X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Balita ini terinfeksi virus herpes setelah dicium ibunya di bibir

Bacaan 4 menit
Balita ini terinfeksi virus herpes setelah dicium ibunya di bibir

Mencium anak merupakan salah satu ungkapan kasih sayang Bunda padanya. Namun, siapa sangka ternyata ungkapan cinta ini bisa menimbulkan risiko herpes pada balita?

Kasih sayang tak terbendung untuk si kecil memang seringkali kita ungkapkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah ciuman yang kita daratkan di pipi hingga bibir si kecil. Namun, taukah Anda bahwa mencium si kecil terutama pada mulut dan wajahnya dapat membawa risiko kesehatan yang berbahaya bagi mereka? Salah satunya herpes pada balita.

Herpes pada balita akibat ciuman dari ibu?

herpes pada balita

Baru-baru ini, seorang ibu memeringatkan para orangtua lainnya melalui sebuah postingan di akun Facebook, tentang risiko mencium bayi dan balita Anda yang bisa mengakibatkan bahaya infeksi pada si kecil.

Ciuman yang didaratkan seorang ibu untuk anaknya ternyata telah mengembangkan gejala infeksi virus herpes simplex.

Menurut cerita Rachel Faith Badong-Sebastian, putrinya yang berusia 21 bulan, Sky, mengalami demam pada Senin malam. Sehari setelahnya, sang putri masih tampak normal, gembira, dan ceria. Namun, malamnya ia kembali alami demam.

Rachel memberi putrinya tablet parasetamol. Untungnya, obat itu berhasil menurunkan demam anaknya. Namun beberapa saat, demamnya kembali tinggi.

Melihat hal itu, Rachel kemudian memutuskan untuk bertanya kepada dokter anak langganannya melalui sebuah pesan singkat. Dokter menyarankan Sky untuk menjalani tes urin dan tes darah lengkap, untuk mendiagnosis adanya kemungkinan infeksi.

Benarkah infeksi ini disebabkan karena mencium si kecil?

herpes pada balita

Menyadari hal tersebut, kedua orangtua Sky membawanya ke unit gawat darurat di rumah sakit. Awalnya, tim medis mendiagnosa Sky dengan penyakit Hand Foot and Mouth Disease (HFMD). Diagnosis tersebut disimpulkan dari tanda luka yang ada di telapak tangan Sky, yang menyerupai gejala HFMD.

Namun ketika dipantau lagi, ternyata ruam tidak menyebar. Dokter kemudian memberikan diagnosis sebuah penyakit yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Diagnosis terakhir, Sky dinyatakan terkena virus herpes simpleks. Dokter juga menjelaskan bahwa virus tersebut ternyata dapat ditularkan dari air liur ketika seseorang mencium anak tersebut.

Sang dokter anak juga menambahkan bahwa orang dewasa mungkin saja bisa terinfeksi penyakit ini, tetapi mereka mungkin tidak akan menunjukkan gejala infeksi virus tersebut karena sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Sebaliknya, sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum sempurna, membuat mereka dapat dengan mudah terinfeksi herpes pada balita.

Mengalami herpes pada balita, Sky akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Ia juga diketahui mengalami  rehidrasi karena berat badannya turun dengan cepat.

herpes pada balita

Sang ibu, Rachel mengingatkan para orangtua lain di postingan Facebook-nya tentang alur kejadian yang ia alami.  

“Saya mendapat pelajaran dari peristiwa ini. Ketika Sky masih di dalam kandungan, saya pernah membaca tentang penyakit yang ditularkan ke bayi, itu sebabnya saya sangat berhati-hati agar tidak membiarkan orang lain mencium bayi saya. Tapi ternyata, saya malah tidak berhati-hati seperti yang saya duga. Efek dari virus ini memiliki dampak yang parah pada anak-anak,”.

Ia menambahkan, “Hal ini bisa menjadi pengingat untuk selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan  sebelum menyentuh bayi. Selain itu, jangan biarkan orang mencium wajah anak Anda. Kecuali hanya ciuman pada rambut, punggung, atau kaki si kecil,”.

 

Artikel terkait: Gingivostomatitis – Penyakit mulut akibat virus seperti sariawan bayi

Gejala virus herpes pada balita

Ada banyak penyakit yang bisa menular akibat ciuman, salah satunya virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).

Berikut ini adalah gejala virus herpes simpleks tipe 1 yang perlu Anda waspadai:

  • Ruam yang tersebar di bibir, mulut, dan gusi.
  • Demam
  • Kelenjar getah bening yang membengkak.
  • Sakit tenggorokan
  • Anak rewel atau mudah marah.
  • Anak terlihat kelelahan dan lesu.

 

Perlu diingat, tidak semua gejala ini akan muncul. Terkadang, bisa muncul dalam bentuk yang lebih ringan.

Penting untuk berhati-hati dalam mengamati gejala yang dialami si kecil untuk diagnosis yang lebih akurat, terutama jika anak berusia kurang dari 6 bulan, karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang. Gejala virus herpes simpleks biasanya muncul 2 hingga 12 hari setelah infeksi awal terjadi.

 

Cerita mitra kami
Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Anak, Catat Ya, Bun
Penyebab dan Cara Mengatasi Sariawan pada Anak, Catat Ya, Bun
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
8 Cara Mengobati Panas Dalam, Alami dan Sederhana
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Fakta soal APeePooCalypse Terungkap: Bahaya Pup Bercampur Air Pipis yang Terjadi di Setiap Popok Bayi!
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak
Abis Mudik Bawa Keluarga Baru? Waspadai Penularan Kutu Rambut pada Anak

 

Dilansir dari artikel Kevin Wijaya Oey di theAsianparent Singapura
Baca juga: 

Bayi 17 bulan meninggal karena Virus HFMD, waspadai bahayanya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Balita ini terinfeksi virus herpes setelah dicium ibunya di bibir
Bagikan:
  • Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

    Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

  • Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

    Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

  • Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

    Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke!

  • Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

    Cegah Sakit Tulang! Ini Manfaat Vitamin D untuk Anak dan Sumber Terbaiknya

  • 8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

    8 Gejala Kanker Prostat, Wajib Diketahui agar Bisa Dideteksi Dini

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti