Parents tentu pernah menjumpai masa-masa ketika bayi ingin menyusu terus menerus, lebih rewel dari sebelumnya, frekuensi menangis meningkat, serta pola tidur berubah menjadi tak menentu. Tak perlu khawatir berlebihan Parents, kondisi tersebut sering dialami bayi lainnya, istilahnya dikenal sebagai growth spurt bayi.
Terkait persoalan itu, aktris Chelsea Olivia juga pernah mengalami kejadian serupa. Satu kejadian yang membuatnya panik selama menjadi ibu.
Chelsea Olivia bercerita tentang proses growth spurt bayi yang terjadi pada anaknya, Nastusha Olivia Alinskie.
“Nastusha habis nenen muntah, nangis. Enggak ada sebab. Kayak kelaparan. Apa ASI-ku kurang. Mamaku bilang mungkin ASI nya enggak enak. Aku panik. Ingin nangis,” kata dia di sela acara kesehatan menyoal perlindungan anak yang diselenggarakan salah satu produsen alat kebutuhan bayi di Jakarta, dilansir Antara.
Chelsea juga mengungkapkan betapa kacaunya dia ketika Nastusha berkali-kali muntah setelah minum ASI.
“Benar-benar bikin panik mau nangis rasanya, enggak tidur-tidur soalnya mompa ASI terus. ASI-nya disedot mulu sama Nastusha. Udah gitu dia kekenyangan muntah, bolak-balik ganti baju. Kayaknya hidupku saat itu kacau banget,” tutur Chelsea.
Chelsea kemudian memutuskan berkonsultasi dengan dokter. Dia mengaku lega karena Natusha ternyata berada dalam kondisi yang disebut growth spurt bayi atau percepatan pertumbuhan pada bayi.
“Akhirnya aku ke dokter. Ternyata dia mengalami growth spurt. Orang-orang selama ini berpikir anak lapar, dikasih pisang,” kata dia.
Sumber: Instagram @chelseaoliviaa
Selain Chelsea, seorang ibu dua anak asal Toronto, Carrie Fisher, turut menceritakan kegundahannya ketika bayinya mengalami growth spurt. Ramona, putrinya, tiba-tiba frekuensi menyusunya lebih sering dan terus menerus.
“Ramona tidak bisa dihibur kecuali dia menyusui. Saya pikir mungkin ada yang salah dengan pasokan ASI saya karena dia tidak pernah terlihat kenyang,” kata Carrie Fisher.
Growth spurt bayi atau percepatan pertumbuhan adalah tahapan yang umumnya terjadi selama tahun pertama anak. Tahapan ini akan mengakibatkan pertumbuhan fisik bayi bertambah signifikan, tubuh bayi bertambah berat dan panjang dan lingkar kepalanya bertambah besar, lebih cepat dari biasanya.
Michelle Lampl, seorang dokter dan peneliti pertumbuhan di Emory University di Atlanta berdasarkan studinya menuturkan bahwa dalam kondisi growth spurt, bayi dapat bertambah panjang sembilan milimeter hanya dalam satu hari.
Growth spurt bayi biasanya terjadi ketika anak berusia 2 minggu, 3 minggu dan 6 minggu. Kemudian growth spurt bisa lagi terjadi saat bayi berumur 3 bulan dan 6 bulan. Growth spurt bisa berlangsung selama 1-2 hari pada bayi baru lahir dan seminggu pada bayi yang usianya lebih besar.
Apa yang perlu kita lakukan ketika anak mengalami growth spurt bayi?
-
Jangan buru-buru memberi makanan lain selain ASI
Saat growth spurt bayi memang mempunyai kecenderungan untuk menyusu terus menerus, bukan karena ia terlalu lapar dan tidak akan puas hanya dengan minum ASI, sehingga Parents tidak perlu mengganti kebutuhan ASI dengan makanan lain. Terlebih jika anak masih menjalani masa ASI eksklusifnya.
Chelsea Olivia sepakat juga terkait hal ini. Ia menyarankan, jika ada apa-apa dengan anak-anak sebaiknya cari orang yang benar-benar profesional seperti tenaga medis dan tidak sembarangan percaya informasi dari sembarang orang.
“Jangan percaya ‘kata orang’ apalagi nurut. Dulu nenek aku malah bilang gini ‘kalau anaknya nggak kenyang nyusu dikasih makan pisang aja’, padahal anak baru satu bulan kan malah berbahaya dikasih makanan padat,” tandasnya.
-
Ketika bayi tidur jangan buru-buru membangunkannya
“Ada perubahan fisiologis penting yang terjadi selama bayi tidur yang penting untuk pertumbuhannya,” kata Peter Nieman, seorang dokter anak dan asisten profesor klinis di sekolah kedokteran University of Calgary. Ia juga menyarankan untuk tidak buru-buru membangunkan bayi, kecuali sudah tiba waktu menyusunya.
-
Jika kondisi belum berhenti sampai berhari-hari, segera periksa ke dokter
Growth spurt adalah kondisi umum yang pasti dialami oleh setiap bayi. Namun, jika growth spurt bayi belum berhenti juga hingga berhari-hari, lebih baik periksakan ke dokter.
Artikel terkait: Pusing menghadapi Growth Spurt pada bayi? Ini 3 tipsnya buat Parents!
-
Jaga stamina dan atur pola makan sehat
Ibu perlu menjaga kebutuhan makanan yang bergizi, bukan hanya dalam rangka mempertahankan kualitas produksi ASI dan agar tetap berlimpah, namun juga menjaga stamina. Terlebih, bayi yang sedang alami growth spurt butuh penanganan lebih seksama.
Ibu butuh menjaga diri untuk tidak stres. Bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan kesukaan, mendengarkan musik favorit, dan hal-hal menyenangkan lain di tengah keriuhan sang bayi. Hal ini penting agar suplai ASI tidak menurun.
Pastikan untuk minum banyak cairan dan hindari dehidrasi. Hal ini penting untuk menjaga stamina dan mempertahankan kualitas ASI.
-
Minta bantuan suami atau keluarga
Jangan sungkan untuk meminta bantuan dari suami, orangtua, atau juga saudara. Mereka adalah teman-teman menyenangkan yang akan mengembalikan semangat dan energi kita. Untuk sekadar teman bercerita, teman minum teh, atau juga ketika kita butuh pijat refleksi gratis.
Baca juga:
Ditertawakan karena menyusui Nastusha hingga 2 tahun, ini reaksi Chelsea Olivia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.