Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia membuktikan PR pemerintah Indonesia masih panjang. Merujuk data statistik Covid19.go.id, per Minggu (20/6) total kasus positif di Indonesia telah menginjak angka 1.989.909 kasus sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan, fenomena ini membuat pakar menyebut Indonesia telah berada di fase Herd Stupidity.
Indonesia Ada di Fase Herd Stupidity
Berbagai macam langkah dilakukan oleh pemerintah Indonesia demi menekan laju penularan virus satu ini. Salah satunya program vaksinasi yang diharapkan dapat mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok.
Kekebalan kelompok merupakan suatu kondisi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok memiliki kekebalan terhadap penyakit dan menjadi benteng bagi orang lain yang rentan penyakit. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang kebal, maka penyakit akan sulit menular pada orang lain.
Selain dengan vaksin, kekebalan tubuh bisa didapatkan secara alami oleh orang-orang yang berhasil sembuh dari penyakit infeksi tertentu. Setelah pulih dari suatu penyakit infeksi, tubuh memiliki antibodi untuk melawan kuman penyebab infeksi bila suatu saat kuman ini menyerang kembali.
Praktiknya, herd immunity Corona sejatinya baru akan terbentuk setelah ada sekitar 70% manusia yang terinfeksi dan berhasil sembuh, sehingga membutuhkan waktu cukup lama dan risiko cukup besar.
Sayangnya bukan herd immunity, namun pakar menilai bahwa Indonesia justru ada di fase Herd Stupidity. Apakah itu Herd Stupidity?
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menyebutkan Indonesia sebenarnya sudah lama ada dalam kondisi herd stupidity alias kebodohan komunal. Hal ini tak lain lantaran masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan yang memicu lonjakan kasus positif setiap harinya.
“Indonesia sudah lama dalam kondisi “Herd Stupidity”. Perilaku manusianya mendorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Sementara itu, manusia yang mendapat amanah jadi pejabat serta manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi,” ungkap Pandu dalam salah satu unggahan di akun Twitternya.
Salah satu contoh Lebaran 2021 kemarin. Saat itu, secara sadar masyarakat tetap berbondong-bondong melakukan perjalanan ke kampung halamannya. Pemerintah seolah tidak berdaya dan tidak membuat kebijakan ketat perihal larangan mudik. Terbukti, momentum itu meningkatkan kasus COVID-19 sangat signifikan.
Hal ini membuat Pandu menilai pemerintah dan masyarakat sama saja. Pandu menganalogikan kondisi pandemi di Indonesia saat ini ibarat rumah yang mengalami kebocoran atap saat hujan turun. Dalam kondisi itu, langkah terbaik yang seharusnya dicanangkan adalah memperbaiki atap agar hujan tidak masuk dan berakibat banjir.
“Kasus COVID-19 (ibarat) air, kalau atap kita bocor, air masuk ke rumah. Seharusnya kan atap diperbaiki, tapi kita enggak boleh memperbaiki atap, hanya bisa pasang ember untuk mengatasi banjir akibat hujan,” sambungnya lagi.
Daftar Vaksinasi di Jakarta
Kondisi yang terjadi tak lantas membuat pemerintah Indonesia berdiam diri. Kini, program vaksinasi nasional tengah berjalan dan Anda bisa mencari lokasi vaksin terdekat di kota Anda. Berikut beberapa di antaranya:
Jakarta Selatan
Gedung Medco (Jakarta Selatan)
Jadwal: 22-24 Juni 2021 pukul 07.30-14.00 WIB.
Syarat:
- Usia 18 tahun ke atas
- KTP DKI Jakarta atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta
- Bagi pegawai KTP non-DKI Jakarta bisa membawa surat keterangan bekerja di DKI Jakarta
- Tidak berlaku bagi peserta yang sudah terdaftar di program vaksin Gotong Royong
- Tidak melayani walk-in, mendaftar melalui TAUTAN INI.
Cilandak Town Square (Jakarta Selatan)
Jadwal: 15-29 Juni 2021 pukul 08.00-15.00 WIB.
Syarat:
- Harus memiliki BPJS
- Tidak melayani walk-in, melakukan pendaftaran di TAUTAN INI (serbuanvaksin.com)
- Membawa KTP DKI Jakarta atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta
- Tidak berlaku bagi peserta yang terdaftar di program vaksin Gotong Royong
- Berusia 18 tahun ke atas
Jakarta Pusat
Rumah Sakit PGI Cikini, Tempat Poli Vaksin (Jakarta Pusat)
Jadwal: Senin-Jumat pukul 08.00-14.00 WIB.
Syarat:
- Untuk 18 tahun ke atas
- Membawa KTP DKI Jakarta asli dan fotokopi atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta
- Melakukan pendaftaran di nomor 0821-1213-9997 atau (021) 3899-7799.
RSUD Sawah Besar (Jakarta Pusat)
Jadwal: Senin-Jumat pukul 08.00-13.00 WIB.
Kuota: 100 orang/hari.
Syarat:
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki KTP DKI Jakarta atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta
- Pekerja kantor atau perusahaan di DKI Jakarta dibuktikan dengan surat keterangan bekerja atau surat keterangan domisili kantor dari PTSP/Kelurahan
- Membawa fotokopi KTP
- Melakukan pendaftaran di TAUTAN INI
- Melayani go show apabila kuota harian masih tersedia.
Jakarta Timur dan Bekasi
Jakarta International Equestrian Park, Pulomas (Jakarta Timur)
Jadwal: 21 Juni-8 Juli 2021, Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB.
Syarat:
- Melakukan pendaftaran di TAUTAN INI
- Bisa walk-in atau datang langsung
- Terbuka untuk umum bagi pemilik KTP DKI Jakarta atau domisili di DKI Jakarta usia 18-49 tahun.
Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi)
Jadwal:
- Tanggal 23 Juni 2021 Wilayah 2, meliputi Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Mustika Jaya, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Rawalumbu
- Tanggal 26 Juni 2021 Wilayah 3, meliputi Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Pondokgede, Kecamatan Pondokmelati, Kecamatan Jatisampurna.
Syarat:
- Warga mendaftarkan diri terlebih dahulu di puskesmas wilayah tempat tinggal dengan membawa KTP dan KK.
- Proses pendataan dan screening akan dilakukan oleh petugas setempat.
- Warga kemudian mendapatkan informasi lanjutan mengenai jadwal vaksinasi dari petugas.
- Sehari sebelum jadwal vaksin, warga melakukan screening kesehatan dan melakukan rapid antigen di puskesmas wilayah masing-masing.
- Di hari pelaksanaan vaksin, warga langsung datang ke Stadion Patriot Candrabhaga dengan menunjukkan bukti screening dari puskesmas dan KTP kemudian menerima vaksinasi secara gratis.
- Informasi lebih lanjut hubungi 1500444.
Jakarta Barat
RSUD Cengkareng (Jakarta Barat)
Kuota: 100 orang/hari.
Jadwal: Senin-Jumat pukul 08.00-12.00 WIB.
Syarat:
- Berusia di 18 tahun ke atas.
- KTP DKI Jakarta atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta dari RT setempat.
- Pekerja KTP non-DKI Jakarta yang bekerja di DKI Jakarta dibuktikan dengan surat keterangan bekerja.
- Melakukan pendaftaran di TAUTAN INI.
RSUD Kalideres (Jakarta Barat)
Jadwal: Senin-Jumat pukul 07.30-10.00 WIB (pendaftaran pukul 06.00-08.00 WIB).
Syarat:
- KTP DKI Jakarta dengan usia minimal 18 tahun
- Kartu Keluarga
- Surat keterangan domisili bagi yang memiliki KTP di luar DKI Jakarta.
Jakarta Utara
Mall Artha Gading (Jakarta Utara)
- Lokasi pendaftaran: Redemption Counter Lt. 1, Senin-Sabtu pukul 10.00-18.00 WIB (untuk informasi kuota tersedia dapat dilihat di Instagram @malarthagading).
- Lokasi vaksinasi: Sentra Vaksinasi COVID-19 MAG Function Hall MAG Lt. 5.
Syarat:
- Terbuka untuk umum (WNI)
- Untuk usia 18 tahun ke atas
- Membawa e-KTP DKI Jakarta atau surat domisili dari RT/RW.
RSUD Tanjung Priok (Jakarta Utara)
Jadwal: Senin-Jumat pukul 08.00-14.00 WIB.
Syarat:
- Peserta vaksinasi berusia 18-59 tahun dan dalam keadaan sehat
- Membawa KTP DKI Jakarta atau surat keterangan domisili di DKI Jakarta
- Membawa surat keterangan bekerja di DKI Jakarta bagi pegawai yang bekerja di DKI Jakarta
- Melakukan pendaftaran di TAUTAN INI
- Informasi lebih lanjut hubungi 0877-2049-8182.
RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Samping JHVC (Jakarta Utara)
Jadwal: Senin-Jumat pukul 09.00-14.00 WIB (Minggu dan libur nasional tutup).
Syarat:
- Usia 18-59 tahun
- Membawa KTP untuk WNI atau SKTT untuk WNA
- Melakukan pendaftaran melalui ALTEACARE
- Untuk Android bisa mengunduh aplikasi melalui Google Play Store, untuk iOS bisa melalui TAUTAN INI
- Informasi lebih lanjut hubungi (021) 4585-2700.
Parents, semoga informasi ini menambah wawasan Anda ya dan tidak ragu lagi untuk divaksinasi!
Baca juga:
Vaksinasi Gotong Royong: Jadwal Pelaksanaan, Harga, dan Jenis Vaksin yang Dipakai
Sudah Dimulai, Ini yang Harus Parents Ketahui Soal Vaksin Gotong Royong!
14 Efek Samping Vaksin COVID-19, Bersifat Ringan dan Sementara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.