Tanggal 14 Maret didedikasikan sebagai Hari Endometriosis Sedunia. Momen ini diperingati setiap tahunnya sebagai upaya untuk mengkampanyekan bahaya dan dampak endometriosis agar setiap wanita memiliki awareness yang lebih baik.
Beberapa waktu lalu, model cantik Catherine Wilson pun rupanya harus menjalani operasi karena perdarahan akibat penyakit ini.
Berdekatan dengan Hari Endometriosis Sedunia, dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG(K), konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah turut memberikan edukasi seputar penyakit ini dalam sebuah kesempatan. Berikut informasi selengkapnya.
Artikel Terkait: Alami Endometriosis dan Kanker Ganas, Imel Putri “Saya Harus Sembuh Demi Anak”
Ketahui Fakta Ini di Hari Endometriosis Sedunia
Sumber: Pexels
Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan dinding rahim (endometrium) menebal. Pada kondisi normal, endometrium hanya akan menebal menjelang masa ovulasi. Namun jika tidak terjadi pembuahan, endometrium akan luruh menjadi darah menstruasi.
Sementara pada kondisi endometriosis, penebalan tersebut menetap dan bersifat progresif sehingga bisa menyebabkan peradangan, kista, dan gejala-gejala lainnya. Itu sebabnya endometriosis tergolong sebagai penyakit hormonal kronis.
Dalan pemaparannya, dr. Moh. Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG(K) menjelaskan bahwa penyakit ini diderita oleh 10 persen wanita. Angka ini bahkan lebih tinggi dibanding wanita yang menderita diabetes dan asma.
“Jadi sudah semestinya kalau saat ini kita mengenali lebih dalam dan lebih aware dengan endometriosis,” ungkapnya.
Jenis Endometriosis
Berdasar letaknya, endometriosis dapat dikategorikan menjadi 3 jenis.
-
- Adenomiosis. Pada kondisi ini endometrium tetap berfungsi normal namun tumbuh ke dalam lapisan otot rahim sehingga mengakibatkan pembengkakan pada rahim.
- Superficial endometriosis, kasus yang paling banyak terjadi. Kondisi ini diakibatkan oleh luka pada peritoneum (selaput tipis yang melapisi rongga panggul).
- Deep endometriosis. Dalam kasus endometriosis tumbuh di bawah peritoneum kamu sehingga melibatkan organ lain di dekat rahim, seperti usus atau kandung kemih.
Artikel Terkait: Membedakan Nyeri Haid Biasa dan Nyeri karena Endometriosis pada Remaja
Mengenal Dampaknya di Peringatan Hari Endometriosis Sedunia
Sumber: Pexels
Meski tidak terbatas, endometriosis paling banyak dialami oleh wanita produktif berusia sekitar 30-40 tahun.
Akibatnya 65 persen penderitanya mengalami gangguan pada kemampuan kerjanya. Bahkan 30 persen di antaranya sampai harus mengganti pekerjaannya dan 16 persen lainnya harus berhenti bekerja.
Tak cuma mengganggu produktivitas saja, 30-50 persen wanita yang menderita endometriosis juga mengalami gangguan kesuburan karena penyakit ini memang memiliki prognosis yang kurang baik pada kualitas sel telur, cadangan sel telur, proses pembuahan, kualitas embrio, dan implantasi
Pengobatan yang Disarankan
Ada 3 tindakan medis yang bisa dilakukan dokter sebagai upaya untuk menangani penyakit ini. Berikut penjelasannya.
- Meresepkan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau naproxen. Konsumsi obat-obatan ini harus dalam pengawasan dokter karena dapat berdampak buruk jika digunakan berlebihan dalam jangka waktu yang panjang.
- Konsumsi obat hormonal untuk meredakan nyeri sekaligus menghambat pertumbuhan. Hingga saat ini, cara ini adalah terapi yang paling dianjurkan. Meski begitu penderitanya harus rutin kontrol untuk dievaluasi kondisinya.
- Prosedur bedah atau operasi perlu dilakukan jika terapi hormonal gagal dan endometriosis menyebabkan gangguan pada organ lain. Tindakan bedah sendiri diputuskan setelah melalui banyak pertimbangan sebab meski sudah dioperasi, endometriosis masih mungkin kambuh. Tindakan ini pun dapat menurunkan cadangan sel telur.
Parents, itulah informasi seputar endometriosis yang perlu dipahami. Jika Anda mengalami gejala, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Semakin cepat intervensi dilakukan, semakin baik pula prognosisnya.
Baca Juga:
Endometriosis: Gejala, Penyebab, Penanganan dan Kemungkinan Komplikasi
Jangan Remehkan Nyeri Haid Karena Endometriosis, Perempuan Butuh Support System yang Kuat
Tersiksa Nyeri karena Endometriosis? Ini 9 Cara untuk Mengurangi Gejalanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.