Banyak orang tua khawatir dengan dampak gunakan gadget dalam waktu lama terhadap anak. Melansir dari Medical Xpress, sembilan dari sepuluh orang tua menganggap gadget dan teknologi digital berdampak negatif terhadap anak-anak.
Selain itu, 83 persen dari mereka berpikir jika anak-anaknya terkena dampak negatif oleh perangkat digital. Temuan ini didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Growing Up Digital Australia.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti melakukan survei terhadap 2.500 orang tua, kakek nenek, dan pengasuh di seluruh Australia. Dari survei tersebut, menunjukkan bahwa 80 persen anak-anak dalam kelompok usia 5 sampai 17 tahun memiliki gadget. Bahkan, gadget tersebut dimiliki sejak berusia 4 tahun.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 persen orang tua yang mengatakan bahwa anak mereka dapat menghabiskan sepanjang hari tanpa menggunakan perangkat digital.
Artikel terkait: Anak Kecanduan Gadget karena Aku dan Suami Sibuk WFH, Ini Cara Kami Mengatasinya
Beberapa orang tua pun melaporkan adanya dampak negatif gunakan gadget dalam waktu lama. Ada yang mengatakan bahwa anak mereka mengalami adiksi atau kecanduan menggunakan gadget.
Anak-anak pun cenderung memiliki waktu lebih sedikit untuk dihabiskan bersama keluarga. Di samping itu, ada beberapa orang tua yang melaporkan dampak positif penggunaan gadget dalam waktu lama pada anak. Serta, orang tua juga merasa bahwa gadget berguna bagi anak.
Sekitar 90 persen orang tua merasa teknologi digital memudahkan untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman. Selain itu, gunakan gadget dalam waktu lama juga meningkatkan kemampuan anak dalam matematika, membaca, sosial, dan persahabatan yang lebih positif. Meskipun dampak adiksi tersebut memang tidak dinafikan terjadi.
Ketergantungan Digital
Belajar dan bekerja dari rumah selama pandemi membuat alat digital lebih umum di kalangan anak-anak dan orang tua. Ponsel cerdas dan laptop yang terhubung ke internet telah menjadi penyelamat bagi banyak keluarga selama hampir dua tahun terakhir ini.
Pada saat yang sama, penelitian menunjukkan, sebagian besar keluarga tampaknya mengalami ketergantungan pada media digital di rumah. Salah satu orang tua berkata tentang putrinya yang masih remaja, “Saya khawatir dengan jumlah waktu yang dihabiskan putri saya di telepon. Dia tidak lagi tertarik dengan aktivitas yang biasa dia nikmati sebelum dia memiliki telepon.”
Penelitian sebelumnya menunjukkan 84 persen guru Australia mengamati bahwa siswa memang terganggu oleh media dan teknologi digital. Tiga dari lima percaya bahwa siswa belum siap untuk belajar ketika mereka datang ke sekolah karena terganggu dengan gadget mereka.
Selain itu, data terbaru menunjukkan hubungan antara kinerja pendidikan anak dan seberapa sering mereka tidur dengan perangkat. Hampir 60 persen orang tua yang anaknya berjuang dengan sekolah mengatakan mereka selalu mengizinkan anak mereka menggunakan perangkat digital di tempat tidur.
Artikel terkait: Parents Perlu Tahu, Ini Batasan Waktu Anak Main Gadget Menurut WHO
Sekitar sepertiga orang tua Australia mengatakan anak-anak mereka pergi tidur dengan gadget atau perangkat lain setiap malam. Ini lebih sering terjadi pada keluarga berpenghasilan rendah.
Secara umum, anak-anak di keluarga berpenghasilan rendah lebih banyak menggunakan perangkat digital dengan lebih sedikit bimbingan orang tua. Banyak orang tua juga memberi tahu peneliti bahwa mereka berharap sekolah akan lebih fokus pada kesejahteraan digital dan keamanan dunia maya anak-anak.
Salah satu orang tua berkata, “Sebagai orang tua, saya perlu tahu bagaimana menjalankan program dan situs yang diakses anak-anak untuk dapat melindungi mereka. Saya tidak menganggap mereka aman.”
Cara agar Anak Tidak Gunakan Gadget dalam Waktu Lama
Dengan jarak fisik yang memengaruhi interaksi sosial, waktu yang dihabiskan untuk menonton TV dan menggunakan perangkat digital lainnya telah meningkat secara signifikan.
Misalnya, sebuah jejak pendapat menemukan bahwa setengah dari anak-anak Australia menghabiskan lebih banyak waktu di layar digital untuk hiburan pada Juni 2020 dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi COVID-19. Kemudian, 42 persen anak-anak menghabiskan lebih sedikit waktu untuk aktif secara fisik.
Artikel terkait: Gejala-Gejala Anak Mulai Kecanduan Gadget dan Tindakan yang Harus Diambil Orang Tua
Ini bukan tantangan sederhana untuk dipecahkan. Namun, ada beberapa langkah kecil yang bisa dicoba untuk membatasi anak gunakan gadget dalam wkatu lama. Kuncinya adalah kita semua harus mengambil langkah-langkah berikut.
- Pantau kebiasaan digital di keluarga Anda saat ini. Buat batasan waktu penggunaan gadget dan harus dilakukan oleh semua anggota keluarga.
- Memiliki setidaknya dua jam tanpa layar digital sebelum tidur. Jauhkan semua ponsel cerdas dan perangkat seluler lainnya dari kamar tidur.
- Fokus pada kesehatan digital secara keseluruhan dengan menemukan keseimbangan yang sehat antara waktu di gadget digital dan waktu sosial bersama keluarga. Nikmati akhir pekan dan hari libur bebas digital bila memungkinkan.
Kebanyakan orang tua yang termasuk dalam penelitian ini merasa membutuhkan bantuan untuk menemukan cara hidup yang lebih sehat dalam menggunakan media digital dan teknologi, khususnya anak-anak mereka. Kolaborasi yang erat dengan sekolah dapat menjadi bantuan yang signifikan dalam mempromosikan hubungan yang sehat dengan teknologi. Tentu saja salah satu tujuannya agar anak tidak terkena dampak negatif dari gunakan gadget dalam waktu lama.
Baca juga:
Tak Selalu Negatif! Lakukan 5 Hal Ini Agar Gadget Bisa Bermanfaat untuk Kecerdasan Anak
Usia Terbaik Memberikan Gadget pada Anak Menurut Bill Gates sang Bos Teknologi