Si Kecil Punya Gigi Gingsul, Apa Penyebab dan Bagaimana Cara Merawatnya?

Gigi gingsul pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut penjelasan dan cara merawatnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gigi gingsul kerap dimiliki oleh sebagian orang, tidak terkecuali anak-anak. Kondisi ini sebenarnya tidak menyebabkan risiko kesehatan yang signifikan.

Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa pemilik gigi yang satu ini memiliki senyum yang lebih manis daripada yang tidak. Namun, beberapa orang lain juga bisa saja malah tidak percaya diri akan penampilannya tersebut.

Gigi gingsul sendiri merupakan sebutan dari gigi taring yang tidak menempati posisi seharusnya.

Artikel terkait: 14 Dampak Kekerasan Terhadap Anak, Luka Fisik dan Psikisnya Membekas Hingga Dewasa!

Dalam keadaan normal, gigi taring biasanya berada di sudut lengkung gigi, bentuknya unik dan merupakan transisi antara bentuk gigi seri dan gigi geraham. Namun, gigi taring sendiri sering mengalami gangguan dalam pertumbuhan.

Kondisi ini biasanya mulai muncul ketika anak-anak. Kebanyakan dipicu karena perawatan gigi yang kurang baik di masa dini.

Lantas, apa penyebab gigi gingsul lainnya dan bagaimana cara merawatnya agar tetap sehat? Melansir berbagai sumber, yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab Gigi Gingsul pada Anak dan Cara Merawatnya

Pada dasarnya, gigi anak yang tanggal lebih cepat karena masalah gigi berlubang jarang dibersihkan oleh orangtua. Sehingga, hal ini dapat merusak tatanan gigi. Hal ini pun dijelaskan oleh Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar drg Kartini Rustandi, MKes.

Menurutnya, salah satu pemicu gigi gingsul pada anak adalah perawatan oral yang kurang baik.

Dokter Kartini menjelaskan, “Kalau giginya tanggal, nanti lubang di gusi akan diisi gigi sebelahnya. Posisinya bergeser. Akibat gigi yang bergeser, maka pertumbuhan gigi tetap berikutnya akan ikut terganggu juga.”

“Nah, saat gigi tetap mulai bertumbuh, teapi tak ada tempat di mulut karena ada pergeseran, maka gigi tetap tersebut terpaksa tumbuh di barisan belakang. Inilah yang menyebabkan terjadinya gingsul pada gigi,” ucapnya, mengutip dari laman Detik Health.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bukan hanya perawatan yang kurang baik. Gingsul pada gigi juga bisa disebabkan oleh beberapa hal lain seperti faktor genetik, kebiasaan, serta bentuk wajah seseorang, atau tulang rahang yang kecil dan kurang berkembang.

Jika merujuk pada studi yang dipublikasi dalam National Institutes of Health, gigi gingsul atau jenis maloklusi gigi yang paling sering terjadi itu diakibatkan oleh faktor keturunan. Tempat gigi tumbuh yang terlalu sempit juga bisa menyebabkan gigi bergeser dari tempat seharunya sehingga menimbulkan gingsul.

Lebih lanjut, berikut beberapa faktor risiko lain yang menyebabkan gingsul, yakni:

  • Penggunaan empeng yang tidak dihentikan setelah anak usia tiga tahun
  • Menggunakan botol susu atau menyusu dalam jangka waktu lebih lama dari yang seharunya
  • Terjadinya gigi tanggal, gigi impaksi, gigi berlebih, atau adanya gigi yang terbentuk tidak normal
  • Kejadian patah tulang rahang karena cedera yang menyebabkan posisi gigi tidak sejajar
  • Kebiasaan masa kecil seperti mengisap jempol, makan makanan lembek dan tidak bervariasi yang menyebabkan rahang kurang berkembang

Risiko Memiliki Gigi Gingsul

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski memang tidak menimbulkan efek signifikan, tetapi kondisi gigi gingsul ternyata memiliki risiko tersendiri. Terutama pada kesehatan gigi dan mulut seseorang. Mengutip laman Klik Dokter, berikut risiko yang bisa ditimbulkan dari kondisi ini:

  • Gigi gingsul yang tidak dirawat bisa berisiko melukai bibir atau lidah, karena ujung gigi taring biasanya runcing.
  • Adanya penumpukan plak gigi. Dalam kondisi tertentu, bisa juga menyebabkan penyakit gingivitis yang ditandai dengan gusi berdarah.
  • Pengikisan akar gigi di sekitarnya.

Perawatan yang Perlu Dilakukan

Bicara soal kondisi gingsul pada gigi, beberapa Parents mungkin bertanya, apa sebaiknya gigi ini dicabut saja untuk menghindari risikonya?

Perlu diketahui, proses cabut gigi biasanya hanya dilakukan apabila sudah tidak ada alternatif lain atau tindakan untuk merawat dan menjaga kesehatan gigi.

Cabut gigi juga tidak bisa dilakukan sembarangan atau hanya sesuai keinginan, melainkan perlu dengan izin dokter dan pemeriksaan mendalam terlebih dulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Si Kecil Mau Jadi Pemain Sepak Bola? Kenalkan Posisi Pemainnya, Yuk!

Jadi, jika gigi gingsul masih sehat, berfungsi normal, dan tidak mengganggu fungsi gigi sekitar, maka pencabutan gigi biasanya tidak dilakukan. Alih-alih dicabut, gigi dianjurkan untuk diberikan perawatan. Biasanya berupa perawatan ortodonti atau menggunakan kawat gigi.

Tujuannya, untuk membaiki posisi gigi secara keseluruhan dan memperbaiki kontak yang terjadi antara gigi rahang atas dan rahang bawah.

Untuk pemakaian kawat gigi, jenis kawat yang digunakan juga bervariasi. Salah satu yang biasa digunakan adalah kawat gigi self ligating.

Selain itu, jenis perawatan lainnya adalah dengan memberikan edukasi kepada anak terkait menjaga kebersihan oral atau area gigi dan mulut. Misalnya, rutin menggosok gigi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Jangan Disepelekan, Anak Mudah Lupa Bisa Terjadi karena Gangguan Kesehatan Ini!

Jika si kecil memiliki masalah gigi gingsul, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi terkait perawatan yang tepat. Ingat, upaya pencabutan gigi untuk mengatasi kondisi ini juga tidak bisa dilakukan secara sembarang. Diperlukan pemeriksaan dengan dokter gigi terkait keputusan ini.

Nah, itulah penjelasan mengenai penyebab gigi gingsul pada anak dan cara merawatnya. Semoga bermanfaat, ya!

***

Baca juga:

Belajar Menerima Kekalahan, Ini 5 Tips Melatih Anak Miliki Jiwa Sportif

Mari Edukasi si Kecil, Ini 10 Bagian Bunga yang Bisa Diajarkan kepada Anak

Mulai sejak Dini, Inilah 7 Cara Mengajarkan Sopan Santun kepada Anak