal tersebut membuat dia stres, karena menghalanginya kembali bekerja di kantor secepat mungkin seperti keinginannya.

Suami Nyonya Koh juga mengatakan, istrinya mengalami depresi karena tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi mereka.

Artikel Terkait: D-Mer, Depresi Saat Menyusui yang Sering Dialami Ibu Paska Melahirkan

Seminggu sebelum peristiwa naas itu terjadi, Nyonya Koh yang berprofesi sebagai Sales Manager terlihat sangat tidak stabil secara emosi.  Bahkan, lima hari sebelum memutuskan untuk bunuh diri, ibu muda berusia 29 tahun ini menulis kata kunci di Google ‘apa yang harus dilakukan saat tidak ada jalan keluar’.

Mengacu pada laporan dari Today, Nyonya Koh dan bayi Jaelyn ditemukan meninggal di jalan Fajar Blk 443B. Mereka tinggal di lantai 12 unit apartemen tersebut bersama sang suami.

Koroner Bay menyampaikan bahwa tragedi ini seharusnya bisa dihindari, jika orang-orang di sekitar Nyonya Koh bisa memberi dukungan dengan kondisi depresi yang dia alami.

“Idealnya, tempat kerja memberikan dukungan dan kebutuhan bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Dengan cara tidak menambah stres mereka soal pekerjaan, memberikan ketentuan pekerjaan yang fleksibel dan terjangkau, serta tempat penitipan anak yang berkualitas,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News.

Kelahiran seorang bayi bisa memicu berbagai emosi kuat dalam diri seorang ibu. Dari mulai kebahagiaan, kecemasan, hingga ketakutan semua bercampur jadi satu. Semua ini bisa mengakibatkan depresi paska melahirkan.

Karena itu, Koroner Bay menyarankan agar para ibu baru bisa mengenali gejalanya dan segera mencari pertolongan medis, serta dukungan dari seluruh anggota keluarga.

“Semakin cepat seorang ibu baru mendapat pertolongan, semakin cepat pula ia bisa mengatasi depresi dan kegelisahan yang menimpanya. Sehingga dia bisa sungguh-sungguh menikmati peran barunya sebagai seorang ibu.”

Kondisi emosional seorang ibu paska melahirkan tidak bisa dianggap remeh. Bila Anda mengalami gejala depresi segeralah mencari pertolongan, agar tidak mengalami kejadian fatal seperti Nyonya Koh.

Dukungan dari orang sekitar dan keluarga juga sangat dibutuhkan bagi ibu yang sedang depresi. Hindari perilaku menghakimi, bantulah ibu depresi bangkit dari keterpurukannya.

Cerita mitra kami
1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
TWOgether in Retro Vibes : Momby.id Rayakan 2 Tahun Perjalanan Bersama Ibu Indonesia dengan Logo dan Jingle Baru
TWOgether in Retro Vibes : Momby.id Rayakan 2 Tahun Perjalanan Bersama Ibu Indonesia dengan Logo dan Jingle Baru

Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan

Baca juga:

Surat Seorang Suami yang Istrinya Bunuh Diri Akibat Depresi Pasca Melahirkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Seorang Ibu Bunuh Diri Bersama Bayinya Karena Depresi Pasca-Melahirkan
Bagikan:
  • 1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
    Cerita mitra kami

    1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”

  • Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!

  • Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
    Cerita mitra kami

    Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga

  • 1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”
    Cerita mitra kami

    1st Birthday Bash – BIRTH CLUB SEPTEMBER 2024: “Onederful World”

  • Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!
    Cerita mitra kami

    Parenting Bash 2025 Kembali Digelar di Kota Kasablanka, Ini Cara Ikutan!

  • Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga
    Cerita mitra kami

    Bukan Sekadar Bazar, LPH Great Sale 2025 Jadi Ruang Pemberdayaan Perempuan & Keluarga

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti