Sudah beberapa hari belakangan, wabah Corona menjadi topik perbincangan hangat hingga ditetapkan oleh WHO dengan status darurat kesehatan global. Belum selesai menanganinya, kali ini ditemukan lagi adanya flu burung di China, tepatnya di provinsi Hunan.
Bagaimana kondisi ini bisa terjadi ya, Parents?
Kasus flu burung di China
dok. foto: Kompas.com
Berdasarkan letak geografisnya, provisi tersebut terletak di selatan provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus Corona. Saat awal tersiar kabar tepatnya Sabtu (1/2), belum ada konfirmasi bahwa flu burung yang dimaksud bisa menginfeksi manusia.
Namun dilansir dari South China Morning Post, dilaporkan bahwa sudah ada temuan wabah flu burung yang bisa menginfeksi manusia. Ya, virus H5N1 di provinsi tersebut sudah ditemukan tepatnya pada hari Minggu (2/2).
Artikel terkait : Pasien di Jakarta diduga terjangkit virus corona, Menkes: “Masyarakat harus waspada”
Pemerintah memusnahkan 17.828 unggas
Menurut Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina, wabah terjadi di kota Shaoyang, tepatnya di distrik Shuangqing. Atas konfirmasi tersebut, untungnya sampai saat ini belum ada manusia yang terjangkit wabah ini.
Peternak setempat diketahui memiliki 7.850 ayam yang 4.500 di antaranya mati karena penularan virus flu burung ini. Untuk mengantisipasi kondisi ini, pemerintah pun akhirnya memusnahkan 17.828 unggas setelah laporan tersebut dipublikasikan.
Virus H5N1 berpotensi menular pada manusia
Dibandingkan SARS maupun Corona, flu burung ini dikatakan bisa lebih mematikan. Bahkan saat seseorang sudah terinfeksi, risikonya kematian bisa sampai 60%, Parents.
Data WHO menunjukkan bahwa kasus flu burung H5N1 ini telah cukup banyak menelan korban jiwa. Dari 861 kasus yang terjadi, tercatat angka kematian sudah mencapai 455 orang di seluruh dunia sejak 2003 lalu. Sebagian besar kasus flu burung ini bisa menginfeksi karena adanya kontak langsung dengan unggas maupun lingkungan yang sudah terinfeksi.
Nah, Parents walaupun belum ada kabar mengenai korban yang terinfeksi virus satu ini, hendaknya kita tetap mewaspadai berbagai gejala maupun hal lain yang berkenaan dengan penyakit ini.
dok. kompas.com
Gejala flu burung
Para ahli mengkhawatirkan bahwa virus flu burung ini bisa bermutasi hingga bisa menular dari manusia ke manusia. Oleh karena itu, saat ini vaksin untuk virus satu ini dibuat untuk mencegah hal itu sampai terjadi.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan maupun kondisi yang jauh lebih parah ialah dengan memerhatikan gejala-gejala awal. Biasanya tanda penyakit ini bisa dirasakan saat dua hingga tujuh hari seseorang mengalami infeksi namun juga bergantung pada jenisnya.
Umumnya gejala yang terjadi ini memang mirip flu biasa pada umumnya, di antaranya:
- Demam tinggi di atas 38°C
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Nyeri di berbagai bagian tubuh dan otot
- Sakit tenggorokan
- Beberapa orang pun bisa mengalami diare, mual, dan muntah
- Beberapa orang juga mengalami infeksi mata ringan atau konjungtivitis
Komplikasi
Seseorang yang terinfeksi flu burung ini bisa memiliki risiko beberapa jenis komplikasi, di antaranya :
- Gagal jantung
- Pernapasan gagal
- Disfungsi ginjal
- Pneumonia
Tentu untuk menghindari beragam komplikasi yang berujung kematian tersebut sebaiknya kita mencegah kondisi ini sejak dini, dimulai dari beberapa kebiasaan sederhana.
Artikel terkait : Hati-hati! Virus korona dari Wuhan kian menyebar, ini langkah pencegahan yang perlu dilakukan
Pencegahan
Parents, yuk terapkan beberapa bentuk pencegahan ini untuk diri sendiri dan keluarga terdekat. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :
- Lakukan vaksinasi flu maupun jenis vaksin lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Khusus untuk si kecil jangan sampai terlewat jadwal imunisasi yang telah direkomendasikan, ya.
- Sebisa mungkin hindari kontak dengan unggas peliharaan tanpa menggunakan pakaian pelindung atau masker, khususnya saat kontak dengan unggas yang memang tengah sakit.
- Masak berbagai produk unggas pada suhu yang tepat, di atas 70 °C karena virus tersebut cukup peka terhadap panas. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi ayam maupun telur dalam keadaan setengah matang atau mentah.
- Lakukan kebiasaan mencuci tangan pada beberapa waktu seperti saat akan makan, setelah makan, sebelum dan setelah ke toilet menggunakan sabun desinfektan.
- Jaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gizi seimbang, aktivitas fisik yang teratur, serta pelihara sanitasi lingkungan.
Tentu kita semua tidak berharap kasus flu burung merebak dan menginfeksi manusia kembali. Namun, sudah sepatutnya kita tetap berhati-hati dalam menjaga kesehatan keluarga.
Baca Juga :
Pasien suspek corona melahirkan bayi secara caesar di Wuhan, China
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.