Apa Itu Fenomena Heatwave dan Mungkinkah Terjadi di Indonesia? Simak Faktanya!

Fenomena heatwave sedang terjadi di beberapa negara di Eropa. Mungkinkah fenomena ini terjadi juga di Indonesia? Berikut faktanya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fenomena heatwave atau gelombang panas akhir-akhir ini memang melanda beberapa negara di dunia. Sebelumnya, beberapa negara di Asia Selatan mengalami fenomena ini. Kemudian, fenomena ini dirasakan oleh beberapa negara di benua Eropa dan Amerika. Dilansir dari BBC, di Inggris pada Selasa (19/7) dilaporkan suhunya mencapai 40 derajat Celcius.

Ini merupakan fenomena tahunan ketika suatu daerah mengalami cuaca panas ekstrem. Hanya saja, 2022 ini salah satu heatwave terburuk yang pernah terjadi. Lalu, apakah fenomena ini bisa terjadi di Indonesia mengingat akhir-akhir ini cuaca di Indonesia juga terkesan panas? Namun, sebelum membahas lebih lanjut, yuk kita cari tahu mengenai fenomena ini terlebih dahulu.

Artikel terkait: Mengenal Perubahan Iklim, Faktor dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia

Apa Itu Fenomena Heatwave?

The Met Office mendefinisikan gelombang panas sebagai periode lanjutan dari cuaca yang sangat panas. Biasanya, fenomena ini dibarengi dengan adanya tingkat kelembapan yang tinggi. Di Inggris, gelombang panas terjadi apabila terjadi dalam tiga hari berturut-turut dengan suhu maksimum harian memenuhi atau melebihi ambang batas suhu gelombang panas.

Ambang batas suhu gelombang biasanya bervariasi berdasarkan kebijakan masing-masing wilayah. Gelombang panas paling sering terjadi di musim panas ketika tekanan tinggi berkembang di suatu area. Sistem tekanan tinggi bergerak lambat dan dapat bertahan di suatu area untuk jangka waktu yang lama, seperti berhari-hari atau berminggu-minggu.

Gelombang panas adalah peristiwa cuaca ekstrem, tetapi penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim membuat peristiwa ini lebih mungkin terjadi. Sebuah studi ilmiah yang dilakukan oleh Met Office mengenai gelombang panas Musim Panas 2018 di Inggris menunjukkan bahwa kemungkinan Inggris mengalami gelombang panas daripada sebelum revolusi industri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini disebabkan, konsentrasi karbondioksida (gas rumah kaca) yang lebih tinggi di atmosfer. Ketika konsentrasi gas rumah kaca meningkat, gelombang panas dengan intensitas yang sama diperkirakan akan lebih sering terjadi di Inggris. 

Artikel terkait: Hati-Hati Bumi Makin Panas Bikin Virus Mudah Pindah

Dampak dari Gelombang Panas

Dilansir dari WHO, gelombang panas dapat berlangsung selama beberapa hari. Fenomena ini dapat berdampak signifikan terhadap masyarakat, seperti peningkatan kasus kematian terkait cuaca panas. Gelombang panas adalah salah satu bahaya alam yang paling berbahaya, tetapi jarang mendapat perhatian yang memadai karena jumlah korban tewas dan kehancurannya tidak selalu terlihat jelas.

Dari tahun 1998-2017, lebih dari 166.000 orang meninggal karena gelombang panas, termasuk lebih dari 70.000 yang meninggal selama gelombang panas 2003 di Eropa. Di samping itu, antara tahun 2000 dan 2016, jumlah orang yang terpapar gelombang panas meningkat sekitar 125 juta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gelombang panas dapat menyebabkan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu menjadi sulit. Akibatnya, berbagai penyakit pun bisa menyerang tubuh, seperti hipertermia, kram panas, kelelahan panas, dan lain sebagainya. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari pun terganggu.

Artikel terkait: Ini 7 Tanda Hari Kiamat Menurut Sains dan Ilmuwan

Mungkinkah Terjadi di Indonesia?

Melihat beberapa fenomena heatwave yang terjadi di beberapa negara di dunia, mungkinkah fenomena ini juga terjadi di Indonesia? Albert Nahas Koordinator Subbidang Informasi Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan jawabannya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilansir dari Detik Health, menurutnya, kemungkinan Indonesia mengalami fenomena ini sangat kecil. Hal ini disebabkan, Indonesia dikelilingi oleh lautan. Ia menjelaskan bahwa uap air laut dapat meredam gelombang panas di Indonesia.

"Jadi secara definisi dulu, heatwave itu temperatur di atas 35 derajat atau lebih, selama lima hari berturut-turut. Nah, dari definisi ini Indonesia belum mengalami, setidaknya itu yang dicatat BMKG. Ini didukung juga karena kita dikelilingi lautan, salah satu yang mengurangi heatwave adalah uap air," jelasnya.

Mengenai cuaca panas yang terjadi di Indonesia, Albert mengatakan bahwa kondisi tersebut berbeda dengan yang ada di Eropa. Di Indonesia, cuaca panas mungkin akan terjadi satu sampai dua hari. Di samping itu, cuaca panas tidak berlangsung sepanjang waktu siang hingga malam. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kita memang sering ya panas cukup ekstrim tapi kan biasanya sehari atau dua hari, tidak berturut-turut siang malam juga," jelasnya.

Demikian penjelasan mengenai fenomena heatwave yang terjadi beberapa waktu terakhir. Secara keseluruhan, fenomena ini memiliki kemungkinan kecil terjadi di Indonesia. Namun, mengingat perubahan iklim menjadi salah satu penyebabnya, sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap isu lingkungan. Bagaimana menurut Parents?

Baca juga:

id.theasianparent.com/suhu-terpanas-di-dunia

id.theasianparent.com/hidup-ramah-lingkungan

id.theasianparent.com/urutan-lapisan-matahari

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan