Jika pada jaman dulu perempuan hanya disiapkan sebagai calon istri, kini perannya meningkat sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Sehingga mendidik anak menjadi perempuan pemberani adalah kewajiban bagi para orangtua, karena punya anak yang cantik dan pintar saja tidak cukup.
Jika selama ini para orangtua khawatir dengan sosok artis maupun selebgram yang tidak patut jadi contoh untuk anak perempuannya, maka kini tak perlu khawatir. Kami menghadirkan sosok perempuan pemberani yang patut dijadikan contoh agar anak gadis Anda jadi pribadi yang kuat dan pemberani.
Berikut foto-foto yang membuktikan bahwa perempuan pemberani berikut adalah panutan untuk anak perempuan Anda.
1. Melawan Neo Nazi di Swedia
Tess Asplund (42) seorang diri berdiri di depan barisan long march 300 penganut Neo Nazi bernama Nordic Resistance Movement (NRM) di Borlänge, Swedia tahun 2016 lalu. Paham Neo Nazi adalah sebuah keyakinan yang membuat para pengikutnya benci dengan ras lain selain kulit putih.
Pemahaman seperti ini pernah bangkit di Jerman jaman Hitler dan telah membunuh jutaan orang Yahudi dan orang-orang cacat yang dianggap tak berevolusi dengan sempurna. Sekarang ini, pemahaman serupa mulai bangkit kembali dan menimbulkan kekhawatiran, terutama pada orang kulit hitam dan imigran.
Guardian mencatat, saat sedang berada di Borlänge, Tess melihat rombongan lelaki berseragam sedang berpawai di jalanan. Saat itu, ia berpikir, “Waduh! Nggak banget deh ada pawai macam ini. Aku sangat marah. Aku tidak akan tinggal diam.”
Dengan segenap keberaniannya, tubuh kecil Tess berjalan berlawanan sambil mengangkat tangan kanan simbol anti fasisme (kediktatoran). Ia tidak menyadari bahwa seorang fotografer bernama David Lagerlöf mengabadikan aksi beraninya dan memuatnya di media sosial.
2. Lipstik untuk perdamaian
Protes terhadap kebrutalan polisi banyak terjadi di Amerika, Inggris, dan bahkan di Macedonia. Namun, di tengah rusuhnya aksi dorong-dorongan tersebut, Jasmin Golubovska (30) justru menunjukkan ketenangan dengan memperlihatkan perlawanan terhadap kekerasan dengan kecantikan.
Fotografer Ognen Teofilovski dari Reuters mengabadikan foto ia berkaca pada perisai polisi di tengah massa yang berdesak-desakan tahun 2016 lalu. Aksinya dipuji netizen dan sempat membuat polisi salah tingkah melihatnya.
Jika polisi anti huru hara bersenjata lengkap dengan perisai, senjata, dan helm, maka senjata Jasmin cuma satu. Lipstik!
3. Gadis muda melawan kekerasan militer
Sekalipun tubuhnya kecil, jangan remehkan nyalinya. Kejadian ini berlangsung saat peringatan setahun kudeta militer di Santiago, Chile pada 2016. Saat itu, banyak membuat warga sipil marah karena banyaknya korban berjatuhan.
Peringatan kudeta militer itu diwarnai dengan aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan warga sipil. Gadis ini adalah salah satunya.
Gadis yang hingga kini tak diketahui identitasnya ini dengan berani menantang petugas militer yang bersenjata lengkap demi membela teman-temannya yang dulu tiada saat melawan rezim militer. Foto ini diabadikan oleh fotografer Carlos Vera Mancilla.
4. Pembela orang muslim
Saffiyah Khan tampak tersenyum tanpa rasa takut menghadapi orang-orang yang sedang berdemonstrasi anti Islam di Birmingham Inggris. Foto yang diambil oleh Joe Giddens ini diambil ketika Safiyah Jengah dengan orang-orang anti Islam dan orang kulit hitam yang sering diganggu oleh supremasi kulit putih yang sering menjunjung kebanggaan atas dasar warna kulit.
5. Emak-emak yang melawan dengan handbag
Kesaktian emak-emak memang sudah legendaris sejak dulu. Ibu bernama Danuta Danielsson memukul simpatisan Neo Nazi dengan tas tangannya tak peduli betapa kecil tubuhnya dibanding simpatisan tersebut.
Foto ini dipotret di kota Vaxjo, Swedia oleh fotografer Hans Runesson pada tahun 1985 .
6. Gadis pemberani pejuang kemerdekaan
Perempuan pemberani yang masih kecil ini bernama Ciara Robertson. Dengan berani, dia meneriakkan kebebasan Skotlandia pada 2014 lalu. Padahal, lelaki yang berdiri di tengah ini adalah seorang simpatisan Neo Nazi yang anti kemerdekaan Skotlandia dan dikenal sering melakukan aksi-aksi kekerasan.
Lihatlah perbedaan bendera yang mereka angkat. Momen ini diabadikan oleh fotografer Stephanie Robertson.
7. Gadis kecil bersepatu roda
Gadis yang tak diketahui identitasnya ini tak takut dengan atmosfer perang di sekitarnya. Peristiwa yang terjadi di Derry, Irlandia Utara pada tahun 1969 ini memperlihatkan betapa penasarannya gadis ini pada militer.
Uniknya, dia memakai sepatu roda sedangkan semua orang di sekitarnya berbaju militer dan bersenjata lengkap. Momen ini diabadikan oleh fotografer Clive Limpkin.
8. Anggun dan berani
Maraknya penembakan dan penganiayaan orang kulit hitam di Amerika oleh kepolisian di luar prosedur memunculkan protes keras atas tindakan melanggar hukum tersebut. Protes itu bernama “Black Lives Matter” atau bisa diterjemahkan sebagai “Hidupnya orang Kulit Hitam itu Berharga.”
Iesha Evans adalah satu dari banyaknya perempuan pemberani yang jadi peserta protes “Black Lives Matter” di Baton Rouge, Amerika Serikat pada 2016. Ia tahu bahwa sebagai warga kulit hitam di Amerika, barangkali ia akan berakhir dibunuh juga.
Tapi ia memilih berdiri dengan anggun di depan polisi yang bisa kapan saja memuntahkan pelurunya. Keberaniannya melipat gandakan perjuangan warga kulit hitam dalam memperoleh haknya sebagai warga negara yang patut dilindungi di Amerika Serikat.
Foto ini dipotret oleh Jonathan Bachman.
9. Tetap sekolah walau perang
Gadis kecil asal Palestina ini berjalan dengan santai di tengah militer bersenjata lengkap Israel. Kejadian yang berlokasi di Tepi Barat ini menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat menghalangi seorang perempuan Palestina untuk memperoleh pendidikan demi masa depan mereka yang lebih gemilang, bahkan dalam keadaan perang sekalipun.
10. Melawan diskriminasi
Rezim Apartheid di Afrika Selatan pada tahun 1981 memunculkan banyak protes keras dari warga kulit hitam. Diskriminasi yang sangat keterlaluan dari warga kulit putih pada warga kulit hitam yang sangat keterlaluan mendorong perempuan ini berani mengarahkan toanya langsung pada petugas berkulit putih yang sedang menjaga tur tim Rugbi New Zealand yang sangat diistimewakan.
11. Demi hak guru
Di Rio De Janeiro, Brazil tahun 2015, terjadi demonstrasi besar-besaran dari para guru untuk menuntut hak atas upah layak dan pendidikan bermutu. Guru perempuan yang tidak diketahui namanya ini dengan berani menunjuk-nunjuk pasukan anti huru hara bersenjata lengkap yang menghalangi aksinya seolah sedang memarahinya di kelas.
Kejadian ini diabadikan oleh Fabio Motta.
12. Selfie di tengah massa anti Muslim
Perempuan pemberani bernama Zakia Belkhiri ini sedang melintas ketika demo anti muslim di Antwerp, Belgia menyeruak. Sekalipun hijabnya dengan jelas menunjukkan bahwa ia adalah muslim yang sedang diprotes, dengan santai ia justru melawannya dengan senyuman selfie seolah sedang mengejek aksi tersebut tanpa rasa takut.
Peristiwa ini ditangkap oleh fotografer Jurgen Augusteyns.
13. Biaya pendidikan mahal
Mahalnya biaya pendidikan di Inggris memunculkan protes besar-besaran yang dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa pada 2010 lalu. Demonstrasi ini berakhir dengan chaos setelah pemerintah menurunkan polisi anti huru hara melawan pelajar tak bersenjata.
Ellen Wood menantang mereka dengan menaiki pagar tanpa rasa takut. Foto ini diambil oleh fotografer Oli Scarff.
14. Sekolah hancur
Seorang guru di Gaza tetap mengajar muridnya sekalipun tembok kelas mereka bolong. Bukti bahwa perang tak halangi para perempuan semangat untuk memperoleh pendidikan.
15. Jangan lupa membaca buku
Gadis kecil suku Kashmir ini tak peduli bahwa ia sedang berada di area perang dan bisa saja meninggal kapanpun. Selama dia bisa bersama bukunya, tantangan apapun akan dihadapinya. Kejadian ini terjadi di India tahun 2016 lalu dan diabadikan oleh Ashish Sharma.
16. Malala
Tembakan di kepala saat berangkat ke sekolah tak membuat Malala Yousafzai menyerah. Peraih nobel perdamaian ini kini aktif menjadi duta PBB untuk mempromosikan pentingnya pendidikan untuk perempuan, terutama di wilayah perang dan tertinggal.
Pada saat ditembak, usianya baru 15 tahun. Pidatonya soal pendidikan diabadikan oleh fotografer Mary Altaffer. Sekalipun kini sudah berada di wilayah yang aman, gadis asal Pakistan ini tak punya akun media sosial pribadi karena fokus dengan pendidikan dan kampanye seputar itu.
17. Mencari sang kakak
Ahed Tamimi dari Tepi Barat Palestina bertanya pada para tentara, di mana kakaknya yang mereka tangkap? Namun pertanyaannya disambut dengan tawa karena semua tentara tampak meremehkan kekuatannya.
18. Cinta ibu demi keadilan anaknya
Maria Katarina Sumarsih, ibu dari almarhum BR Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta. Anaknya tewas ditembak tentara saat sedang menjadi petugas kesehatan yang siaga berjaga di antara mahasiswa memperjuangkan reformasi, 13 November 1998 lalu.
Foto karya Fransiskus Simbolon dari Harian Kontan terjadi saat Sumarsih berusaha menembus hadangan polisi dan berlari ke arah iring-iringan kendaraan RI 2 yang melintas di depan Istana Merdeka, Jakarta, saat melakukan Aksi Kamisan sebagai bentuk protes lambatnya penegakan HAM dan keadilan di Indonesia.
Hingga kini, Aksi Kamisan sudah dilakukan 492 kali di depan Istana Negara sejak 18 Januari 2007. Sumarsih dan korban pelanggaran HAM lainnya masih akan bersetia berdiri dia dengan payung hitam setiap hari kamis pukul 4 sore sampai penembak anaknya diadili oleh pemerintah.
Itulah para perempuan pemberani yang bisa jadi contoh anak gadis Anda. Di negara demokrasi, kadang jalan demonstrasi adalah salah satu cara warga untuk bersuara ketika jalur diplomasi pada pemerintah buntu.
Asal memperjuangkan keadilan untuk orang banyak, menjadi perempuan pemberani itu sebuah kewajiban kan, Parents?
Baca juga:
Anak Perempuan yang Kuat dan Pemberani Dididik dengan 15 Cara ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.