Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia 20 November lalu, Instagram meluncurkan pembaruan Panduan Instagram untuk orangtua di Indonesia. Panduan ini bertujuan agar orangtua Indonesia semakin merasa aman dan nyaman mengawasi aktivitas anaknya di media sosial Instagram.
Instagram mengatur kebijakan usia pemilik akunnya adalah minimal 13 tahun. Di mana dalam pelaksanaannya, akses penggunaan akun harus tetap dalam bimbingan dan pengawasan orangtua.
Hal ini dimaksudkan agar orangtua dapat menyeleksi foto, video, atau pesan yang dituliskan anak di dalamnya. Dengan demikian, segala bentuk kejahatan dari pihak luar yang mengintai anak dan juga kesalahan yang mungkin dilakukan anak dapat diminimalisir dan diantisipasi.
“Kami memahami tantangan yang dialami orangtua saat harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan internet di era digital sekarang ini untuk memantau kegiatan online anak remaja mereka. Lebih dari itu, para orangtua seringkali menemui kesulitan saat harus memulai percakapan terkait hal yang berhubungan dengan kesehatan mental,” terang Philip Chua, Kepala Kebijakan Publik Instagram Asia Pasifik.
Berikut ini penjelasan mengenai fitur keamanan Instagram terbaru tersebut:
3 Fitur Keamanan Instagram Terbaru, Parents Perlu Memahaminya
1. Fitur Mengelola Privasi
Jelaskan kepada anak bahwa fitur mengelola privasi ini bisa diatur demi meniminalisir masalah dari luar. Tidak hanya mengatur siapa yang bisa melihat akun Instagram (public atau private) dan berbagi InstaStory dengan teman terdekat, fitur mengelola privasi ini juga memiliki keunggulan lain. Yakni, dapat mengontrol pesan.
Di mana fitur mengelola privasi dengan kontrol pesan ini membantu anak untuk bisa memilih siapa saja yang dapat mengirimkan pesan ke akun IG mereka.
2. Fitur Keamanan Instagram Terbaru: Kelola Interaksi
Anak Anda harus tahu, Bunda, bahwa membuat sebuah akun dengan maksud mengunggah foto dan menulis komentar bully atau melecehkan orang lain itu pelanggaran kebijakan Instagram.
Selain itu, ada peraturan pidana yang mengatur pemakaian media sosial dalam hal perundungan atau pelecehan, yaitu UU ITE Pasal 27. Jadi jelaskan kepada anak contoh-contoh unggahan foto, video, dan komentar yang mengarah pada perudungan dan hal-hal yang berkaitan dengan hal itu.
Yang perlu Bunda ketahui ada pada fitur mengelola interaksi pada Instagram yang terbaru adalah:
- Permintaan dukungan: Ini fitur untuk mengikuti perkembangan laporan yang dikirim akun anak remaja, juga mengetahui pelanggaran apa saja yang dilakukan.
- Mengelola komentar dalam jumlah yang banyak: Dengan fitur ini, Bunda bisa menghapus beberapa komentar sekaligus, termasuk memblokir atau membatasi akun-akun yang mengunggah komentar negatif.
- Menyematkan komentar positif: Dengan fitur ini, Bunda jadi lebih mudah untuk mendahulukan atau mendorong interaksi positif. Dengan demikian, nantinya komentar yang terpilih yang akan berada di posisi teratas pada kolom komentar.
- Mengontrol tanda dan mention: Fitur ini membantu mengatur siapa yang dapat menandai (tagging) atau mention.
3. Fitur Keamanan Instagram Terbaru: Bantu Pengguna Lain
Ajar anak untuk mengenali ciri-ciri masalah atau kondisi darurat yang sedang dihadapi teman mereka di IG. Dengan demikian anak dapat melihat dan tahu jika diperhadapkan pada hal-hal yang mencurigakan atau mengkhawatirkan yang berkaitan dengan kesehatan emosional atau fisik seseorang atau temannya di IG.
Saat anak dihadapkan pada hal yang demikian, minta ia untuk segera melaporkannya kepada Anda sehingga Anda bisa membantunya melakukan pengecekan. Jika benar ada yang salah, Anda bisa membantunya untuk langsung menghubungi pihak berwajib atau 112 untuk mencari bantuan.
Waspada Picu Gangguan Kesehatan Mental pada Anak Remaja
Fakta, saat ini tidak sedikit kasus yang memperlihatkan bahwa penggunaan media sosial bisa berdampak pada munculnya gangguan kesehatan mental bahkan berujung timbulnya keinginan untuk bunuh diri. Khususnya kalangan anak remaja. Oleh karena itu, penting bagi Parents untuk waspada, dan lebih memerhatikan perubahan perilaku anak.
Ada beberapa tindakan yang kerap ditunjukkan orang depresi dan memiliki keinginan bunuh diri. Kampanye Seize the Awkwardy ang dijalankan Yayasan Pencegahan Bunuh Diri Amerika (AFSP) dan Ad Council menjelaskan beberapa tandanya. Yaitu, anak terlihat sangat putus asa, tega melukai diri sendiri, mengonsumsi alkohol dan narkoba, tingkah lakunya terlihat berubahan dari biasanya, dan berani mengambil risiko.
Dalam Konferensi Pers Virtual #REALTALK Instagram, Mona Ratuliu artis yang memiliki anak remaja memeberikan pandangannya. Ia mengatakan, kesehatan mental merupakan isu yang sangat sensitif di kalangan remaja.
“Tak bisa dipungkiri, kesehatan mental adalah isu yang cukup sensitif untuk dibahas bersama keluarga termasuk dengan anak-anak kita. Masih banyak orangtua yang masih belum punya pengertian yang cukup komprehensif. Terutama mengenai isu yang sudah lama seringkali dianggap tabu oleh masyarakat,” jelas Mona, Selasa (27/10/2020).
Oleh karena itu, sudah semestinya setiap orangtua meningkatkan kesadaran akan isu ini. Dan jika anak Anda atau Bunda sendiri menemukan seseorang dengan tanda-tanda di atas, segera minta pertolongan pada pihak berwajib.
Baca juga:
9 Pelajaran media sosial yang perlu Anda berikan ke anak
5 cara lebih dekat dengan anak di media sosial yang bisa Parents tiru
Parents, Beritahu 5 Fakta Ini Sebelum Izinkan Anak Pakai Media Sosial!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.