Banjir di Jabodetabek tidak hanya berdampak pada manusia, para hewan peliharaan juga ikut berjuang selamat dari banjir. Karena itu, hewan peliharaan saat banjir juga perlu dievakuasi, baik oleh pemiliknya sendiri atau oleh tim penyelamat.
Seperti yang belum lama ini viral di media sosial. Seekor anjir peliharaan yang terikat rantai di pagar rumah berhasil diselamatkan oleh dua pemadam kebakaran. Diketahui, anjing ini ditinggalkan pemiliknya di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Seekor anjing peliharaan yang sedang diselamatkan oleh tim pemadam kebakaran. Sumber foto: BBC / Gala Indiga.
Menurut keterangan warga sekitar, anjing peliharaan tersebut sudah berjuang melawan arus yang kuat selama hampir dua jam.
“Selama kurang lebih dua jam, dia berjuang melawan arus banjir yang cukup kuat,” ungkap Gala Indiga, dikutip dari BBC.
Gala menyadari kalau ada anjing yang sedang berusaha bertahan hidup, namun ia tak berani mendekat karena arus air saat itu sangat deras, dan aliran listrik diketahui belum dimatikan.
Ia dan Ketua RW setempat tak tinggal diam, dan segera meminta bantuan pada petugas pemadam kebakaran. Tak lama kemudian, akhirnya sang anjing berhasil diselamatkan dan segera mendapat pertolongan dari warga sekitar.
Perlu kesadaran pemilik hewan peliharaan untuk menjaganya saat banjir
Hewan peliharaan yang diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran. Sumber foto: BBC / Gala Indiga.
Melihat bagaimana seekor anjing bertahan dalam banjir, Ketua Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benvika, mengimbau untuk tidak meninggalkan peliharaannya dalam kondisi banjir. Mengutip dari Detik, Benvika juga mengatakan kalau setiap orang perlu kesadaran untuk menjaga hidup hewan dalam kondisi apapun.
“Kalau pemilik rumah mengungsi, ya ungsikan juga semua yang bernyawa di rumahnya. Kami bisa memahami saat datang banjir besar mungkin pemiliknya juga panik, makanya memelihara hewan perlu kesadaran untuk menjaga hidup hewan itu juga, ini jadi pelajaran,” kata Benvika.
Bahkan, sejak Rabu (1/1), Benvika mendapat banyak aduan dari pecinta hewan untuk menyelamatkan anjing dan kucing liar di jalanan yang juga menjadi korban banjir.
Sebenarnya, menurut Benvika hewan liar memiliki daya menyelamatkan terhadap dirinya sendiri yang mumpuni. Namun, untuk hewan peliharaan, biasanya pemiliknya meninggalkan hewan peliharaannya di kandang.
Tips menjaga hewan peliharaan saat banjir
Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menjaga hewan peliharaan saat banjir.
Berikut ini seperti yang dikutip dari redcross.org:
1. Membuat perencanaan evakuasi hewan peliharaan saat banjir
Membuat rencana evakuasi tak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, Anda pun harus memikirkan rencana evakuasi untuk hewan peliharaan. Salah satunya dengan mengumpulkan informasi mengenai hotel dan penginapan di sepanjang rute evakuasi.
Sebelumnya, pastikan hotel bisa menerima hewan peliharaan dalam keadaan darurat. Tanyakan apakah tidak ada kebijakan hewan peliharaan yang dapat diabadikan dalam keadaan darurat.
Cari tahu teman, kerabat, tempat penampungan hewan dan juga dokter hewan yang dapat merawat hewan peliharaan Anda. Persiapkan simpan daftar dengan nomor telpon.
Biasanya, beberapa tempat perlindungan hewan peliharaan membutuhkan bukti vaksinasi untuk mengurangi penyebaran penyakit. Selain itu, pastikan semua anjing atau kucing mengenakan kalung dengan pengidentifikasian terbaru yang dikencangkan dengan pengamanan.
2. Menyiapkan perlengkapan darurat
Evakuasi hewan peliharaan. Sumber foto: Tempo.com
Tidak hanya untuk keperluan pribadi, siapkan juga perlengkapan darurat untuk hewan peliharaan. Simpan di tas terpisah. Beberapa perlengkapan untuk hewan peliharaan ialah sebagai berikut:
- Kalung
- Tali pengikat
- Kandang atau tas yang kokoh untuk mengangkut hewan peliharaan
- Makanan
- Air minum
- Mangkuk
- Obat-obatan
- Salinan catatan medis yang disimpan dalam wadah tahan air
- Perlengkapan P3K
Selain itu, buat foto terbaru Anda dan hewan peliharaan. Tujuannya untuk pencarian seandainya hewan Anda terpisah. Buat catatan atau memori informasi tentang jadwal makan, kondisi medis, masalah perilaku, nama dan nomor dokter hewan.
3. Bantu pulihkan perilaku hewan peliharaan
Setelah menghadapi kondisi banjir, perilaku hewan peliharaan dapat berubah secara drastis, bisa menjadi agresif atau defensif. Karena itu, perhatikan kenyamanan mereka dan lindungi dari bahaya untuk untuk memastikan keselamat hewan dan orang lain.
Hewan peliharaan yang sedang stres perlu diawasi dengan cermat dan berada langsung di bawah kendali Anda. Saat stres, hewan peliharaan bisa menjadi sangat bingung. Apalagi bila bencana ini mempengaruhi penanda aroma yang dapat memungkin mereka untuk menemukan rumah.
Selain itu, waspadai bahaya yang berhubungan dengan hidung, kaki dan kuku, dari puing-puing, bahan kimia, atau zat lain yang dapat memengaruhi hewanpeliharaan Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Sumber: Media Indonesia, Detik
Baca juga
Selamatkan 3 anaknya saat banjir, seorang ayah meninggal di Tangerang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.