Pengobatan yang digelar di Cilodong baru-baru ini bahkan menimbulkan kemacetan karena banyaknya orang yang ingin berobat. Ratusan orang memadati area Kostrad Cilodong, Depok untuk menghadiri pengobatan alternatif Ida Dayak.
Dalam akun Instagram info komunitas @depok24jam, terlihat orang-orang memadati sebuah pintu bangunan. Menurut informasi yang beredar, jadwal pengobatan alternatif Ida Dayak rencananya dilakukan Senin dan Selasa tanggal 3-4 April 2023 di GOR Divif 1 Kostrad yang terletak di Jalan Raya Bogor-Jakarta Km 39 Cilodong, Depok, Jawa Barat.
7. Pesan Ibu Ida Dayak Jika Ingin Berobat
Dalam video TikTok yang lainnya Ibu Ida Dayak meminta maaf kepada calon pasien dan mengutarakan harapannya pada pasien yang ingin berobat kepadanya.
“Salam Sejahtera Salam Damai.
Terimakasih yang telah mendoakan ibu. Dan minta maaf juga kalau ada kesalahan ibu yang tidak membalas komennya, SMSnya. Dan ibu berharap jangan dulu cari ibu sebab takutnya nanti tidak bertemu dengan ibu. Yang dari jauh jangan dulu datang cari ibu takutnya nanti tidak ketemu sama ibu, terus ada yang tidak bisa disembuhkan, takutnya kecewa.
Mana biaya jauh, kasian.. tunggu aja ibu, semoga kita dipertemukan oleh Tuhan. Ibu juga obatnya juga terbatas. Dan ibu melanjutkan pengobatan ini dari leluhur nenek moyang.
Jangan berharap kesembuhannya sama ibu. Bisa juga kesembuhan itu berusaha, bisa juga disembuhkan sama orang lain. Ibu hanyalah manusia biasa, janganlah terlalu berharap sama ibu,” kata Ibu Ida Dayak.
Mengapa Pengobatan Alternatif Selalu Banjir Peminat?
Pengamat masalah kesehatan Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menilai tingginya minat pada pengobatan tradisional bukan hal baru terjadi di Indonesia.
Bahkan, pengobatan seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara berkembang. Adapun ada faktor seseorang memilih pengobatan tradisional, salah satunya fasilitas kesehatan.
“Jadi banyak orang di negara berkembang nggak punya akses kepada fasilitas kesehatan yang modern karena keterbatasan infrastruktur, jalan jauh, dan alatnya juga terbatas,” terangnya melansir laman Detik.
Tenaga medis yang terbatas juga menjadi ‘biang kerok’ banyak pasien terpaksa berobat ke terapi alternatif tradisional atau spiritual. Masyarakat ramai-ramai mendatangi alternatif dengan harapan mendapat penanganan yang cepat dan bisa segera sembuh.
Alasan kedua adalah kepercayaan masyarakat pada pengobatan tradisional di Indonesia yang memang sudah mengakar kuat sedari dulu. Beberapa orang mungkin lahir di keluarga yang mempercayai khasiat pengobatan tradisional jauh lebih baik ketimbang penanganan medis.
Dicky juga menyoroti masalah biaya pelayanan kesehatan mahal yang hanya bisa diakses beberapa kalangan. Di tengah rendahnya upah minimum pekerja dan tingginya tingkat pengangguran, Dicky menyebut banyak keluarga yang tentu mencari pengobatan dengan harga yang lebih murah.
“Yang sangat mendasar keterbatasan literasi kesehatan ini yang membuat banyak orang di negara berkembang membuat mereka tidak memiliki penahanan atau informasi untuk bisa mengambil keputusan tentang kesehatan mereka.
Nah ini yg akhirnya membuat mereka menjadi sulit atau kesulitan mengakses negara informasi merujuk dirinya atau mendatangi faskes karena nggak paham di mana dan apa manfaatnya,” pungkas Dicky.
Nah, bagaimana menurut Parents tentang Ibu Ida Dayak ini?
Baca juga:
Pengobatan Alternatif Kanker Tingkatkan Risiko Kematian 2 Kali Lipat
Ganja Bisa Jadi Alternatif Obat Medis, Ini Kata Ikatan Dokter Indonesia
Bahaya Penggunaan Selimut Listrik bagi Ibu Hamil dan Alternatif Penggantinya