Gerakan Janin yang Normal Selama Kehamilan dan Cara Memantaunya

Yuk, pantau gerakannya untuk mencegah terjadinya kemungkinan buruk pada janin!

Bunda setuju nggak kalau salah satu momen membahagiakan selama kehamilan yaitu bisa merasakan tendangan si kecil? Adanya gerakan janin normal menunjukkan jika dia tumbuh dengan sehat.

Oleh karenanya, Bunda perlu mengetahui bagaimana memantau gerakan buah hati. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui sejak dini jika ada kelainan dalam pergerakan janin. Hal ini dapat mencegah terjadinya kemungkinan buruk pada janin.

Artikel Terkait: 7 Fakta Ajaib Tentang Tendangan Bayi Dalam Rahim

Kapan Gerakan Janin Menendang Mulai Bisa Dirasakan?

gerakan janin normal

Bunda mungkin sedang menanti-nanti kapan janin akan mulai menunjukkan gerakannya. Sebagian besar ibu hamil merasakan gerakan janin pertamanya pada usia kehamilan sekitar 18 sampai dengan 22 minggu. Meskipun tanda-tanda awal dari gerakan tersebut akan mulai terasa sekitar minggu ke-14 hingga ke-26.

Jika usia kehamilan Bunda masih berada di bawahnya, maka gerakan bayi belum bisa terasa. Bayi yang berada dalam kandungan Anda masih terlalu kecil dengan posisi yang dalam. 

Ibu hamil dengan tubuh yang cenderung langsing atau yang sedang hamil kedua kalinya lebih mungkin untuk merasakan gerakan pertama lebih cepat. Biasanya janin akan mulai terasa pergerakannya pada bulan ke-4 kehamilan. Namun, sebagian besar ibu tidak menyadari gerakan tersebut hingga awal bulan ke-5, karena gerakan tersebut terasa seperti gas atau kejang otot. 

Posisi plasenta juga dapat memengaruhi kapan Bunda bisa merasakan gerakan janin. Jika ia menghadap ke depan atau biasa disebut plasenta anterior, maka ini dapat meredam gerakan sehingga dapat membuat penantian Bunda berminggu-minggu lebih lama.

Apabila Bunda belum juga merasakan gerakan janin pertama sampai pada pertengahan bulan ke-5, konsultasikan ke dokter atau coba lakukan USG untuk mengetahui keadaan bayi Anda. Biasanya ini dikarenakan perhitungan usia kandungan yang kurang tepat. Namun, lebih baik Bunda memeriksakannya untuk mengetahui kondisi pasti. 

Tidak hanya ibu yang mengandung, suami dan kerabat lainnya biasanya juga ingin merasakan tendangan dari janin dalam perut Anda. Sabar sebentar ya, Bu, agar orang lain bisa turut merasakan tendangan bayi dari luar harus menunggu hingga akhir trimester kedua atau bahkan memasuki trimester ketiga. 

Bagaimana Gerakan Janin Kembar, Apakah Dapat Dibedakan?

Bunda mungkin penasaran apakah ada perbedaan antara gerakan janin kembar dan tunggal, apakah bisa dibedakan? Jawabannya adalah bisa. Perbedaannya terletak pada seberapa awal Bunda merasakan gerakan janin? Seberapa banyak gerakan yang dirasakan? Dan juga rasa penuh karena ada dua janin yang bergerak di dalam rahim.

Mengandung dua anak berarti progres kehamilan Bunda akan berlangsung lebih cepat dibandingkan ibu hamil tunggal. Mulai dari bisa mendeteksi tendangan, pukulan atau senggolan yang terpisah, hingga merasakan sensasi semacam menggelinding dan menekan di perut Anda. Ini terjadi karena ruang gerak bayi terasa lebih sempit.

Saat Anda hamil anak kembar, perubahan gerakan janin lebih mungkin terjadi pada akhir trimester kedua, sedangkan ibu tunggal mungkin tidak mencapai titik itu sampai trimester ketiga. Bunda mungkin juga merasakan bayi bergerak pada saat yang sama, tetapi di dua area perut yang berbeda.

Bagaimana Jika Janin Berhenti Bergerak?

Jika Bunda merasakan janin berhenti bergerak atau gerakannya tidak sebanyak biasanya, terlebih setelah Anda sebelumnya merasakan gerakan yang teratur, segera hubungi dokter. Kasus ini tidak berarti mutlak ada yang salah pada bayi, tetapi akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk mengetahui kondisi sebenarnya. 

Dalam beberapa kasus, penurunan gerakan mungkin merupakan tanda peringatan dini dari suatu kondisi yang dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan, jadi lebih baik mendiskusikan segera dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Jika Anda yakin gerakan bayi Anda menjadi lebih jarang dari biasanya, karena Anda telah memantau jumlah tendangannya, Anda perlu menghubungi dan mendiskusikan hal ini segera dengan dokter atau bidan.

Artikel Terkait: Cegah stillbirth, 3 langkah menjaga kesehatan bumil ini wajib dilakukan

Aplikasi Untuk Memantau Gerakan Janin

Gerakan Janin yang Normal Selama Kehamilan dan Cara Memantaunya

Bunda bisa memantau gerakan janin secara manual ataupun dengan bantuan aplikasi. Berikut beberapa opsi bagi Bunda menghitung gerakan janin:

Hitung Dengan Jam atau Stopwatch

Untuk memastikan bahwa kehamilan berjalan sesuai harapan, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mulai menghitung tendangan bayi selama trimester ketiga. Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan dengan manual adalah sisihkan waktu tenang dua kali sehari untuk memantau tendangan bayi.

Jadwalkan satu waktu di pagi hari, karena gerakan janin pada waktu ini cenderung lebih jarang. Dan satu lagi di malam hari, saat ada peningkatan gerakan bayi. 

Anda kemudian bisa memantau jam atau menggunakan aplikasi stopwatch di gadget Anda, kemudian hitung gerakan apa pun yang Anda rasakan di perut. Kemudian berhentilah menghitung setelah mencapai 10 gerakan dan catat waktunya.

Jika merasakan minimal 10 gerakan dalam waktu satu jam atau kurang dari itu, maka itu adalah hal yang normal. Namun, jiika Anda tidak merasakan 10 gerakan dalam satu jam, cobalah untuk mengonsumsi camilan atau jus buah, kemudian berbaring dan lanjutkan menghitung. Jika dibutuhkan lebih dari dua jam untuk mencapai 10, hubungi dokter Anda. Meskipun tidak adanya aktivitas tidak selalu berarti ada yang salah, terkadang ini bisa jadi tanda bahaya yang membutuhkan evaluasi atau pemantauan.

Kick Counter theAsianparent

Gerakan Janin yang Normal Selama Kehamilan dan Cara Memantaunya

Untuk menghitung tendangan bayi, Bunda bisa menggunakan fitur Kick Counter yang terdapat pada aplikasi theAsianparent. Fitur ini bisa Bunda akses dengan mengklik menu “Lainnya”, kemudian akan muncul laman “Ragam Fitur”, di situ Bunda akan menemukan fitur Kick Counter.

Di bagian bawah fitur akan muncul menu “instruksi” untuk memudahkan Bunda memahami cara kerjanya. Aplikasi ini memungkinkan Bunda untuk memilih jenis tendangan atau gerakan yang ingin dideteksi dengan cara mengklik tanda telapak kaki yang terdapat di dalam lingkaran.

Selanjutnya, Bunda bisa mereka tendangan selama 60 menit. Untuk menghitung tendangan janin, saat yang paling tepat adalah saat Bunda selesai makan. Pada waktu tersebut, biasanya janin paling aktif bergerak.

Apabila Bunda khawatir lupa untuk memantau gerakan janin di hari berikutnya, Bunda bisa mengatur pengingat yang tersedia pada fitur ini. Selain itu, terdapat laporan mulai dari harian hingga bulanan untuk merekapitulasi aktivitas Kick Counter yang Bunda lakukan. Dengan demikian, Bunda bisa memantau keaktifan gerakan bayi dan kesehatan kehamilan. 

Count the Kicks

Aplikasi ini bisa Bunda gunakan secara gratis untuk menghitung gerakan bayi dalam kandungan. Bunda juga bisa menggunakan fitur pengingat sekaligus tracking yang bisa membantu melacak aktivitas bayi di dalam perut. Namun, aplikasi ini belum tersedia dalam bahasa Indonesia.

Artikel Terkait: Bahaya tidur telentang saat hamil yang harus diwaspadai ibu

Faktor yang Memengaruhi Gerakan Janin

Gerakan janin yang normal dan yang perlu diwaspadai

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi Bunda bisa merasakan tendangan pertama si kecil, antara lain:

  1. Faktor Ibu: Berat badan berlebih (obesitas), kehamilan pertama, pemakaian alkohol, obat penenang dan merokok, serta posisi badan ibu (berbaring).
  2. Faktor Janin: Kehamilan usia muda, jadwal tidur janin, posisi janin menghadap ke arah punggung ibu.
  3. Faktor Plasenta: Posisi plasenta di depan (anterior), air ketuban berkurang (oligohidramnion).

Seperti Apa Gerakan Janin Normal Setiap Trimester?

gerakan janin normal

Di trimester pertama, janin masih berukuran sangat kecil, sehingga Bunda mungkin belum bisa menyadari gerakan-gerakannya. Namun, memasuki trimester kedua, Bunda sudah mulai bisa mengenalinya. Terlebih saat sore dan malam hari, karena inilah jam-jam aktifnya si kecil di perut Bunda.

Di bawah ini ada beberapa hal yang biasanya akan Bunda alami selama kehamilan:

  • Trimester Pertama (Minggu ke-1 hingga ke-12)

Janin sudah bergerak sejak usia 1-2 bulan, tapi gerakan ini hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan ultrasound. Bunda belum dapat merasakan karena ukuran janin masih terlalu kecil.

  • Trimester Kedua (Minggu ke-13 hingga ke-26)

Saat inilah Bunda merasakan tendangan janin yang sesungguhnya. Umumnya, Bunda mulai dapat merasakannya pada usia kehamilan 18-20 minggu.

Beberapa ibu dapat merasakannya di 16 minggu, terutama yang pernah mengalami kehamilan sebelumnya. Gerakan si kecil lama kelamaan akan semakin kuat dan sering.

  • Trimester Ketiga (Minggu ke-27 hingga ke-40)

Peningkatan gerakan janin terus terjadi pada trimester ini dengan puncaknya di usia kehamilan 32 minggu. Setelah itu, umumnya frekuensi akan menetap sampai persalinan hanya jenis gerakannya yang berbeda.

Gerakan-gerakan kecil mungkin akan lebih banyak terjadi karena ukuran bayi yang semakin besar sehingga ia lebih sulit untuk bergerak.

Seperti apa, sih, gerakan si kecil? Gerakannya tidak harus berupa tendangan, tapi bisa juga gerakan halus seperti desiran, gerakan repetitif seperti cegukan, sampai gerakan bergelombang. Semua gerakan tersebut menunjukkan bahwa si kecil baik-baik saja.

Artikel Terkait: Cegah stillbirth, 3 langkah menjaga kesehatan bumil ini wajib dilakukan

Seberapa Sering Harusnya Janin Menendang?

Berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynaecologist, janin di usia kehamilan 37 minggu ke atas umumnya bergerak 31 kali per jam (berkisar antara 16-45 kali). Namun, ada saat di mana janin terdiam.

Hal itu disebabkan karena ia juga memiliki jam tidur sekitar 20 sampai 40 menit, bahkan terkadang hingga 90 menit.

Kapan Kita Harus Waspada?

Gerakan Janin yang Normal Selama Kehamilan dan Cara Memantaunya

Selama kehamilan, umumnya Bunda sudah memiliki persepsi sendiri mengenai pola gerakan si kecil, seperti seberapa sering si bayi bergerak dan kapan saja kegiatan itu terjadi. Adanya penurunan atau perubahan pola gerak bayi dalam kandungan dengan jumlah yang besar bisa menjadi pertanda ia sedang tidak sehat.

Terlebih lagi jika Bunda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko untuk kematian janin, penting untuk melakukan pemantauan sendiri. Hal tersebut antara lain penyakit penyerta seperti diabetes mellitus atau kencing manis, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dan penyakit autoimun atau kondisi janin seperti pertumbuhan yang terhambat.

Sebaiknya Bunda berlatih bagaimana menghitung gerakan si kecil.

Artikel Terkait: Bahaya tidur telentang saat hamil yang harus diwaspadai ibu

Bagaimana Memantau Gerakan Janin?

Gerakan Janin yang Normal Selama Kehamilan dan Cara Memantaunya

Jika Bunda merasa tendangan si kecil berkurang, maka Bunda sangat perlu untuk memantau jumlah gerakan janin. Bagaimana caranya?

Berbaringlah miring ke kiri, dan dalam 2 jam fokus untuk menghitung gerakan janin. Jika sudah terdapat 10 gerakan atau lebih, berarti janin dalam keadaan baik. Namun, jika gerakan janin tidak mencapai 10, segera kontak petugas kesehatan yang menangani Bunda atau segera ke rumah sakit terdekat. 

Itulah yang perlu Bunda perihal memantau gerakan janin selama masa kehamilan. Semoga bermanfaat.

***

Artikel ini telah direview oleh dr. Rathi Manjari Fauziah, SpOG dari Rumah Sakit Bunda Citra Ananda

Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah

When You’ll Feel Your Baby Move and Kick

www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-development/fetal-movement/#kick-counts

Baby Kicks and Fetal Movement When You’re Pregnant With Twins

www.whattoexpect.com/pregnancy/fetal-movement-twins#singletons

What to Do When Baby Is Not Moving As Much As Usual

www.verywellfamily.com/should-i-worry-if-babys-not-moving-as-much-as-usual-2371760

 

Baca Juga:

Gerakan Janin Berkurang Bisa Jadi Tanda Bahaya, Ketahui Penyebabnya!

Kapan Gerakan Janin Pertama Kali Bisa Bumil Rasakan? Temukan Jawabannya di Sini!

Jangan sampai salah, ini langkah menghitung gerakan janin yang tepat

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.