Di jaman sekarang, ada banyak orang tua yang menginginkan anak perempuan yang kuat dan pemberani. Karena, anak perempuan yang pemberani tidak hanya mandiri, namun juga dapat membela dirinya sendiri dan orang sekitarnya.
Anak perempuan yang kuat dan pemberani juga dapat melindungi mereka dari perilaku bullying. Karena para pelaku bullying cenderung akan menyerang anak-anak yang lemah.
Gunakan 15 cara ini agar dapat mendidik anak perempuan yang pemberani:
1. Selalu dorong dirinya untuk berbicara mewakili dirinya sendiri
Lakukan tahap ini dengan selalu meminta penjelasan atas apa yang dilakukannya. Atau, minta ia untuk memperkenalkan diri sendiri di depan orang lain.
Anak perempuan yang kuat dan pemberani akan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri alih-alih menunggu orang lain untuk membereskan segalanya.
2. Jangan merasa gampang jijik terhadap hal-hal di sekitarnya
Jangan buru-buru berteriak jika parents melihat kecoa, tikus, maupun hal menjijikkan lainnya. Kejijikan orang tua terhadap banyak hal akan menular pada anak.
Sekalipun kita merasa jjik, upayakan diri agar tampak tenang di depan anak. Bahaslah tentang pentingnya hewan-hewan tersebut dalam rantai makanan kehidupan ini.
Mengajari anak untuk tak jijik dengan hal-hal kotor bukan berarti mengajari dia untuk jorok. Tapi untuk mengajarinya cara berdamai dengan keadaan yang tidak nyaman suatu hari nanti.
3. Olahraga bersama
Jangan membedakan antara olahraga yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Jika anak mau belajar bela diri, biarkan ia belajar bela diri. Jika ia ingin angkat beban, dukunglah keinginannya.
Gunakan kesempatan ini untuk memperkuat ikatannya bersama orang tua. Jika ayah dan bunda melakukan olahraga yang sama, maka anak perempuan parents tidak akan ragu melakukan olahraga yang berguna untuk melatih kekuatan fisiknya.
4. Jangan ajari anak untuk terlalu jaim (jaga image)
Mengajari anak untuk menjaga sopan santun memang baik. Namun, bukan berarti anak perempuan kita harus selalu lemah lembut dan bersikap jaim.
Misalnya, buang angin sembarangan kadang memang menyebalkan, apalagi jika berbau. Tapi mengajarkan ia agar tak mudah malu saat terpaksa buang angin di depan orang lain juga penting.
Ajari anak perempuan kita untuk mengerti proses biologis tubuh manusia yang sehat. Agar ia tak perlu kehilangan muka saat melakukan sesuatu yang menurut standar umum masuk kategori memalukan.
5. Ajari ia agar jangan mudah kaget dan heran tentang sesuatu
Tidak perlu berteriak heboh saat ada sesuatu yang mengagetkan. Anak perempuan yang mudah berteriak dan kaget tentang sesuatu akan dicap sebagai anak yang penakut saat ia dewasa nantinya.
Setidaknya, jangan sampai hal-hal menakutkan dan mengagetkan jadi salah satu kelemahannya. Bagaimanapun, mengajari anak untuk tetap tenang dalam segala situasi adalah modal utama membentuk anak perempuan yang kuat dan pemberani.
6. Belikan mainan yang membuatnya berpikir
Ada anggapan keliru dalam masyarakat bahwa perempuan hanya menggunakan perasaan di saat lelaki hanya menggunakan logikanya. Ajari anak untuk membuktikan kesalahan pikir tersebut dengan cara membuatnya berpikir rasional sejak masih kecil.
Permainan puzzle, catur, lego, maupun robotik dapat menjadi pilihan untuk melatih nalarnya. Kelak, tidak ada seorang pun yang akan berani untuk mengatakan bahwa anak perempuan Anda adalah seseorang yang bodoh dan hanya bisa memakai perasaannya.
7. Kenalkan dengan panutan yang pemberani
Kenalkan padanya sejak dini tokoh perempuan di dunia nyata yang dapat ia tiru. Agar tokoh tersebut menjadi inspirasinya di masa depan.
Misalnya, peraih nobel perdamaian Malaa Yousafzai dari Pakistan yang jadi pejuang pendidikan. Bisa kenalkan juga dengan Marie Curie yang berhasil meraih nobel fisika dan kimia.
Anda juga bisa mengenalkan tokoh fiksi perempuan yang bisa menjadi idolanya. Misalkan tokoh Hermione Granger dalam Harry Potter yang pintar dan pemberani. Ataupun tokoh Merrida dalam film animasi Disney Brave yang menyelamatkan ibunya dari kutukan penyihir tanpa bantuan dari pangeran manapun.
Memberinya contoh tokoh pemberani yang tak mengandalkan lelaki juga akan membuat ia berpikir bahwa bukan kecantikan yang membuat seorang perempuan menjadi hebat. Namun perempuan hebat adalah mereka yang pemberani dan berkontribusi untuk orang di sekitarnya.
8. Mengenalkan pilihan dan konsekuensinya
Ajarkan anak untuk percaya diri dalam memilih sesuatu dan biarkan ia belajar menerima konsekuensinya. Tentu saja, anak perempuan yang pemberani tidak mungkin punya sifat plin plan bukan?
9. Melatih kepekaan intuisinya
Melatih intuisi anak berguna agar ia bisa keluar dalam situasi yang akan merugikannya. Hal ini juga dapat membantunya agar ia bisa selalu berpihak kepada sesuatu yang ia anggap benar.
Ia juga bisa terhindar dari pengaruh buruk jika orang tua sudah mengajarkan nilai-nilai yang dipegang teguh dalam keluarga. Kepekaan intuisinya akan membuat ia keluar dari lingkaran yang akan menyeretnya ke pergaulan tak sehat saat ia dewasa nanti.
10. Selalu mendengar apa yang ia katakan
Saat anak perempuan berbicara, orang tua harus mendengarnya. Merasa didengarkan ucapannya oleh orang dewasa akan membentuk kepercayaan diri anak.
Jika orang tua selalu berusaha untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh anak, maka anak akan belajar menerapkan hal itu kepada orang lain juga. Proses ini juga bisa mengasah jiwa kepemimpinannya lho Parents…
11. Ajari anak untuk menguasai hal-hal yang dapat membuatnya bertahan hidup (Survival skill)
Saat mengajari anak memasak, jangan pernah mengatakan padanya bahwa ia harus bisa memasak karena ia adalah perempuan. Namun, ia harus bisa memasak karena suatu hari ia akan berada dalam kondisi di mana ia harus dapat mengolah makanannya sendiri.
Belajar memotong kayu, mengendarai kendaraan, tali temali, dasar-dasar P3K, adalah kemampuan-kemampuan lain yang perlu diajarkan anak agar ia dapat bertahan dalam keadaan yang sulit.
12. Menjalin hubungan yang setara dengan orang lain
Mengjalin hubungan yang setara dengan orang lain akan membuatnya belajar untuk menghormati dan menghargai orang lain. Ia bukanlah bos yang dapat memberi perintah kepada siapa saja, ia juga bukan seorang raja yang bisa seenaknya melakukan apapun pada orang lain.
Sikap ini akan mengasah kemampuan sosialnya dalam dunia pergaulan. Bahkan, orang dewasa belum tentu dapat melakukannya dengan baik.
Selain itu, hubungan yang setara yang ia pelajari di masa kecil juga akan membuatnya terhindar dari relasi tak sehat dengan orang lain di masa depan. Karena ia akan dengan mudah mengenali bentuk-bentuk relasi tak sehat yang akan menghancurkan mentalnya.
13. Tak ada masalah dengan menangis
Menangis bukanlah tanda kelemahan seorang perempuan. Dengan menangis, seseorang belajar untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan.
Menangis juga baik untuk kesehatan mentalnya. Jika seseorang tak pernah menangis, ia akan sulit untuk berempati pada orang lain.
14. Ajari anak perempuan untuk bekerja sama dengan anak perempuan yang lain
Ada banyak anggapan bahwa perempuan akan membenci perempuan lainnya ketika ia dewasa. Patahkan argumen ini dengan mengajari anak perempuan untuk jadi tim yang solid dengan sesamanya.
Jangan sampai, kuat dan pemberani hanya dapat dimiliki oleh sebagian kecil perempuan sehingga anak perempuan yang pemberani sering dianggap sebagai seorang tomboy.
Hal ini penting dilakukan agar kelak, ia tidak merasa lebih superior dibandingkan dengan perempuan lainnya. Di masa depan, persahabatan antar perempuanlah yang akan menolongnya saat ia mulai punya masalah dengan laki-laki, terutama dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan.
15. Ajari anak untuk mencintai dirinya sendiri
Membantunya tampak cantik memang penting. Namun, yang lebih penting lagi, mengajarinya untuk dapat menerima dirinya sendiri apa adanya.
Katakan padanya bahwa nilai dirinya tidak terletak dari kecantikan, berat badan, postur tubuh, maupun gaya berpakaiannya. Anak perempuan yang kuat dan pemberani memiliki nilai-nilai yang lebih tinggi dari penampilan fisiknya.
Kelak, jika anak perempuan kita melihat iklan kosmetik, maupun dibully karena penampilan fisiknya, ia akan tetap percaya diri dengan dirinya sendiri.
Anak perempuan yang kuat dan pemberani tidak hanya membuatnya dapat menjalani hidup dengan baik-baik saja, tapi juga ikut membuat orang tua lega bahwa anak perempuannya dapat melewati tantangan zaman yang ada.
Baca juga:
9 Strategi Mengajari Anak Membela Diri saat Menghadapi Bullying (Perundungan)
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.