Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim, menyatakan bahwa harga gula pasir di pasaran terus naik.
Menyusul pernyataan tersebut, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) turut memberi tanggapan bahwa harga gula saat ini adalah harga tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Kira-kira apa sih penyebabnya dan apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi ini? Simak informasi berikut!
Penyebab Harga Gula Naik
Menyoroti harga gula yang terus merangkak naik, Sekjen IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, menyatakan jika saat ini puncak tertingginya.
“Tidak hanya dalam tiga tahun terakhir, harga gula saat ini bahkan yang tertinggi dalam sejarah. Tercatat Rp 16-17 ribu per kilogram untuk gula pasir,” ujarnya.
Dalam kesempatan lain Dirjen Kemendag memaparkan jika kenaikan harga gula saat ini disebabkan oleh sejumlah faktor.
Pertama, akibat kenaikan harga lelang pasca penetapan Harga Acuan Pembelian (HAP), yakni sekitar 8 persen.
Kedua, akibat berakhirnya musim giling yang menyebabkan total produksinya jauh berkurang. Lebih-lebih lagi fenomena El Nino juga membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan. Dimana, ini berdampak pada rendemen dan menurunnya kuantitas gula yang dihasilkan.
Terakhir, melambungnya harga gula mentah di pasar internasional yang kini mencapai USD 33, 61 per pon turut menjadi alasan kenapa harga gula domestik terus meningkat.
Artikel Terkait: Rentan Terhadap Berbagai Penyakit, Ini Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak
Tips Hemat Konsumsi Gula
Memahami bahwa penyebab kenaikan harga gula berada di luar kuasa kita, bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa lho, Parents.
Selagi tidak digunakan untuk kebutuhan berdagang, hal-hal di bawah ini bisa kita lakukan untuk menghemat uang belanja, khususnya gula pasir, di tengah harga bahan makanan yang terus meroket. Yuk praktekkan!
1. Menerapkan Diet Gula di Saat Harga Naik
Pada prinsipnya, diet gula bertujuan untuk membatasi penggunaan jumlah gula tambahan seminimal mungkin, bukan sama sekali tidak mengonsumsinya.
Soalnya tubuh tetap membutuhkan gula sebagai sumber energi. Namun, alih-alih dengan gula tambahan, kita bisa memenuhi kebutuhan harian tubuh dari gula alami.
2. Hindari Konsumsi Makanan atau Minuman Manis
Daripada bikin kopi atau teh dengan tambahan gula, coba yuk untuk minum air putih lebih banyak.
Kalaupun masih ‘ngidam’ yang manis-manis, Anda bisa mencoba bikin infused water atau jus buah untuk mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi.
3. Kurangi Jumlahnya
Kalau saran nomor 2 belum mampu dilakukan, coba kurangi jumlah konsumsinya secara bertahap.
Jika tadinya Anda menambahkan 1 sendok gula ke dalam minuman, coba deh kurangi menjadi setengah sendok mulai dari sekarang.
Jangan kurangi gula secara drastis bahkan tak mengonsumsinya sama sekali, lakukan bertahap agar tubuh bisa beradaptasi.
4. Tonjolkan Bahan Perasa Lainnya
Cara lain untuk mengurangi konsumsi gula adalah dengan menonjolkan rasa lainnya. Misalnya dengan menambahkan cokelat bubuk, vanila, atau rempah-rempah seperti pala, jahe, dan kayu manis.
5. Gunakan Produk Substitusi untuk Siasati Harga Gula yang Naik
Cara terakhir yang bisa Anda coba adalah dengan menggunakan produk substitusinya, seperti madu, daun stevia, buah bit, gula aren, dan lain sebagainya.
Sampai sini sudah punya gambaran kan bagaimana menyiasati harga gula yang naik? Selamat mencoba!
Baca Juga:
12 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula untuk Kesehatan, Bisa Naikin Mood!
Pengganti Gula Rafinasi, Ini Dia Manfaat Gula Aren untuk Anak!
9 Cara Membuat Es Teh Tanpa Gula, Segar dan Menyehatkan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.