Pisang goreng madu Bu Nanik diburu banyak orang, terutama mereka yang tinggal di wilayah Jakarta. Bagaimana kisah Founder Pisang Bu Nanik hingga kudapannya begitu populer?
Meski tampilannya seperti pisang gosong, tapi tampilan pisang goreng yang unik ini justru membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya.
Sekali gigitan, Parents akan terus ketagihan memakan pisang goreng milik Bu Nanik. Tampilan yang unik tidak seperti pisang goreng pada umumnya yang bentuknya memanjang ini laku keras di pasaran.
Pisang goreng Bu Nanik bentuknya bulat, pisang dipotong kecil-kecil dan menyatu dengan adonan. Warnanya pun hitam tidak berwarna kuning kecoklatan. Warna hitam didapat dari hasil karamelisasi madu.
Rasanya tak perlu diragukan lagi, karena meski warnanya hitam seperti gosong, rasa pisang goreng ini enak banget. Apalagi porsinya cukup besar, sekali makan saja rasanya cukup mengenyangkan.
Melansir berbagai sumber, semanis pisang yang dijajakannya, begini kisah sukses Founder Pisang Bu Nanik.
Kisah Sukses Founder Pisang Bu Nanik
Cerita Founder Pisang Bu Nanik Saat Awal Berbisnis Pisang Goreng Madu
Cerita Awal Berbisnis Pisang Goreng Madu
Nanik Soelistiowati, pendiri dan pemilik usaha Pisang Goreng Madu Bu Nanik mulai membuat pisang ini sejak tahun 2007 lalu. Awalnya, dia memiliki usaha katering pada tahun 1994 dan sering melihat banyak pisang sisa.
Tak ingin menyia-nyiakan bahan makanan, akhirnya dia mengolah sisa-sisa pisang tersebut menjadi pisang goreng. Usaha pisang ini termasuk bisnis yang tidak sengaja, menurut pengakuan Nanik.
Nanik mengaku saat dulu bisnis katering makan siang untuk karyawan hotel di Dharmawangsa, Harris, Parklane, Ciputra, Alila, Ibis. Dia bisa membuat 1200-2000 porsi makan siang setiap harinya.
Dan di dalam paket makan siang itu, disertai buah-buahan seperti kelengkeng, nanas, pisang, atau lainnya. Namun, banyak pisang yang kondisinya tidak bagus dan harus terpaksa dibuang.
Dia sering sekali merasa sayang untuk membuang pisang tersebut. Maka, akhirnya Nanik menggoreng pisang-pisang yang dianggap tidak bagus tersebut.
Nanik menggoreng pisang menggunakan adonan tepung, garam, dan gula. Namun, sang bunda meminta Nanik tidak menggunakan gula lagi karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Akhirnya dia pun mencoba mengganti gula dengan madu. karena kebiasaan dirinya yang sering minum lemon dicampur madu.
Lalu dia mencoba goreng pisang raja yang sudah matang sudah mengandung gula alami dan digoreng dengan tambahan madu.
Artikel terkait: Resep Pisang Goreng Madu ala Bu Nanik yang Bisa Dibuat di Rumah
Founder Pisang Bu Nanik Cerita soal Jajanannya yang Dianggap Pisang Gosong
Pisang Goreng Bu Nanik Sering Dianggap Pisang Gosong (Shopee)
Awalnya, pisang goreng itu dikonsumsi hanya untuk keluarganya saja. Namun, dia mencoba memberi pisang goreng madu itu ke dalam menu makan siang karyawan hotel yang diberikannya setiap hari Jumat.
Setiap hari Jumat Catering Nanik memberi menu spesial untuk makan siang, seperti tekwan, lemper, dan risol, hingga dia mencoba memberikan pisang goreng madu untuk karyawan hotel.
Awalnya, karyawan hotel meminta dirinya tidak menyajikan pisang goreng madu lagi karena menganggap pisang tersebut adalah pisang gosong. Namun, Nanik menjelaskan, warna hitam pada pisang gorengnya itu merupakan karamelisasi dari campuran madu.
Suatu waktu, ada karyawan hotel yang bilang ingin memesan 30 buah pisang gosong untuk acara pengajian, padahal dia tidak menjualnya. Nanik mengaku tidak menjualnya sehingga tidak mematok biaya
“Pisang gorengnya tidak dijual, hanya untuk konsumsi catering,” ungkap Nanik mengutip laman Kompas.
Setelah saat itu, dan dengan kekuatan marketing mulut ke mulut, permintaan pisang goreng madunya pun meningkat.
Artikel terkait: 7 Jenis Pisang Goreng Tradisional, yang Mana Favorit Anda?
Mencoba Memasarkan Pisang Goreng Madu
Mencoba Memasarkan Pisang Goreng Madu (Pergikuliner)
Karena permintaan yang meningkat, membuat peluang bisnis pisang goreng madu juga tinggi. Akhirnya Nanik membuat selebaran pisang goreng madu dan menaruhnya di wiper mobil-mobil yang terparkir di masjid saat salat Jumat dan gereja saat kebaktian hari Minggu.
Selain itu, Nanik mencoba menjajakan pisang goreng madu di depan rumahnya. Namun saat itu masih banyak warga yang belum mengetahui pisang goreng madu, dan mereka tidak tertarik dengan tampilan gorengan gosong tersebut.
Artikel terkait: 5 Jenis Pisang untuk Digoreng, yang Lokal yang Paling Enak!
Sukses karena Bazaar
Sukses karena Bazaar
Meski banyak yang memandang sebelah mata tampilan pisang goreng miliknya, Nanik tidak pernah menyerah. Dia pun mencoba mengikuti bazaar di beberapa lokasi pada tahun 2009.
Melansir Kompas dan Merdeka, dia mengikuti bazar yang diselenggarakan Universitas Tarumanegara dan Pemerintah Kota Jakarta Barat. Hingga pada akhirnya, di tahun 2010, mulai banyak masyarakat yang mengenal produk pisang goreng madu Bu Nanik.
Semakin banyak yang tahu pisang goreng madu miliknya membuat dirinya bingung menentukan arah bisnisnya. Hingga pada 2014, dia mencoba berembuk bersama keluarganya untuk menentukan pilihan untuk melanjutkan usaha katering atau pisang goreng madu.
Hingga akhirnya, Nanik memutuskan untuk membuka toko pisang goreng madu saja. Dia juga memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak makan siang catering dengan hotel dan hanya menerima pesanan snack box jika ada acara atau kegiatan di hotel-hotel.
Karena kerja keras, ketekunan dan keuletannya membangun usaha pisang goreng madu, kini Nanik sudah memiliki sebuah toko di Tanjung Duren. Dia juga bahkan menyediakan fasilitas pesan antar serta layanan Go-Food.
Jika dulu pisang goreng madunya kerap tidak laku, kini dia bisa menghabiskan sekitar 5 peti pisang raja dalam sehari.
Selain pisang goreng madu, Nanik juga menjual makanan dan minuman lain di tokonya. Seperti nasi bakar, sukun goreng, bakwan, martabak granat, nasi pecel, sambal bawang Bu Rudi, dan sebagainya.
***
Baca juga:
Dapat Kejutan Spesial, Ini 6 Potret Ulang Tahun Betrand Peto yang ke-17
4 Fakta Suami Najwa Shibab, Ibrahim Assegaf yang Berprofesi Sebagai Pengacara
10 Alasan penting Anda harus mulai mengonsumsi pisang mentah dari sekarang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.