TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Ganja Bisa Jadi Alternatif Obat Medis, Ini Kata Ikatan Dokter Indonesia

Bacaan 3 menit
Ganja Bisa Jadi Alternatif Obat Medis, Ini Kata Ikatan Dokter Indonesia

Ganja medis jadi alternatif obat, sudah legal di beberapa negara termasuk Thailand.

Baru-baru ini kembali ramai diperbincangkan tentang ganja medis jadi alternatif obat. Wacana ini jadi sorotan lantaran viralnya sebuah unggahan tentang seorang ibu yang memperjuangkan ganja dilegalkan untuk pengobatan anaknya.

Klaim manfaat ganja untuk kesehatan hingga adanya isu legalisasi ganja untuk alternatif obat pun turut menjadi topik hangat yang banyak dibahas.

Faktanya, di sejumlah negara, ganja memang telah dilegalkan. Paling baru adalah negara tetangga Thailand. Negeri gajah putih ini resmi melegalkan ganja pada (09/06) lalu yang diantaranya termasuk untuk keperluan medis.  

Ganja Bisa jadi Alternatif Obat Meski bukan yang Terbaik

Ganja Medis jadi Alternatif Obat

Di tanah air sendiri, topik ini kembali dibahas terutama oleh Ikatan Dokter Indonesia. Melalui Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, dikatakan bahwa ganja memang bisa menjadi alternatif pilihan pengobatan, meskipun bukan yang terbaik.

“Belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi. Namun, ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik. Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja,” tulis Zubairi melalui sebauh cuitan di Twitter-nya yang dilansir dari CNNIndonesia.

Kendati demikian, sejumlah studi yang mempelajari hubungan antara ganja dan kesehatan masih terus dilakukan. Beberapa studi tersebut ada yang menyebutkan bahwa ganja medis bisa menjadi alternatif obat.

Efek Ganja Masih Butuh Diteliti Lebih Lanjut

Ganja Bisa Jadi Alternatif Obat Medis, Ini Kata Ikatan Dokter Indonesia

Pexels

Berkaitan dengan hasil studi itu,  Zubairi kembali mengingatkan bahwa masih banyak yang belum diketahui tentang tanaman ini.  Termasuk mengenai interaksi ganja dengan berbagai obat lain dalam tubuh manusia juga masih belum diketahui secara pasti.

Oleh sebab itu, penggunaan ganja medis untuk pengobatan belum berarti sepenuhnya aman. bila penggunaannya tidak diatur secara ketat, dikhawatirkan ganja medis berpotensi disalahgunakan.

“Jika penggunaan tidak ketat, bisa terjadi penyalahgunaan yang menyebabkan konsekuensi kesehatan bagi penggunanya,” lanjut Zubairi.

Lebih lanjut Zubairi mengatakan, dalam dosis berlebih, penggunaan ganja diketahui bisa menimbulkan efek berupa ketergantungan dan halusinasi. Karena itulah penggunaan ganja untuk tujuan pengobatan biasanya hanya membutuhkan dosis yang jauh lebih rendah daripada untuk rekreasi.

Ganja Medis jadi Alternatif Obat

Pexels

“Yang jelas, saat pengobatan, pasien tidak boleh mengemudi. Kemudian THC [tetrahydricannabinol, senyawa pada ganja] dan CBD [cannabidiol] ini tidak boleh dipakai sama sekali [untuk] perempuan hamil dan menyusui,” tegas Zubairi.

Sementara itu,  para ilmuwan juga belum mengetahui pasti bagaimana cara mengonsumsi ganja secara aman hingga saat ini juga. Yang jelas, menurut Zubairi, cara yang digunakan seperti merokok ganja hampir sama buruknya dengan mengisap tembakau. Yakni, merusak organ paru-paru serta sistem kardiovaskular.

Artikel Terkait: Belajar Dari Kasus Fidelis, Saatnya Legalisasi Ganja Untuk Pengobatan?

Apabila Ganja Medis jadi Alternatif Obat

Sebagai seorang dokter, Zubairi merasa harus mempertimbangkan penggunaan ganja dengan tepat, walaupun sejumlah studi telah menemukan manfaatnya. “Apakah ganja lebih aman daripada obat lain yang saya resepkan,” turutnya.

Ganja Medis jadi Alternatif Obat

Pexels

Sehingga Zubairi berpendapat bahwa banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan ganja untuk tujuan medis. Mulai dari kemungkinan interaksi obat, efek sampingnya pada tingkat kecemasan, hingga adanya risiko gangguan psikotik akibat dipicu oleh penggunaan ganja tersebut.

Yang jelas, tambah Zubairi, setiap obat berpotensi memiliki efek samping yang harus diminimalisasi, termasuk apabila ganja medis jadi alternatif obat, sehingga ketepatan dosis harus disesuaikan dengan efek obat yang ingin dituju sesuai kondisi pasien. 

“Ketepatan dosis krusial untuk menjaga kondisi pasien sehingga mendapatkan efek obat yang dituju,” pungkas Zubairi.

Baca Juga: 

Thailand Resmi Legalkan Ganja, Bagaimana Aturannya Bagi Turis?

Cerita mitra kami
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Parenty Pants Ekstra Serap, Popok Dewasa, Hadir Mendukung Senior Tetap Aktif dalam Keseharian
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!

IDI: Ganja Medis Bisa Jadi Alternatif Obat, Tapi Bukan yang Terbaik
 www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220629135215-255-814991/idi-ganja-medis-bisa-jadi-alternatif-obat-tapi-bukan-yang-terbaik

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Yesica Tria

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Ganja Bisa Jadi Alternatif Obat Medis, Ini Kata Ikatan Dokter Indonesia
Bagikan:
  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

  • Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama
    Cerita mitra kami

    Makuku Skin Health: Popok Super Nyaman Biar Si Kecil Tidur Lebih Lama

  • Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

    Sejarah dan Ucapan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

  • Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!
    Cerita mitra kami

    Begini Serunya theAsianparent ON the GO Bandung 2025, Cek, Parents!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti