Hipotiroid pada ibu hamil dapat membahayakan janin dan dapat berakibat fatal pada kehamilan, karena kemungkinan terburuknya adalah keguguran. Parahnya, kelainan hormon hipotiroid sering kali tidak terdiagnosis dan menyebabkan berbagai macam masalah.
Apa itu hipotiroid? Mengapa gangguan hormon ini sangat berpengaruh pada metabolisme perempuan, terutama ibu hamil? Mari kita pelajari lebih lanjut di artikel berikut.
Artikel terkait: 6 Tanda penyakit jantung pada wanita yang tidak disadari, salah satunya sakit perut
Mengenal Apa Itu Hipotiroid
Sebelum mempelajari lebih lanjut bahaya hipotiroid pada ibu hamil, perlu dipahami juga apa itu hipotiroid secara garis besar. Hipotiroid adalah rendahnya hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berakibat pada melemahnya metabolise tubuh, termasuk siklus menstruasi dan ovulasi pada perempuan.
Pada perempuan secara umum, rendahnya hormon tiroid akan menyebabkan kadar prolaktin tinggi. Keadaan ini dapat menyebabkan tidak adanya sel telur yang dilepaskan selama ovulasi yang otomatis menyebabkan perempuan kesulitan untuk hamil.
Artikel terkait: Penelitian: Ibu punya banyak anak lebih berisiko mengalami sakit jantung
Bahaya Hipotiroid Prakehamilan
Hipotiroid dapat menyebabkan siklus menstruasi bulanan yang lebih pendek. Hal ini mengakibatkan tidak cukup waktu bagi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada rahim.
Hipotiroid juga dapat menyebabkan suhu tubuh basal yang rendah, antibodi peroksidase tiroid (TPO) yang tinggi, dan kista ovarium, yang dapat menyebabkan keguguran atau ketidakmampuan untuk hamil.
Terkait kondisi prakehamilan, Bunda perlu memantau kadar hormon perangsang tiroid (TSH) dan T4 sebelum hamil. Terutama jika Bunda sudah diketahui memiliki hormon tiroid yang rendah atau pernah mengalami keguguran.
Mengatasi gejala hipotiroid di awal tahap perencanaan kehamilan memungkinkan perawatan lebih dini dan membantu proses kehamilan lebih aman.
Hipotiroid pada Ibu Hamil
Gejala hipotiroid pada ibu hamil mirip dengan gejala awal kehamilan, yang meliputi:
- Kelelahan yang luar biasa
- Penambahan berat badan
- Sensitivitas terhadap suhu dingin
- Kram otot
- Kesulitan berkonsentrasi
Risiko Hipotiroid pada Ibu Hamil yang Mungkin Terjadi
Hipotiroid pada ibu hamil memiliki risiko tinggi. Dokter kandungan Anda perlu melakukan perawatan khusus untuk mengobati hipotiroidisme Anda selama kehamilan. Sebab, jika tidak dikontrol dengan baik, dapat menyebabkan:
- Anemia ibu
- Peningkatan tekanan darah ibu
- Keguguran atau bayi lahir mati
- Berat badan lahir bayi rendah
- Bayi lahir prematur
- Gejala yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi
Artikel terkait: Dikira hanya asam lambung, seorang dokter ternyata mengalami penyakit jantung
Apa Penyebab Hipotiroid?
Penyebab umum hipotiroid pada ibu hamil adalah penyakit autoimun Hashimoto, kadang-kadang disebut tiroiditis Hashimoto. Penyakit autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda membentuk antibodi (protein kekebalan) yang menyerang tiroid.
Lalu pada gilirannya, menyebabkan kelenjar membuat terlalu sedikit hormon tiroid. Orang dengan penyakit ini mungkin bergejala, tetapi terkadang mereka juga tidak melihat efek apa pun.
Penyebab lain dari hipotiroidisme termasuk kekurangan yodium.
Haruskah Ibu Hamil Melakukan Skrining Khusus Hipotiroid?
Ibu hamil yang berisiko tinggi mengalami masalah tiroid harus menjalani tes fungsi tiroid bahkan jika mereka tidak bergejala sekalipun. Idealnya, tes darah skrining ini harus dilakukan pada minggu kesembilan kehamilan atau pada kunjungan prenatal pertama.
Bunda sebaiknya mendiskusikan hal ini kepada penyedia layanan kesehatan di awal kehamilan, apakah Bunda memerlukan tes darah fungsi tiroid.
Apa Pengobatan Hipotiroid pada Ibu Hamil?
Pengobatan untuk hipotiroid pada ibu hamil adalah dengan penggantian hormon tiroid dalam bentuk T4 yang disebut levothyroxine. Obat ini sama dengan T4 yang dibuat tubuh Anda dan aman untuk ibu hamil.
-
Pengobatan Sebelum Kehamilan
Adalah hal penting untuk memastikan kadar hormon tiroid selalu normal, baik sebelum maupun selama kehamilan.
Jika Anda sudah menerima levothyroxine untuk mengobati hipotiroidisme, Anda harus memeriksakan kadar hormon tiroid sebelum mencoba untuk hamil.
Jika kadar TSH terlalu tinggi, Anda mungkin memerlukan peningkatan dosis levothyroxine. Anda harus menunda kehamilan sampai penyakit Anda terkontrol dengan baik.
-
Pengobatan Selama Masa Kehamilan
Setelah seorang perempuan dengan hipotiroid hamil, dosis levothyroxine biasanya akan ditingkatkan. Mungkin dosisnya harus naik sebanyak 30% atau lebih dalam 4 sampai 6 minggu pertama kehamilan.
Hubungi dokter segera setelah Anda tahu hamil, sehingga bisa mendapatkan tes darah fungsi tiroid dan mendiskusikan rencana perawatan Anda.
Jika Anda menerima diagnosis baru hipotiroid selama kehamilan, Anda perlu mengembalikan kadar T4 Anda ke normal secepat mungkin. Dokter mungkin memberi peningkatan dosis levothyroxine sampai kadar T4 Anda menjadi normal.
Sekitar 30 hingga 40 hari setelah Anda memulai perawatan, Anda harus menguji ulang fungsi tiroid Anda. Selain itu, tes tiroid harus sering dilakukan selama kehamilan, biasanya setiap 4 sampai 6 minggu sampai melahirkan.
-
Pengobatan Setelah Kehamilan
Setelah melahirkan, sebagian besar perempuan hipotiroid perlu mengurangi dosis levothyroxine yang mereka terima selama kehamilan.
Tips agar Bayi Lahir Sehat jika Mengalami Hipotiroid pada Ibu Hamil
Kuncinya adalah selalu bekerja sama dengan dokter kandungan dan spesialis yang merawat kondisi hormon Anda, untuk menerima perawatan medis yang tepat sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Minum obat Anda sesuai resep dan beri tahu dokter tentang efek samping apa pun yang Anda rasakan.
Hal yang Harus Dicermati Penderita Hipotiroid
Apakah ada rekomendasi diet khusus untuk penderita hipotiroidisme?
Umumnya, orang dengan hipotiroidisme tidak memiliki diet khusus yang harus mereka ikuti. Namun, berikut adalah beberapa rekomendasi yang bisa diterapkan dalam gaya hidup sehari-hari.
1. Makan Makanan yang Seimbang
Tiroid Anda membutuhkan jumlah yodium yang cukup untuk berfungsi sepenuhnya. Namun, Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen yodium agar hal itu terjadi.
Anda bisa dengan melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, protein tanpa lemak, dan buah-buahan dan sayuran berwarna. Makanan ini adalah sumber yodium yang baik untuk tubuh.
2. Pantau Asupan Kedelai, Terlebih Saat Menjalani Pengobatan Tiroid
Kedelai dapat menghambat penyerapan hormon tiroid. Jika Anda minum atau makan terlalu banyak produk kedelai, Anda mungkin tidak dapat menyerap obat dengan baik.
Anda memerlukan dosis obat yang stabil untuk mencapai kadar hormon tiroid yang baik dalam darah Anda. Hindari makan atau minum makanan berbahan dasar kedelai setidaknya selama 4 jam sebelum dan sesudah Anda minum obat.
Kedelai ditemukan di:
- Tahu
- Keju vegan dan produk daging
- Susu kedelai
- Kedelai
- Kecap
3. Hati-Hati dengan Makanan Kaya Serat Saat Mnjalani Pengobatan
Seperti kedelai, serat dapat mengganggu penyerapan hormon. Terlalu banyak serat makanan dapat mencegah tubuh Anda mendapatkan hormon yang dibutuhkannya.
Akan tetapi, serat juga sangat penting, jadi jangan menghindarinya sama sekali. Sebaliknya, hindari minum obat Anda dalam beberapa jam setelah makan makanan berserat tinggi.
4. Jangan Minum Obat Tiroid dengan Suplemen Lain
Jika Anda mengonsumsi suplemen atau obat selain obat tiroid, cobalah meminumnya pada waktu yang berbeda. Obat lain dapat mengganggu penyerapan, jadi sebaiknya minum obat tiroid saat perut kosong dan tanpa obat atau makanan lain.
Demikian hal-hal terkait hipotiroid, khususnya hipotiroid pada ibu hamil, yang perlu kita pahami. Semoga bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Ampuh Lancarkan BAB, Amankah Minum Vegeta untuk Ibu Menyusui?
Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kiri, Ini 10 Kemungkinan Penyakit yang Bisa Terjadi