Belakangan ini, kata stoikisme tengah ramai di kalangan netizen Indonesia. Beberapa artis tanah air bahkan ramai membicarakan kata tersebut di dalam channel YouTube masing-masing. Mulai dari Deddy Corbuzier, hingga Raditya Dika. Filosofi stoikisme sendiri disebut sebagai salah satu aliran filsafat yang mampu membuat seseorang hidup lebih tenang dan terbebas dari rasa stres berlebih.
Stoikisme sendiri menjadi salah satu filsafat kuno yang sifatnya praktis dan mungkin sudah banyak dipraktikkan sebelum mengetahui istilahnya. Kebanyakan orang mungkin mengetahuinya sebagai filosofi teras. Nah, untuk mengetahui lebih dalam seputar filosofi tersebut, berikut akan kami rangkumkan informasi selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber.
Pengertian Stoikisme
Sumber: Pexels
Mengutip laman Stanford Edu, stoikisme merupakan salah satu gerakan filosofis baru dari periode Helenistik yang berasal dari toa poikilê. Itu adalah nama beranda di Agora, Athena, yang dihiasi dengan lukisan mural, tempat para penduduk sekolah berkumpul, dan perkuliahan mereka diadakan.
Filosofi hidup ini menekankan prinsip bahwa kita manusia adalah makhluk yang irrasional dan sangat mudah dipengaruhi oleh emosi, serta melupakan hal positif yang telah dialaminya. Sehingga filosofi stoikisme ini menjadi salah satu filsafat yang berpandangan bahwa manusia harus bisa mengontrol emosinya atas apa yang terjadi.
Ada pun prinsip utama masyarakat Stoa kuno adalah meyakini bahwa kita tidak bereaksi terhadap peristiwa. Melainkan kita lah yang bereaksi terhadap penilaian tentang mereka, yang kemudian bergantung pada diri kita sendiri.
Filosofi hidup ini juga menyarankan manusia untuk tidak mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali hidup. Pada dasarnya, segala sesuatu dalam hidup bisa dilihat dari dua kategori. Hal yang bisa dikendalikan diri sendiri, serta hal yang tidak bisa dikendalikan.
Baca juga: Kurangi cemas dengan melatih mindfulness selama di rumah saja
Stoikisme Bisa Membuat Hidup Tenang
Sumber: Pexels
Hidup yang tenang dan terbebas dari rasa stres serta cemas berlebih adalah dambaan setiap orang. Namun, pada kenyataannya tidak mudah memiliki kehidupan tenang seperti yang diharapkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan. Salah satunya melalui filosofi stoikisme yang dapat menjadi dasar-dasar biologis mencapai kebahagiaan.
Mengutip dari laman National Geographic Indonesia, stoikisme menjadi filosofi yang mengajarkan manusia untuk menjaga pikiran yang tenang dan rasional. Tidak peduli apa yang terjadi pada Anda dan itu membantu Anda memahami, fokus atas apa yang dapat Anda kendalikan, serta tidak mengkhawatirkan dan menerima apa yang tidak dapat dikendalikan.
Itulah mengapa filosofi ini bisa diterapkan untuk mendapat kehidupan yang lebih tenang dan terhindar dari stres serta cemas berlebih. Sebab dalam proses stoikisme, Anda diminta untuk tidak memusatkan pikiran pada hal-hal yang tidak Anda miliki, namun hitunglah berkat apa saja yang sudah Anda miliki. Ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk menanamkan rasa syukur pada diri sendiri.
Baca juga: Mengatasi Stres Menurut Tipe Kepribadian
Cara Mempraktikan Stoikisme
Sumber: Pexels
Terdapat beberapa konsep yang ditawarkan para filsuf untuk mencapai kehidupan bahagia yang lebih tenang. Mulai dari disiplin mencegah diri atas hal-hal di luar kendali, membuat perbedaan antara kekuatan dalam diri yang dimiliki dan tidak dimiliki. Kemudian kemampuan untuk melihat diri, orang lain, serta dunia secara objektif untuk bisa menerima sifat mereka apa adanya.
Selain itu, berikut juga terdapat beberapa cara mempraktikan filosofi stoikisme yang bisa Anda coba untuk membuat hidup lebih bahagia dan terhindar dari stres berlebih. Antara lain:
1. Fokuslah Pada Sesuatu yang Bisa Dilakukan
Filsafat satu ini mengajarkan kita untuk hidup lebih tenang dengan tidak memikirkan hal-hal yang memang berada di luar kendali manusia. Maksudnya, kita bisa lebih berfokus pada sesuatu yang memang bisa dilakukan alih-alih memikirkan hal yang memang tidak bisa dikerjakan lebih dulu.
2. Tetap Fokus Saat Menghadapi Gangguan yang Ada
Ketika dihadapkan dalam banyak pilihan, manusia biasanya akan dibuat bingung untuk memilih. Kaum Stoa menekankan dalam filsafat tersebut bahwa perlu ada tindakan yang didasari dengan tujuan saat memilih sesuatu. Sehingga saat terjadi gangguan dalam kehidupan, kita diharapkan bisa tetap fokus dan berhati-hati dalam menentukan pilihan.
Baca juga: Ayah, Ini Lho yang Membuat Istri Stres dan Suka Marah-marah
3. Jangan Menyia-nyiakan Waktu yang Ada
Sumber: Pexels
Ini menjadi cara terpenting yang perlu Anda terapkan demi mencapai hidup yang lebih bahagia. Pastikan Anda menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban terlebih dahulu. Jangan sampai waktu terbuang sia-sia hanya karena membiarkan orang lain dan kewajiban lain memaksakan waktu yang kita miliki. Cobalah untuk memprioritaskan diri untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
4. Menulis Jurnal untuk Mengendalikan Pikiran
Menulis jurnal atau diari menjadi salah satu cara yang banyak direkomendasikan ahli untuk membuat hidup lebih bahagia. Selain itu, menulis juga membuat manusia menjadi lebih bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Dengan menulis jurnal harian, Anda bisa mengendalikan pikiran secara lebih positif, serta membuat hidup penuh rasa syukur dan bahagia.
Demikianlah informasi mengenai filosofi stoikisme yang bisa Anda ketahui, beserta cara mudah menerapkannya dalam kehidupan. Semoga informasinya bermanfaat dan dapat membantu Anda menerapkan pola hidup yang lebih bahagia ke depannya.
Baca juga:
Mengenal Ikigai, Filosofi Hidup Bahagia ala Orang Jepang
Tips parenting bebas stres untuk orangtua punya anak lebih dari satu dari Kristen Bell
5 Tips Manajemen Stres untuk Wanita Karier
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.