Mengenal Apa Itu Husnul Khotima dan Cara Mendapatkannya

Simak penjelasan lengkap, tanda-tanda, dan cara mendapatkannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap individu muslim pasti menginginkan untuk mati dalam keadaan tebaik. Dalam islam, keadaan mati seperti itu disebut husnul khotimah.

Apa itu husnul khotimah? Ini penjelasannya!

Artikel Terkait: Bacaan Surat Al Fatihah, Kandungan hingga Kota Diturunkannya

Arti Husnul Khotimah

Husnul khotimah adalah kondisi Ketika seorang muslim meninggal dunia dalam keadaan yang baik. Arti husnul khotimah sendiri bisa ditelusuri dalam bahasa Arab.

Husnul khotimah berasal dari kata حسن (husn), yang berarti baik, bagus. Serta kata الخاتمة (al-khatimah), yang berarti penghabisan, penghentian, penutup, kesimpulan, bagian terakhir.

Meskipun tidak mudah menentukan seseorang meninggal dalam keadaan husnul khotimah, namun terdapat beberapa tanda-tanda sesuai petunjuk dari Nabi Muhammad SAW. 

Artikel Terkait: 7 Keutamaan Meninggal di Hari Jumat dalam Islam, Benarkah Pertanda Baik?

7 Tanda Husnul Khotimah

Berikut tanda-tanda husnul khotimah:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat Sebelum Meninggal

Tanda husnul khotimah ini sesuai hadis Nabi SAW. “Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud, no. 3116)

2. Meninggal Dunia dengan Kening Berkeringat

Hal ini tertuang dalam hadis nabi SAW:

Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, no. 982; Ibnu Majah, no. 1452, An-Nasa’i, no. 1828, dan Ahmad, no. 23022)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para ulama menyatakan bahwa kematian seperti itu adalah tanda penghapusan dosa dan ditinggikan derajatnya.

Artikel terkait: Menurut Islam, Begini Aturan Fiqih Anak yang Meninggal dalam Kandungan

3. Seorang Perempuan yang Meninggal Saat Nifas atau Saat Sedang Hamil

Perempuan yang meninggal dalam keadaan hamil atau nifas juga termasuk golongan yang meninggal dalam keadaan husnul khotimh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya.” (HR. Ahmad no. 15998)

4. Meninggal dalam Keadaan Beramal Shalih

Meninggal dunia ketika sedang melakukan amal shalilh juga adalah tanda husnul khotimah seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

““Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga.

Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga.

Barangsiapa bersedekah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad no 22173)

Artikel terkait: Parenting Islami : 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam

5. Seorang Muslim yang Mati Syahid

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2829 dan Muslim, no. 1914)

6. Meninggal karena Harta Dirampas atau Dibegal

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi mengatakan kepada seorang yang bertanya kepadanya jika ia terbunuh oleh begal, beliau SAW berkata:

Engkau dicatat syahid.” (HR. Muslim, no. 140)

7. Meninggal Dunia pada Malam atau Hari Jumat

Hal ini disebutkan dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad, 10:87 dan Tirmidzi, no. 1074).

Artikel Terkait: Doa Mohon Diwafatkan dalam Keadaan Berserah Diri, Ini Bacaannya!

Cara Mendapatkan Husnul Khotimah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Senantiasa Menjaga Ibadah dan Ketaqwaan pada Allah SWT

Akhir yang baik akan didapatkan oleh seseorang yang diridhoi Allah SWT.

Nah, untuk merauh ridho-Nya, kita hendak berusaha menjaga ibadah dan ketaqwaan pada Allah SWT dengan cara mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya.

2. Rutin Berdoa pada Allah SWT

Setelah sholat maupun di waktu-waktu senggang, selalu rutin membaca doa keselamatan dan akhir yang baik. 

Nabi Yusuf AS pernah memberikan contoh doa husnul khotimah. Hal ini tercantum dalam Quran Surat Yusuf ayat 101.

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn.

Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”

3. Menjaga Dzikir

Setiap pagi dan petang, jangan pernah putus untuk mengingat Allah dengan berdzikir. Ada bacaan dzikir Sayyidul Istigfar yang dianjurkan.

“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu.

A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” (HR. Bukhari no. 6306)

4. Bertaubat Setiap Melakukan Kekhilafan

Setiap manusia memang tak akan pernah luput dari kesalahan.

Memohon ampun pada Allah SWT menjadi salah satu kunci untuk tetap mendapatkan ridho mendapatkan akhir hayat yang baik.

Tentunya, taubat pun dilandasi komitmen untuk tak lagi mengulang kesalahan yang sama.

5. Bertekad untuk Menjadi Insan yang Lebih Baik

Setelah bertaubat, seorang hamba yang melakukan keselahan hendaknya menanamkan semangat untuk menjadi insan yang lebih baik.

Meningkatkan takwa dengan memperdalam ilmu agama merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan.

6. Menjaga Diri dan Pergaulan

Menjaga diri sendiri dari berbagai kemaksiatan menjadi salah satu ikhtiar penting untuk mencapai husnul khotimah.

Bisa dimulai dari menjaga hati, lisan, dan perbuatan dari hal yang tercela.

Selanjutnya, jaga lingkungan dan pergaulan, sebagaimana yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW dalam hadits.

“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang di antara kalian mencermati kepada siapa ia berteman” (HR. Tirmidzi).

Hal yang Sering Ditanyakan Terkait Husnul Khotimah

Kapan kita ucapkan doa husnul khotimah?

Doa husnul khotimah sejatinya diperuntukkan bagi hamba Allah yang mengharapkan akhir kehidupan yang baik.

Doa ini hendaknya diucapkan tatkala seseorang masih diberikan kesempatan hidup hingga jelang sakaratul maut.

Di sisi lain, bagi yang telah meninggal dunia, doa ini tidak akan memberikan dampak apa pun sebab telah tutup usia. Wallahualam.

Bagaimana doa khusnul khotimah?

Selain doa Nabi Yusuf, ada juga salah satu doa lain yang dianjurkan untuk selalu dibaca, yakni Surat Al-A’raf, yaitu ayat 23.

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn.

Artinya: “Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Artikel Terkait: 8 Doa Husnul Khatimah, Bacaan Agar Meninggal Dalam Keadaan Baik

****

Nah, itulah penjelasan tentang arti, tanda-tanda, dan cara mendapatkan husnul khotimah. Semoga bermanfaat, ya.

Baca juga:

Bagaimana Pendidikan Seks dalam Perspektif Islam?

Parenting Islami: Komik Penuh Makna Tentang Cara Mendidik Anak

5 Prinsip penting dalam membesarkan anak menurut Islam

Penulis

Titin Hatma