Bukan hanya ibu, peran ayah dalam perkembangan anak pun sangat diperlukan, bahkan sejak anak masih berada di dalam kandungan. Fungsi ayah dalam keluarga dapat menentukan bagaimana pembentukan karakter seorang anak saat dewasa, serta mendukung perkembangan kognitif, emosional dan sosial anak.
Dikutip dari situs Sahabat Keluarga Kemendikbud, anak yang mendapatkan pengasuhan seorang ayah dalam keseharian memiliki rata-rata nilai IQ lebih tinggi. Sebab, stimulasi interaksi ayah cenderung lebih menekankan eksplorasi analitis dan kritis, sehingga mendukung perkembangan otak sejak dini.
Selain itu, secara ilmiah telah terbukti jika anak-anak yang mendapat pengasuhan ayah saat masa tumbuh kembang, mereka akan memiliki sedikit masalah perilaku dan menjadi individu yang lebih baik secara sosial dan akademis. Kehadiran dan fungsi ayah dalam keluarga membuat banyak perbedaan dalam kehidupan anak-anak.
Dengan demikian, sungguh sangat penting fungsi ayah dalam keluarga dan itu tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Nah, lantas, peran apa saja yang dapat ayah lakukan dalam berbagai tahap kehidupan anak? berikut ini adalah cara yang dapat ayah lakukan.
Fungsi Ayah dalam Keluarga : Peran dalam perkembangan anak sesuai fase kehidupan
1. Ayah dan bayi baru lahir
Selagi ibu sedang menstabilkan kondisi setelah melahirkan, saat itulah sosok ayah dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Misalnya, dengan memeluk bayi, menggendong bayi saat menangis, menatap bayi sebagai isyarat jika ayah adalah sumber kenyamanan dan kebahagiaan untuknya.
Ayah cenderung memberikan stimulasi fisik lebih banyak daripada ibu, sehingga itu bisa membantu mendorong perkembangan otak anak yang sehat. Bayi yang mendapat kasih sayang yang cukup dari kedua orangtuanya dapat tumbuh menjadi individu yang bahagia dan sukses.
2. Ayah dan balita
Ketika bayi tumbuh menjadi balita, mereka akan lebih aktif dan penuh dengan rasa ingin tahu, serta tertarik untuk mengeksplorasi hal-hal baru yang ada di sekelilingnya. Pada tahap itu, ayah dapat memainkan peran sebagai ‘pemandu’ yang membantu anak menjelajah, tapi juga tetap memberikan batasan yang sesuai.
Di tahap ini, ayah bisa menjadi teman bermain bagi anak-anak, dorong anak untuk lebih percaya diri dan sesekali bantu anak untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Selagi ayah mendorong keterampilan pemecahan masalah pada anak, itu juga dapat membantu ayah dan anak untuk membangun ikatan sosial dan emosional yang kuat.
3. Ayah dan anak usia sekolah
Di tahap ini, ayah dapat mendorong anak untuk lebih mandiri dan percaya diri, ayah juga harus menunjukkan perilaku yang baik pada anak, karena anak akan menirunya dengan cara yang sama. Salah satu hal terpenting yang dipelajari seorang anak dari ayahnya yaitu menghormati orang lain.
Anak akan belajar nilai-nilai moral dan sosial dengan mengamati tindakan sang ayah. Maka, jika anak melihat sang ayah bertindak kasar, tak menutup kemungkinan anak akan menganggap jika ia pun boleh saja melakukan itu, bahkan berisiko anak tumbuh menjadi orang yang kasar.
Sedangkan, jika seorang anak melihat ayahnya menghormati orang lain, maka ia pun akan melakukan hal yang sama. Sebab, pada dasarnya memang seorang anak dari segala usia sudah mengamati dan belajar bagaimana berperilaku dari sang ayah.
Fungsi Ayah dalam Keluarga : Kontribusi ayah saat mengasuh sang anak
Dilansir dari situs Focus On The Family, seorang ayah memberikan saran bagaimana berkontribusi dalam pengasuhan anak yang ternyata tidak bisa ditiru para ayah lainnya. Berikut ini adalah beberapa cara keterlibatan ayah yang membuat perbedaan positif dalam kehidupan seorang anak.
1. Sosok orangtua yang berbeda
Dr. Kyle Pruett, seorang pakar ayah, menjelaskan jika ayah dan ibu memiliki gaya komunikasi dan interaksi yang berbeda pada anak-anak. Sejak usia 8 minggu, anak sudah bisa membedakan apakah dia sedang berinteraksi dengan ayah, atau sedang berinteraksi dengan ibu.
2. Teman bermain yang bebeda
Misalnya, dengan mengajak anak bermain mengangkat dan melemparkan ke udara, itu adalah cara ayah mengajak anak bermain, sementara ibu pasti akan berkata “jangan terlalu tinggi” karena ia khawatir. Selain itu, bisa juga dengan bermain sebagai “monster” yang lucu dan menakutkan.
3. Fungsi ayah dalam keluarga: membangun kepercayaan diri anak
Yaitu dengan mengajak anak bermain ke taman dan bersosialisasi dengan anak lainnya. Saat bermain di taman, ayah bisa saja mengajak anak berlarian, melompat, atau melakukan kegiatan fisik lainnya yang berisiko membuat anak terluka karena terjatuh, tapi itu justru perlu dilakukan karena untuk membangun kemandirian dan kepercayaan diri anak.
Walau demikian, ketika anak memang terjatuh atau terluka, ayah harus menolong anak agar membuatnya tetap merasa aman. Tetap biarkan anak untuk melakukan kegiatan fisik tersebut agar kepercayaan diri anak terus meningkat.
4. Jalin komunikasi dengan cara yang berbeda
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika berbicara pada anak, gaya komunikasi ibu dan ayah berbeda. Ibu akan menyederhanakan kata-kata mereka, sementara ayah cenderung tidak memodifikasi bahasa mereka untuk anak.
Ibu lebih memfasilitasi komunikasi langsung, sedangkan ayah menantang anak untuk memperluas kosa kata dan keterampilan linguistiknya. Itu adalah sebuah hal penting agar anak bisa sukses secara akademik.
5. Cara mendisplinkan anak yang berbda
Carol Gilligan seorang psikolog pendidikan memberi tahu bahwa ayah lebih menekankan pada keadilan dan kewajiban berdasarkan aturan. Sedangkan ibu, lebih menekankan pada simpati, perhatian, dan bantuan berdasarkan hubungan.
Para ayah cenderung mengamati dan menegakkan aturan secara sistematis dan tegas, mengajarkan anak tentang konsekuensi dari benar dan salah. Para ibu cenderung ke arah simpati dan memberikan rasa harapan.
Patut digarisbawahi jika kedua peran ayah dan ibu harus seimbang, karena jika anak hanya mendapat disiplin dari salah satu orangtua, itu tidak baik untuknya. Ketika anak mendapatkannya secara merata dari kedua orangtua, mereka akan menciptakan keseimbangan yang sehat dan tepat.
6. Fungsi ayah dalam keluarga, menyiapkan anak untuk menghadapi dunia nyata
Ayah membantu anak melihat bahwa sikap dan perilaku memiliki konsekuensi. Sebagai contoh, ayah lebih mungkin memberi tahu anak jika mereka tidak baik pada orang lain, yang membuat si anak dijauhi oleh teman-teman sebayanya. Sehingga anak akan mengerti apa yang salah dari dirinya.
Atau, jika mereka tidak berhasil di sekolah, maka tidak akan masuk perguruan tinggi yang baik atau mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Dengan cara itulah para ayah membantu anak-anak bersiap menghadapi kenyataan dan kerasnya dunia.
Kini sudah tahu kan betapa pentingnya fungsi ayah dalam keluarga dan hal-hal apa saja yang dapat ayah lakukan pada anak. Maka dari itu, bagi ayah yang memang merasa kurang berperan pada anak-anak di rumah, yuk mulai sekarang mulailah berperan untuknya, karena anak sangat membutuhkan sosok ayah.
Sementara, bagi ayah yang memang sudah menjalin kedekatan dengan anak sejak dini, semoga setelah ini kedekatan kalian semakin erat. Jadilah sosok ayah yang memang dapat menjadi contoh baik bagi si kecil.
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga :
Jangan anggap sepele, ini pentingnya peran ayah dalam perkembangan anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.