Cinta bisa dihambat oleh perbedaan agama, kelas sosial, dan batas geografi. Tapi, pernahkah Anda mendengar cinta yang terhambat perbedaan golongan darah? Ketika dua orang dengan golongan darah yang memiliki rhesus berbeda menikah, ada hal yang mereka harus pertimbangkan: risiko bayi mereka mengalami eritroblastosis fetalis.
Eritroblastosis fetalis, kelainan darah yang mengancam nyawa janin

Di tubuh manusia dewasa terdapat triliunan sel darah merah yang juga disebut eritrosit. Sel darah ini bertugas membawa oksigen, zat besi, dan nutrien lain ke bagian-bagian tubuh.
Ketika seorang perempuan mengandung, ada peluang anak yang ia kandung memiliki golongan darah yang berbeda. Perbedaan golongan darah ini bisa menyebabkan satu kondisi yang disebut eritroblastosis fetalis, yakni kondisi ketika sel darah putih ibu menganggap sel darah merah bayi sebagai benda asing yang harus dilawan.
Kasus eritroblastosis fetalis sangat bisa diatasi dan sudah jarang terjadi. Jika seorang ibu mengalami kondisi ini, semakin cepat diketahui, semakin besar peluang ibu dan anak lahir sehat. Sebaliknya, eritroblastosis fetalis yang tidak ditangani bisa mengancam nyawa bayi.
Ciri bayi yang lahir eritroblastosis fetalis
Bayi yang mengalami eritroblastosis fetalis selama di kandungan akan lahir dengan keadaan bengkak, pucat, atau kuning. Gejala lainnya adalah ukuran liver atau limpa yang lebih besar daripada umumnya dan bayi lahir dengan anemia (kekurangan sel darah merah).
Eritroblastosis fetalis selama hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi hidrops fetalis, yakni kondisi ketika cairan terkumpul di organ tubuh yang tak seharusnya. Misalnya di organ seperti perut, jantung, dan paru-paru.
Apa yang menyebabkan eritroblastosis fetalis?
Ada dua penyebab utama eritroblastosis fetalis, yakni (1) inkompabilitas rhesus (ketidakcocokan rhesus) dan (2) inkompabilitas ABO. Kedua kasus ini terkait dengan masalah golongan darah.
Seperti diketahui, ada 4 jenis golongan darah, yakni A, B, O, dan AB. Masing-masing golongan darah itu terbagi lagi menjadi 2, yakni rhesus negatif (Rh -) dan rhesus positif (Rh +).
Jika Anda bergolongan darah A rhesus +, artinya di permukaan sel darah merah Anda terdapat (1) antigen A dan (2) antigen jenis Rh. Antigen adalah subtansi yang memicu respon kekebalan di tubuh kita.
Jika Anda memiliki golongan darah AB negatif, artinya Anda memiliki antigen A dan B di permukaan sel darah merah, tapi tidak mempunyai antigen jenis Rh.
Apa itu inkompatibilitas rhesus?
Inkompatibilitas rhesus terjadi ketika ibu dengan rhesus negatif menikah dengan ayah dengan rhesus positif, kemudian mengandung bayi dengan rhesus positif.
Ibu Rh + menikah dengan Ayah Rh + → Bayi Rh +
Dalam kasus demikian, antigen Rh bayi akan dianggap oleh tubuh ibu (yang tidak memiliki antigen Rh) sebagai benda asing yang mengancam, digolongkan serupa dengan virus atau bakteri.
Sel darah putih ibu kemudian menyerang sel darah merah bayi (yang mengandung antigen Rh) sebagai mekanisme pertahanan. Sel darah merah bayi menjadi rusak dan bayi terancam kekurangan sel darah merah.
Mekanisme ini akan terus berulang jika ibu mengandung bayi dengan rhesus negatif lagi.
Apa itu inkompabilitas ABO?

Ketidakcocokan golongan darah lain yang bisa menyebabkan imunitas ibu menyerang bayi adalah inkompatibiltas ABO. Kasus ini terjadi apabila golongan darah ibu berbeda dengan bayi.
Inkompabilitas ABO bisa terjadi pada
- Ibu bergolongan darah A, bayi bergolongan darah B atau O
- Ibu bergolongan darah B, bayi bergolongan darah A atau O
- Ibu bergolongan darah O, bayi bergolongan darah A atau B
Namun, ketidakcocokan golongan darah di atas baru menyebabkan eritroblastosis fetalis jika bayi membawa salah satu antigen berikut.
- Kell
- Duffy
- Kidd
- Lutheran
- Diego
- Xg
- P
- Ee
- Cc
- MNSs
Inkompabilitas ABO tidak akan muncul jika ibu atau bayi atau keduanya bergolongan darah AB.
Bagaimana cara mendiagnosis eritroblastosis fetalis?
Untuk mendeteksi apakah ibu mengidap eritroblastosis fetalis, dokter akan melakukan tes darah rutin setiap 2 atau 4 minggu sekali untuk mengetahui apakah Anda memiliki antibodi anti-Rh.
Sementara pada janin, tes darah jarang dilakukan karena sulit dan berisiko.
Jika level antibodi Anda meningkat, dokter akan menyarankan tes untuk mendeteksi tekanan darah otak janin. Jika tekanan darah otak janin tidak normal, ada indikasi Anda mengalami eritroblastosis fetalis.
Inkompatibilitas Rhesus
Jika ibu rhesus negatif, ayah perlu melakukan pengecekan rhesus. Jika rhesus ayah juga negatif, peluang eritroblastosis fetalis nol. Jika rhesus ayah positif, perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Inkompabilitas ABO
Jika ibu tidak mengalami eritroblastosis fetalis tapi bayi terlahir kuning, kemungkinan bayi mengalami inkompabilitas ABO. Tes ini umumnya dilakukan jika ibu bergolongan darah O.
Bagaimana mengobati eritroblastosis fetalis?

Pertama, dengan memberi transfusi darah intrauterin (transfusi ke dalam rahim) kepada janin untuk mengatasi anemianya. Jika jantung dan paru-paru bayi sudah berkembang sempurna, dokter akan menyarankan untuk segera melahirkan.
Eritroblastosis fetalis bisa dicegah dengan melakukan perawatan RhoGAM atau Rh immunoglobulin. Obat ini disuntikkan ke tubuh ibu pada usia kehamilan 28 minggu.
Suntikan diulangi lagi kepada ibu 72 jam setelah melahirkan untuk mengantisipasi jika ada sisa-sisa plasenta yang tertinggal di rahim.
Baca juga:
id.theasianparent.com/golongan-darah-ibu-beda-dengan-anak/
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.