Keberhasilan program hamil tentu saja akan dipengaruhi oleh kesehatan dua belah pihak, baik suami atau pun istri. Jika kondisi PCOS atau pun indung telur kecil bisa mengganggu kesuburan perempuan, masalah epididimis [pada laki-laki pun juga berisiko yang sama. Apa saja gejala epididimis?
Penting untuk dipahami lebih lebih dulu, semua bagian penis memiliki fungsinya masing-masing, salah satunya adalah epididimis. Gangguan pada epididimis atau disebut epididimitis ini memang diketahui bisa berdampak pada reproduksi.
Epididimis ini sebenarnya merupakan tempat penyimpanan dan penyaluran sperma. Bagian yang terletak di belakang testis dan menjadi penyambung dengan vas deferens, saluran ejakulasi, prostat, saluran kencing, saat terjadinya ejakulasi.
Saat mengalami epididimitis, nyeri bisa dirasakan karena saluran tersebut bisa membengkak dan menyebar hingga testis. Tak hanya bisa dirasakan usia dewasa saja, masalah ini bisa dialami siapa pun juga di segala usia. Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa saja gejala epididimitis, penyebab, dan penanganannya sebaiknya diketahui.
Gejala epididimitis
Epididimitis paling sering disebabkan karena infeksi bakteri, khususnya bakteri penyeabb Infeksi Menular Seksual. Pada banyak kasus, epididimitis bisa disebabkan oleh bakteri seperti gonore maupun clamidia.
Beberapa gejala epididimitis yang sebaiknya diwaspadai antara lain :
- Mengalami demam
- Nyeri di bagian perut bawah atau area panggul
- Skrotum menjadi bengkak, berubah warna menjadi merah, dan lebih hangat
- Nyeri saat buang air kecil
- Sering merasa ingin buang air kecil
- Terdapat darah dalam air mani
Kondisi epididimitis yang berlangsung lebih dari enam minggu biasanya sudah dianggap kronis. Gejala-gejalanya ini bisa muncul secara bertahap.
Faktor-faktor risiko epididimitis
Selain faktor Infeksi Menular Seksual, ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko epididimitis. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab epididimitis seperti :
- Infeksi seperti infeksi prostat yang bisa menyebar hingga epididimis. Selain itu, infeksi lain yang bisa menyebabkannya ialah virus gondong.
- Epididimitis pun bisa disebabkan oleh infeksi TBC, namun memang lebih jarang terjadi.
- Mengalami trauma di area penis, seperti kecelakaan,
- Mengalami epididitis kimia atau kondisi urin mengalir mundur ke epididimis.
Selain itu, ada beberapa risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan mengalami epididimitis ini, baik terkait dengan perilaku seksual atau pun non-seksual.
Kebiasaan dan perilaku seksual yang bisa meningkatkan risikonya antara lain :
- Melakukan seks dengan seseorang yang mengalami Infeksi Menular Seksual.
- Memiliki riwayat Infeksi Menular Seksual.
- Melakukan seks tanpa kondom.
Di sisi lain, faktor risiko epididimitis secara non-seksual antara lain :
- Memiliki riwayat infeksi prostat atau saluran kemih
- Penis tidak disunat
- Memiliki kelainan anatomi saluran kemih
- Mengalami pembesaran prostat sehingga meningkatkan infeksi kandung kemih
- Mengalami prosedur medis yang memengaruhi saluran kemih
Apakah bisa menyebabkan kanker?
Epididimitis biasanya tidak sampai menyebabkan kanker, namun tetap ada beberapa risiko komplikasi yang mungkin terjadi
Terkait dengan peradangan yang terjadi, Anda sebaiknya disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter bila nyeri yang dirasakan menjadi lebih parah. Namun, jangan khawatir karena kondisi epididimitis ini jarang bisa sampai menyebabkan kanker.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi misalnya :
- Menjadi lebih parah dan berkembang menjadi epididimoorkitis bila peradangan menyebar k testis.
- Mengalami infeksi berupa abses di skrotum.
- Penurunan kesuburan, namun biasanya jarang terjadi.
Artikel terkait : 5 Fakta tentang peradangan penis pada laki-laki yang perlu diketahui
Penanganan dan perawatan
Untuk mengatasi epididimitis, langkah utama yang perlu dilakukan tentu saja dengan mengetahui apa penyebabnya. Bila disebabkan karena infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan beberapa jenis antibiotik tertentu.
Begitu pun bisa epididimitis disebabkan karena IMS, kondisi ini akan lebih dahulu diobati dengan perawatan antibiotik. Pasangan sang pasien pun akan dianjurkan untuk diobati.
Selain melakukan penanganan dan pengobatan di dokter, ada beberapa upaya yang sebaiknya dilakukan di rumah untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan, di antaranya :
- Hindari dulu mengangkat benda-benda berat
- Mengoleskan kompres dingin ke skrotum yang tengah meradang
- Banyak beristirahat di tempat tidur
- Menghindari hubungan seksual sampai infeksi Anda sembuh
Bila Anda, pasangan, atau orang-orang di sekitar mengalami berbagai gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang cepat dan tepat.
Baca Juga :
Hipospadia: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.