X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Rentan Terhadap Berbagai Penyakit, Ini Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak

Bacaan 5 menit

Makanan manis memang tampak lezat untuk disantap. Apalagi bagi anak-anak, makanan manis pasti menjadi favorit. Namun, tahukah Parents bahwa asupan gula sehari-hari memiliki dampak bagi kesehatan? 

Artikel terkait: Suka yang Manis-manis? Waspadai Bahaya Konsumsi Gula Berlebih

Dampak Asupan Gula Bagi Kesehatan Anak

Rentan Terhadap Berbagai Penyakit, Ini Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak

Anak-anak cenderung menyukai makanan manis. Namun, ternyata ada dampak di baliknya, yaitu risiko berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan asupan gula berlebih yaitu obesitas dan diabetes. 

Berbeda dengan DM tipe-1 yang tidak bisa dicegah, kejadian DM tipe -2 pada anak dapat dicegah atau ditunda dengan pola makan seimbang dan olahraga yang teratur. Kegemukan, kurang aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, konsumsi minuman manis yang berlebihan, menjadi pemicu tidak terkontrolnya kadar gula darah pada anak.

Prof.Dr.Ir.Ujang Sumarwan, M.Sc, Guru Besar Perilaku Konsumen, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor menegaskan bahwa saat ini konsumsi gula harian masyarakat, baik yang didapat dari makanan atau minuman, sudah tergolong berlebihan, khususnya pada anak-anak.

Tingginya konsumsi makanan dan minuman manis di Indonesia tergambar pada hasil Riset Kesehatan Dasar 2018. Terungkap, 47,8 persen responden mengonsumsi makanan manis 1-6 kali per minggu. Sementara itu, pada anak-anak, 59,6 persen anak usia 3-4 tahun mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali sehari dan 68,5 persen mengonsumsi minuman manis lebih dari satu kali sehari.

“Konsumsi gula yang berlebihan ini tentu saja menambah besar risiko penyakit diabetes. Karena itu, perlu tindakan preventif yang sangat serius dan tegas dalam membatasi kandungan gula dalam produk makanan dan minuman yang dijual di pasaran,” tegas Prof Ujang dalam talkshow Ngobras “Pencegahan Diabetes pada Anak dengan Pola Makan dan Gaya Hidup yang tepat” beberapa waktu lalu.

Pakar Perilaku Konsumen dari IPB ini lebih rinci menyebutkan gula terburuk terdapat pada makanan olahan, minuman olahraga, makanan penutup, dan jus buah. Anak yang dibebaskan untuk mengasup makanan atau minuman tinggi gula setiap hari tentu dapat berdampak pada asupan kalori dan zat gizi secara berlebihan. Ini karena camilan yang disukai anak pada umumnya tinggi gula dan garam, namun rendah protein dan vitamin.

“Gula, garam, lemak itu hanya enak di lidah. Namun, tidak ramah di tubuh. Itulah sebabnya, tiga komponen ini perlu dikurangi sesuai batas asupan hariannya”. 

Fakta menarik yang diungkapkan Prof Ujang, asupan gula yang berlebih menyebabkan berbagai penyakit. “Insiden anak yang terkena diabetes tinggi, berkaitan dengan asupan gula yang tinggi, yaitu sekitar 10% dari rekomendasi”. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan batas asupan gula per hari sekitar 50 gram atau 4 sendok makan untuk orang dewasa sehat. Asosiasi Ahli Jantung Amerika Serikat (AHA) menyebut batas maksimal konsumsi gula untuk anak usia 2 hingga 18 tahun kurang dari 24 gram per hari.

Artikel terkait: Suka yang Manis-manis? Waspadai Bahaya Konsumsi Gula Berlebih

Cara Menjaga Asupan Gula

Membaca Label Makanan

Rentan Terhadap Berbagai Penyakit, Ini Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak

Ada banyak yang dapat dilakukan orangtua agar konsumsi makanan mereka lebih sehat, antara lain kebiasaan untuk membaca label pangan sebelum mengonsumsi sebuah produk, menyediakan makanan dan camilan yang bergizi di rumah, atau yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, secara seimbang.

Sementara itu, dalam memilih snack dalam kemasan, cermati komposisi bahan, pastikan anak tidak mengonsumsi gula berlebih. Di sisi lain, dibutuhkan juga konsumsi air putih yang cukup sesuai dengan kebutuhan hidrasi harian. Adapun kebutuhan hidrasi pada anak bervariasi sesuai dengan usianya, sedangkan untuk usia dewasa sekitar 8 gelas perhari.

Pilih Camilan yang Lebih Sehat

Untuk anak dengan status gizi lebih atau obesitas, snack juga merupakan sarana mengontrol asupan kalori sambil tetap mempertahankan rasa kenyang. Berikan snack berupa buah potong, bukan jus buah. Hindari kebiasaan minum minuman manis seperti teh manis, susu kental manis, minuman berperisa, jus buah yang ditambah gula, dan minuman bersoda lalu mengganti kebiasaan konsumsi minuman manis dengan konsumsi air putih.

Aktivitas Fisik

Selain itu, usahakan agar anak melakukan aktivitas fisik selama 60 menit sehari, dalam beberapa sesi 10 atau 15 menit atau sekaligus, baik lewat permainan fisik atau kegiatan olahraga yang disukai anak. “Gaya hidup adalah salah satu faktor penentu kesehatan konsumen. Gaya Hidup tidak sehat seperti kurang olah raga, kurang tidur dan istirahat serta pola makan yang tidak seseuai anjuran menu seimbang dapat menyebabkan derajat kesehatan dan kebugaran yang menurun,” pungkas Prof Ujang.  

Pantau Berat Badan Anak

Bukan hanya memantau kurangnya berat badan anak, tetapi kelebihan berat badan pada anak juga perlu menjadi perhatian. 

Program pemerintah untuk mengatasi balita obesitas dilakukan dengan memonitor perkembangannya dengan menimbang badan sebulan sekali. “Pemerintah juga melakukan penyediaan antropometri standar di Puskesmas dan Kartu Pantau Berat Badan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementrian Kesehatan RI dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, dr. Nadia juga menekankan bahwa pentingnya mencegah risiko diabetes dan obesitas adalah untuk mengurangi risiko terpapar dari berbagai penyakit. Karena diabetes dan obesitas bisa menjadi ‘pembuka jalan’ bagi penyakit-penyakit lainnya yang bisa menyerang tubuh. 

 

Baca juga: 

17 Tanda Kondisi Kadar Gula Darah Rendah, Parents Merasakannya?

Konsumsi Gula Berlebihan Bikin Anak Jadi Hiperaktif, Mitos atau Fakta?

Sama Manisnya, Ini 14 Pengganti Gula yang Lebih Sehat Bagi Tubuh Anda!

 

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Rentan Terhadap Berbagai Penyakit, Ini Dampak Gula Bagi Kesehatan Anak
Bagikan:
  • Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

    Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

  • Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

    Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

  • Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

    Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

  • Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

    Populer Atasi Kebotakan Rambut, Ini Syarat Utama Transplantasi Rambut

  • Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

    Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Parents Pernah Coba?

  • Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

    Kapan Harus Menghubungi Dokter? Catat Tanda-Tandanya Berikut!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.