Ada ragam masalah kesehatan kulit yang bisa dialami seseorang, salah satunya Hidradenitis Supurativa. Penyakit satu ini adalah kondisi saat munculnya benjolan-benjolan kecil di bawah kulit yang bentuknya sebesar kacang.
Di area benjolan yang berisi nanah tersebut biasanya akan terasa nyeri. Hal ini juga lah yang disebut dengan acne inversa karena bentuknya yang memang seperti jerawat.
Benjolan tersebut saat pecah biasanya akan mengeluarkan aroma kurang sedap. Bekas parut pun akan terlihat ketika hal tersebut terjadi.
Ada pun lokasinya bisa di beberapa bagian tubuh, mulai dari selangkangan, bawah dada, ketiak, lipat paha, dan sebagainya. Ya, lokasinya tersebut umumnya akan terdapat di bagian kulit dengan kelenjar keringat dan kerap mengalami gesekan.
Hidradenitis Supurativa; Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun, namun banyak dialami oleh orang-orang yang baru mengalami masa pubertas. Pada banyak kasus, kondisi ini kerap dirasakan oleh kelompok usia 18-29 tahun.
Keparahan kondisi ini pun bisa berbeda pada setiap orang. Ada yang mengalaminya dalam jangka waktu yang panjang atau bahkan meluas ke area lain.
Pada kasus yang parah, terjadi juga pilonidal sinus atau terbentuknya saluran nanah di bawah kulit. Saluran inilah yang terhubung dengan banyak benjolan, membuat peradangan bisa lebih meluas ke area yang lainnya.
Artikel Terkait: Mengenal Pemphigoid Gestationis, Penyakit Kulit Langka yang Dapat Dialami Ibu Hamil
Gejala Hidradenitis Supurativa
Ada beberapa gejala khas yang dialami ketika seseorang mengalami Hidradenitis supurativa, di antaranya:
- Terdapat benjolan berisi nanah pada kulit, kurang lebih 0,5-2 cm
- Kulit yang terdapat benjolan terasa hangat dan terlihat kemerahan
- Terasa nyeri di area infeksi
- Di kondisi peradangan yang menahun bisa mengalami fistel, abses, dan sinus
Lalu, apa yang menjadi penyebab dari masalah tersebut?
Penyebab Hidradenitis Suppurativa
Belum ada penyebab pasti terkait dengan kondisi ini. Hidradenitis suppurativa sendiri bisa terjadi karena folikel rambut atau lubang tumbuhnya rambut yang tersumbat.
Ada beberapa dugaan penyebab sumbatan di folikel rambut bisa terjadi, di antaranya:
- Terjadinya gesekan kulit dan pakaian yang terus menerus
- Peradangan yang menyebabkan dinding folikel pecah
- Efek samping terhadap obat-obatan tertentu
- Infeksi bakteri yang terjadi setelah infeksi lainnya atau disebut juga infeksi sekunder
- Respon imunitas yang salah mengartikan bakteri baik
Artikel Terkait: Bunda wajib tahu! Ini 9 penyebab benjolan di vagina, mulai yang berbahaya dan tidak
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa
Seseorang didiagnosis hidradenitis suppurativa dengan melihat gejala-gejala yang dialami serta riwayat sakit pasien itu sendiri.
Bila benjolan terlihat mengeluarkan nanah, dokter akan mengambil sampel jenis bakteri yang berkembang. Dokter pun akan meminta pasien untuk menjalani tes darah untuk memastikan kemungkinan kondisi diabetes yang dialami. Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui tingkat peradangan yang dialami.
Setelah melihat gejala fisik, dokter akan menentukan tingkat keparahan kondisi ini dengan skala Stadium Hurley.
Stadium 1
Benjolan muncul di satu atau beberapa bagian tubuh dan terpisah satu sama lainnya. Selain itu, tak terbentuk saluran sinus dan jaringan parut.
Stadium 2
Mulai terbentuknya saluran sinus di satu atau beberapa area abses.
Stadium 3
Mulai munculnya abses di beberapa area dan terhubung oleh saluran sinus.
Artikel Terkait: 12 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara Ibu Menyusui, Apa Saja?
Pengobatan
Penanganan dan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi dan keparahan pasien. Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa metode pengobatan yang dilakukan antara lain:
- Memberikan sejumlah obat seperti antibiotik, antiseptik, obat pereda sakit, retinoid, kortikosteroid
- Pada beberapa kasus, dokter menyarankan untuk melakukan tindakan operasi
- Melakukan terapi laser karbondioksida untuk menghilangkan benjolan dan luka pada kulit
Selama masa penyembuhan tersebut, pasien juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidupnya. Beberapa hal yang sebaiknya dijadikan perhatian, antara lain:
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
- Berhenti merokok atau mengonsumsi alkohol
- Menurunkan berat badan dengan sehat bagi penderita obesitas
- Melakukan diet makanan khusus, seperti berhenti mengonsumsi susu maupun olahan susu lainnya.
Itulah berbagai gejala, risiko, diagnosis, hingga pengobatan Hidradenitis Supurativa. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, ya.
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Kulit gatal, merah dan bersisik, waspada penyakit Psoriasis!
Pemilihan Nutrisi Tepat Cegah Dermatitis Atopik pada Si Kecil