Kasus Meningkat, Kenali Gejala Khas Varian Omicron Menurut Ahli

Batuk dan nyeri tenggorokan, diikuti dengan gejala lain. Waspada!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Angka pasien yang tertular virus corona baru varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Melansir dari Katadata, per Minggu (30/1) lalu, jumlah pasien yang terkena virus varian Omicron mencapai 2.156 kasus. Berbeda dengan varian lainnya, ada beberapa gejala khas Omicron yang akan muncul jika seseorang terinfeksi.

Artikel terkait: Miliki Gejala yang Mirip, Mungkinkah Omicron Bakal Jadi Flu Biasa?

Batuk dan Nyeri Tenggorokan Termasuk Gejala Khas Omicron

Melansir dari KompasKetua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan menjelaskan gejala khas Omicron. Menurutnya, pasien yang terkena varian Omicron banyak yang mengeluhkan batuk dan nyeri pada tenggorokannya.

"Data di RS kami (RS Persahabatan), gejala paling banyak adalah batuk dan nyeri tenggorokan. Ini gejala yang khas untuk Omicron," ujar Erlina.

Seperti dikutip dari Detik Health, Erlina pun menjelaskan bahwa mayoritas batuk yang diidap adalah batuk kering. Gejalanya pun awalnya gatal di tenggorokan hingga nyeri, kemudian menjadi batuk. Setelah batuk, gejala pun berkembang disertai hidung tersumbat atau pilek. 

"Mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri, kemudian biasanya menjadi batuk. Biasanya batuknya kering, kemudian disertai hidung tersumbat. Di hidung ada beberapa, ada yang merasa hidung tersumbat, ada yang merasa pilek," terangnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Diikuti Nyeri Kepala dan Badan Lemas

Selain itu, ia juga menyebutkan gejala lain pun akan muncul yang meliputi nyeri kepala dan badan lemas.

"Tambahannya adalah nyeri kepala dan badannya lemas (pada pasien Omicron). Ini mirip banget dengan flu oleh sebab itu untuk kondisi Omicron yang sudah mulai marak, jangan terlalu menganggap enteng flu terutama pada orang-orang lansia atau usia tua, atau orang-orang dengan komorbid yang komorbidnya tidak terkendali," pungkas dr Erlina.

Lebih lanjut, ia pun menyebut bahwa gejala ini berbeda dengan gejala varian lainnya, seperti varian Delta dan varian Alpha. Pasien yang terpapar virus dari dua varian tersebut banyak yang merasakan demam, bahkan persentasenya mencapai 90 persen. Sementara itu, pada kasus varian Omicron, hanya mencapai 18 sampai 20 persen saja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Maka gejalanya hanya ringan saja. Gejala yang khas. Beda dengan Alpha, Delta, biasanya entry-nya demam 90 persen. Kalau Omicron itu hanya 18-20 persen," tutur Erlina.

Artikel terkait: Pasien Omicron Boleh Isolasi Mandiri, Ini Syaratnya!

Omicron Tidak Sebabkan Sesak Napas

Di samping itu, Erlina menyebut bahwa varian Omicron tidak menyebabkan sesak napas sehingga para pasien pun tidak membutuhkan oksigen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Tidak ada yang sesak, tidak ada yang butuh oksigen. Artinya tidak ada keruskan paru," lanjutnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat, apabila merasakan gejala gatal dan nyeri pada tenggorokan yang disertai batuk, segera periksakan diri ke dokter. Ia pun menganjurkan masyarakat untuk tidak menunggu sampai ada gejala demam muncul.

"Kalau ada gejala batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal dan kita curiga adalah omicron. Jangan tunggu demam, segera periksakan (tes COVID-19)," tambahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Itulah informasi seputar gejala khas Omicron menurut penuturan ahli. Senantiasa jaga prokes dan jaga kesehatan Anda beserta keluarga, ya, Parents!

Baca juga:

id.theasianparent.com/mata-gatal-gejala-omicron

id.theasianparent.com/negara-risiko-tinggi-covid-19

id.theasianparent.com/kasus-omicron-di-indonesia-melonjak