Ada kalanya Parents lupa posting foto anak di sosial media tanpa memerhatikan keamanannya. Tahukah Parents bahwa ada beberapa jenis foto yang sering dimanfaatkan orang jahat?
Siapa di antara Parents yang kerap posting foto anak di sosial media? Tidak bisa dipungkiri, saat ini banyak sekali orangtua yang senang meng-upload foto anaknya, seakan ingin memperlihatkan perkembangan yang sudah dicapai anak.
Salah? Tidak juga. Selama Parents memerhatikan segi keamanannya. Jangan sampai foto tersebut justru menjadi bumerang, dan membahayakan anak. Sebab, saat kita posting foto anak di sosial media, orang-orang bisa melihat foto tersebut secara leluasa.
Artinya, foto tersebut berpotensi digunakan orang tidak bertanggung jawab untuk tujuan pribadi, bahkan kejahatan. Untuk itulah Parents perlu memahami cara men-share foto anak di media sosial agar tidak dimanfaatkan untuk tujuan kejahatan digital.
Jangan sembarangan posting foto anak di sosial media
Untuk mencegah hal ini, kami mencatat 5 kejahatan digital yang memanfaatkan foto anak di sosial media:
1. Meme
Melihat meme yang dibagikan di sosial media memang bisa membuat kita terhibur. Tapi bagaimana jika meme tersebut berisi foto anak Anda, yang dijadikan lelucon dan dibagikan secara viral?
Hal ini pernah dialami seorang ibu yang memasang foto putrinya dengan ekspresi kesal. Tak lama setelah itu, seseorang memanfaatkan foto tersebut dan mengubahnya menjadi meme, dengan judul: Mood Swing.
Jika hal ini dilakukan tanpa seizin Parents, tentu saja tidak lucu dan menyebalkan. Sementara jika foto tersebut sudah viral, tentu saja memiliki jejak digital yang akan sulit dihapus.
Pernahkah Parents bayangkan bagaimana perasaan anak jika melihatnya setelah ia besar nanti?
2. Kejahatan Seksual
Orang tidak bertanggung jawab bisa dengan mudah mengambil foto anak tidak bersalah dari blog, atau akun sosial media. Terlebih jika pengaturan privasi yang Anda pilih bisa dilihat oleh publik.
Hal ini memungkinkan para pedofil memanfaatkan dan membagikan foto tersebut untuk kepentingan mereka. Dengan proses pengeditan foto, para pedofil atau predator seks ini bisa saja mengubah foto tersebut sesuai imajinasi mereka. Termasuk membuat caption, atau komentar yang tidak pantas.
Seorang ibu di Utah merasa sangat ketakutan setelah dirinya menemukan foto kedua putrinya di sebuah situs web berisi konten pornografi. Ngeri kan, Parents?
Baca juga: Waspada! Inilah yang diincar oleh Predator Seksual dari Foto Anak yang Tersebar di Media Sosial
3. Iklan
Ada kalanya, foto anak dimanfaatkan untuk kebutuhan iklan atau promosi produk tertentu tanpa meminta izin pemiliknya.
Kejadian ini pernah dialami satu keluarga yang fotonya digunakan dalam iklan toko di Republik Ceko. Sebuah badan usaha yang memanfaatkan foto tanpa izin tentu saja merupakan sebuiah kejahatan.
4. Profil palsu
Saat ini betapa mudah orang jahat yang tidak bertanggung jawab menggunakan foto anak atau keluarga Parents untuk foto profil miliknya. Hal ini tentu saja bisa membuat kesal, dan merugikan, apalagi jika digunakan untuk penipuan.
Nyatanya, ini adalah salah satu masalah yang paling sering dilaporkan di Facebook, bahkan merupakan bagian dari pertanyaan umum Facebook.
5. Baby role playing
Salah satu tren baru di Instagram menunjukkan, tidak sedikit orang-orang yang menggunakan foto anak yang Parents publikasikan secara online tanpa izin dan mengeksposnya. Parahnya, mereka mengakui sebagai anak mereka sendiri.
Meskipun hal ini tidak menyebabkan anak mengalami gangguan secara langsung, seperti luka fisik, namum hal ini bisa dianggap sebagai pencurian identitas. Kondisi ini juga merupakan pelanggaran hak kekayaan intelektual.
Semoga artikel ini bisa membuat Parents lebih hati-hati posting foto anak secara bebas di sosial media.
Baca juga:
9 Pelajaran media sosial yang perlu Anda berikan ke anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.