Kisah tragis ini terjadi pada tanggal 23 November 2016, seorang ibu muda di Singapura bunuh diri bersama bayi dengan cara melompat dari gedung tinggi.
Korban bernama Koh Suan Ping, dan bayinya bernama Jaelyn Ng. Si ibu yang diduga kuat mengalami depresi paska melahirkan ini melompat dari lantai 12 sebuah unit apartemen di daerah Bukit Panjang Singapura.
Marvin Bay seorang koroner yang menangani kasus kematian Nyonya Koh Suan Ping mengatakan, “Jatuhnya Nyonya Koh dari ketinggian adalah sebuah aksi bunuh diri yang disengaja. Secara tragis dia mengambil keputusan tersebut, sembari menggendong bayi Jaelyn. Niatnya jelas, bahwa mereka akan mati bersama.”
Berdasarkan keterangan dari sang suami, rekan kerja dan teman-teman dekatnya, kasus bunuh ini bersumber dari depresi paska melahirkan yang dialami Nyonya Koh.
Artikel Terkait: Kenali 4 Tanda Depresi Paska Melahirkan Berikut Ini
Nyonya Koh diketahui merasakan depresi akibat tekanan dari proses menyusui, tidak mendapat bantuan yang sesuai, dan ketakutan akan gagal dalam pekerjaan.
Berdasarkan berbagai keterangan yang didapat wartawan, Nyonya Koh diijinkan untuk bekerja dari rumah setelah masa cutinya selesai. Namun, Nyonya Koh sebenarnya ingin bekerja di kantor. Karena itu dia hanya mengambil cuti melahirkan selama dua bulan.
Akan tetapi, dia tidak berhasil menemukan pengasuh pengganti yang baik. Dan hal tersebut membuat dia stres, karena menghalanginya kembali bekerja di kantor secepat mungkin seperti keinginannya.
Suami Nyonya Koh juga mengatakan, istrinya mengalami depresi karena tidak bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi mereka.
Artikel Terkait: D-Mer, Depresi Saat Menyusui yang Sering Dialami Ibu Paska Melahirkan
Seminggu sebelum peristiwa naas itu terjadi, Nyonya Koh yang berprofesi sebagai Sales Manager terlihat sangat tidak stabil secara emosi. Bahkan, lima hari sebelum memutuskan untuk bunuh diri, ibu muda berusia 29 tahun ini menulis kata kunci di Google ‘apa yang harus dilakukan saat tidak ada jalan keluar’.
Mengacu pada laporan dari Today, Nyonya Koh dan bayi Jaelyn ditemukan meninggal di jalan Fajar Blk 443B. Mereka tinggal di lantai 12 unit apartemen tersebut bersama sang suami.
Koroner Bay menyampaikan bahwa tragedi ini seharusnya bisa dihindari, jika orang-orang di sekitar Nyonya Koh bisa memberi dukungan dengan kondisi depresi yang dia alami.
“Idealnya, tempat kerja memberikan dukungan dan kebutuhan bagi para ibu yang baru saja melahirkan. Dengan cara tidak menambah stres mereka soal pekerjaan, memberikan ketentuan pekerjaan yang fleksibel dan terjangkau, serta tempat penitipan anak yang berkualitas,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News.
Kelahiran seorang bayi bisa memicu berbagai emosi kuat dalam diri seorang ibu. Dari mulai kebahagiaan, kecemasan, hingga ketakutan semua bercampur jadi satu. Semua ini bisa mengakibatkan depresi paska melahirkan.
Karena itu, Koroner Bay menyarankan agar para ibu baru bisa mengenali gejalanya dan segera mencari pertolongan medis, serta dukungan dari seluruh anggota keluarga.
“Semakin cepat seorang ibu baru mendapat pertolongan, semakin cepat pula ia bisa mengatasi depresi dan kegelisahan yang menimpanya. Sehingga dia bisa sungguh-sungguh menikmati peran barunya sebagai seorang ibu.”
Kondisi emosional seorang ibu paska melahirkan tidak bisa dianggap remeh. Bila Anda mengalami gejala depresi segeralah mencari pertolongan, agar tidak mengalami kejadian fatal seperti Nyonya Koh.
Dukungan dari orang sekitar dan keluarga juga sangat dibutuhkan bagi ibu yang sedang depresi. Hindari perilaku menghakimi, bantulah ibu depresi bangkit dari keterpurukannya.
Baca juga:
Surat Seorang Suami yang Istrinya Bunuh Diri Akibat Depresi Pasca Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.