Pernahkah Parents mendengar istilah Fetus in Fetu atau janin dalam janin? Fetus in fetu (FIF) disebut juga sebagai kembar parasit terjadi ketika janin yang cacat dan bersifat parasit terletak di tubuh kembarannya. Kelainan ini terjadi pada kehamilan kembar, yakni kondisi ketika kehadiran salah satu bayi kembar di tubuh bayi kembar lainnya
FIF pertama kali diperkenalkan oleh Johann Friedrich Meckel pada abad ke 19. Fenomena tersebut terbilang sangat jarang terjadi. Hanya ada 1 dari 500.000 kelahiran hidup, dan baru sekitar 200 kasus telah dilaporkan dalam literatur medis.Yuk simak penjelasan selengkapnya!
Apa itu Fetus in Fetu (FIF)?
Sumber: Unsplash
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Fadil Hidayat, Sp.OG dari Klinik Happybaby.inc Jakarta Barat mengungkapkan bahwa FIF terjadi pada jenis kehamilan kembar yang berasal dari satu telur. Pada kehamilan kembar, sel telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi kembar. Apabila sel telur membelah secara sama dan seimbang maka akan tumbuh menjadi kehamilan kembar pada umumnya. Baik yang tumbuh dalam satu kantung maupun dua kantung. Namun, dalam FIF, proses pembelahan terjadi secara tidak seimbang.
“Setelah pembuahan terjadi pembentukan calon janin tetapi (pada Fetus in Fetu) proses membelahnya tidak dalam porsi yang sama besar, atau asimetris, yang satu lebih besar, yang satu lebih kecil inilah biasanya tidak tumbuh. Dia bisa tumbuh di luar tumbuh kembaran atau bisa juga di dalam tubuh kembaran,” ungkap dr. Fadil Hidayat, Sp.OG dalam sesi IG Live TAPTalks.
Fenomena tersebut sering menimbulkan anggapan di tengah masyarakat bahwa ada bayi hamil. Padahal kondisi tersebut dapat dijelaskan secara medis.
Artikel Terkait: Bayi lahir kembar siam, apakah penyebab yang sebenarnya?
Penyebab Fetus in Fetu
Sampai saat ini penyebab bagaimana sebuah janin bisa muncul dalam tubuh janin kembarannya masih menjadi perdebatan. Namun, ada dua teori yang mengungkap penyebab terjadinya FIF.
- Pertama teori teratoma, yang mana FIF dianggap sebagai bentuk teratoma (sejenis tumor) yang berdiferensiasi tinggi.
- Teori kedua adalah teori kembar parasit, yang menyatakan bahwa FIF mungkin merupakan janin kembar parasit yang tumbuh di dalam kembaran inangnya. FIF terjadi karena proses embriogenesis abnormal pada kehamilan kembar monokorionik diamniotik, yakni kehamilan kembar satu plasenta yang sama tetapi kantung ketubannya berbeda.
Perkembangan yang abnormal tersebut lantas diikuti dengan terhentinya pertumbuhan lebih lanjut janin yang terbungkus. Penyebabnya bisa karena suplai darah yang tidak tepat atau cacat bawaan.
Fetus in Fetu pada teori kembar parasit membuat salah satu dari janin kembar tidak bisa tumbuh dan berkembang. Janin kembar yang mampu tumbuh dan berkembang secara medis dikenal sebagai kembaran autositik atau dominan. Sementara kembaran yang kurang berkembang disebut sebagai kembaran parasit.
Bagian Tubuh yang Sering Menjadi Tempat Terjadinya Fetus in Fetu
Sumber: Unsplash
Dalam Journal of Indian Association of Pediatric Surgeons, Fetus in Fetu terjadi 80% paling sering pada bagian retroperitoneal, yakni daerah pada rongga perut atau abdomen yang terletak di belakang membran yang melapisi rongga perut. Namun, FIF juga ditemukan di tempat lain tetapi jumlah kasusnya sangat sedikit, yakni:
- Kepala
- Sakrum
- Skrotum
- Mulut
Gejala
Gejala FIF terjadi terutama yang paling terlihat adalah karena efek penambahan massa. Mengutip PubMed Central, gejala tersebut meliputi.
- Distensi perut (perut membesar)
- Muntah
- penyakit kuning
- efek tekanan pada sistem ginjal
- Dispnea (kondisi yang membuat kesulitan bernapas)
Selain itu, FIF seringkali tidak menimbulkan gejala pada masa kehamilan. Melansir WebMd, ibu hamil yang akan melahirkan bayi dengan kembar parasit tidak menunjukkan gejala apapun.
Untuk itu, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Namun, terkadang, dokter tidak dapat melihat dan membedakan kembaran parasit ketika bayi dalam kandungan. Itulah sebabnya, beberapa bayi dengan FIF baru dapat diketahui setelah lahir.
Artikel Terkait: 12 Komplikasi Kehamilan Kembar yang Perlu Parents Waspadai
Pemeriksaan FIF oleh Dokter
Sumber: freepik
Fetus in Fetu dapat dideteksi dengan USG prenatal. Biasanya muncul sebagai massa kompleks dengan batas yang terlihat jelas, di dalam perut bayi. Umumnya, massa berisi kantung berisi cairan dengan unsur padat dengan struktur tulang di dalamnya.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan sebagai berikut.
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG) yang mendetail. Hal tersebut bertujuan untuk memeriksa bayi secara cermat untuk mengetahui adanya kelainan.
- Pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CT Scan (Computerized Tomography Scan) juga diperlukan. Pemeriksaan tersebut diperlukan untuk menentukan bagaimana kembaran parasit terhubung ke kembaran dominan dan organ apa saja yang terlibat.
Dalam kasus lain, FIF seringkali tidak dapat terdeteksi sampai kembaran yang dominan lahir. Hal tersebut terjadi karena kembaran yang bersifat parasit terlalu kecil atau tampak seperti benjolan.
Bagaimana Pengobatannya?
Melansir Cleveland Clinic, FIF atau kembar parasit sebaiknya segera ditangani karena rentan menimbulkan penyakit dan komplikasi akibat keberadaan janin kembaran parasit.
Satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani FIF adalah dengan operasi pengangkatan kembar parasit.
Meski masih bayi, dokter biasanya akan tetap menyarankan pembedahan. Sebab, membiarkan kembar parasit terus menempel dapat menimbulkan komplikasi pada bayi. Dalam prosedur operasi, dokter akan menghilangkan semua bagian kembaran parasit dari kembaran dominan.
Sebagian besar tindakan operasi untuk mengangkat FIF tidak berisiko. Namun, setelah operasi tetap dilakukan pemantauan secara intensif oleh dokter.
Apakah Bisa Dicegah?
Fetus in Fetu tidak dapat dicegah. Fenomena tersebut terjadi selama perkembangan janin dalam kandungan. Ibu hamil disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi kelainan tersebut sejak dini.
Demikian penjelasan tentang Fetus in Fetu yang perlu Parents ketahui. Semoga informasi tersebut bermanfaat!
***
Baca Juga:
Inilah 4 fakta hamil kembar yang perlu bunda ketahui
Fenomenal sangat langka, Ibu ini hamil 2 kali dalam waktu 10 hari
Salah satu janin menghilang saat mengandung bayi kembar, bagaimana bisa terjadi?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.