Frekuensi bercinta saat hamil menurun bahkan hilang, ada apa? Eits, hilangkan dulu negative thinking-nya ya Bunda. Yuk kita ulas berdasar pengalaman pribadi dari beberapa sumber yang berbeda.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, pernah tau gak sih Bun kalau saat hamil hormon kita berubah? Pengaruh hormon ini tak hanya berpengaruh ke psikologis kita saja tapi juga libido atau gairah seks kita loh, Bunda. Sedihnya lagi, tidak hanya Bunda yang mengalami, karena ternyata gairah suami juga bisa ikutan turun loh!
Gairah seks yang menurun ini juga berpengaruh pada frekuensi bercinta, langsung aja yuk kita bahas kira-kira faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya frekuensi bercinta saat hamil.
1. Alasan psikologis
Bingung dan takut adalah alasan paling umum penyebab menurunnya freuensi bercinta.
Kebingungan dan ketakutan ini adalah faktor yang paling sering jadi alasan suami enggan bercinta. Bingung karena ini adalah kehamilan pertama, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ke calon bayinya atau bahkan takut menyakiti istrinya.
Padahal, bercinta saat hamil di TM 1 taupun TM 2 sangat aman, dengan catatan Bunda tidak ada riwayat keguguran ataupun kandungan lemah. Sedangkan bercinta di TM 3 memberikan banyak manfaat untuk Bunda loh!
Dikuti dari artikel National Library of Medicine National Institutes of Health, memperbanyak frekuensi bercinta saat hamil tua akan membantu memudahkan proses persalinan. Selain itu, hormon yang dilepas pascaorgasme diklaim memberikan kenyamanan pada tubuh dan menurunkan tekanan darah. Jadi, kalau misalkan suami menolak bercinta karena alasan ini, Bunda bisa nih kasih info ke suami kalo bercinta saat hamil itu aman!
Artikel terkait: 7 Alasan Kenapa Bercinta Saat Hamil Baik untuk Kesehatan
2. Perubahan bentuk fisik
Laki-laki adalah makhluk visual. Tidak bisa dipungkiri bahwa lelaki manapun hatinya akan bergetar kalau lihat yang ‘bening-bening’. Hal ini wajar karena memang otak laki-laki terprogram seperti itu.
Tidak ada yang salah ketika bentuk badan istri berubah saat hamil, dan jika memang alasan ini yang menurunkan gairah suami, kita hanya perlu memberi sedikit trik: matikan lampu saat bercinta. Hal ini akan mengelabui visual suami. Selain itu bercinta sambil gelap-gelapan lebih asyik nih, bisa sambil tebak-tebakan, apa ini apa itu! Hihihihihihi.
Tidak semua laki-laki kehilangan gairah saat ada perubahan bentuk tubuh istri. Ada juga suami yang makin nempel ke istri karena tubuh istrinya lebih berisi! Apapun masalahnya jangan sampai perubahan kecil mengganggu hubungan rumah tangga Bunda yah !
Tips: karena perubahan bentuk fisik adalah hal yang sangat sensitif utamanya untuk perempuan, ada baiknya jika Bunda ngobrol serius dengan suami sebelum merencanakan kehamilan. Obrolan ini meliputi finansial, materi sampai urusan ranjang.
Artikel terkait: Terungkap! Ternyata Ini 10 Alasan Mengapa Pria Suka Istri Hamil
3. Alasan tempat tinggal atau keadaan lingkungan
Bunda baru pindah rumah? Pindah letak furniture? Menambah atau mengurangi furniture di kamar? Kamar bau asem? Kamar pengap? Nah! Bisa jadi alasan-alasan tersebut adalah pemicunya.
Beberapa suami sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan ataupun tempat tinggal. Adanya orang baru atau tinggal bersama mertua, bayi yang selalu menangis, tetangga yang suka teriak-teriak juga mempengaruhi kenyamanan suami untuk bercinta.
Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa tinggal bersama orang lain dalam satu rumah bisa menurunkan gairah bercinta. Jika dalam kondisi hamil saja bercinta jarang, apa kabarnya frekuensi bercinta saat hamil jika kondisi rumah seperti ini?
Artikel terkait: Amankah Berhubungan Intim saat Janin Sudah Masuk Panggul? Cek Ini Dulu!
Tips: Ngobrol panas dengan suami sebelum memulai “perang”. Tanyakan di bagian sudut rumah mana Bunda dan pasangan ingin bercinta. Tambahkan aroma-aroma sensual di kamar atau di tubuh Bunda. Pastikan juga kondisi mendukung yah, misal berhubungan saat tidak terjadi kontraksi ataupun gunakan parfum atau pewangi ruangan yang tidak memicu kontraksi.
Wah ternyata cukup banyak ya faktor yang mempengaruhi frekuensi bercinta saat hamil. Supaya lebih aman dan nyaman, alangkah lebih bijak jika bunda berkonsultasi dengan dokter kandungan yah.
Bagaimana, sudah tidak was was lagi kan bunda?
Ditulis oleh Shiela Novelia, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC lainnya:
Berhenti Kerja Akibat Pandemi, Ini 5 Manfaat Berkebun di Rumah yang Kurasakan
Anakku Histeris saat Aku BAB di Toilet, Apa yang Terjadi Padanya?