Ejakulasi di luar saat berhubungan seks atau sering disebut dengan istilah coitus interuptus (sanggama terputus) adalah salah satu cara mencegah kehamilan yang sering dilakukan. Namun, seberapa efektifkah cara ini?
Ejakulasi di luar vagina ini, diyakini sebagai metode pencegah kehamilan yang paling aman. Tanpa efek samping seperti alat kontrasepsi lainnya. Akan tetapi, faktanya, melakukan ejakulasi di luar saat berhubungan intim tidak sepenuhnya aman dan bisa mengurangi risiko hamil 100%.
WebMD menyebut, 25% pasangan yang melakukan hubungan seks ejakulasi di luar vagina, tetap berakhir dengan kehamilan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penggunaan kondom yang hanya sekitar 18% risiko kehamilannya.
Dr. Deffy Leksani Anggar Sari, seorang dokter di RSUD Demak, Semarang mengatakan, “Menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi, tidak efektif 100% sebagai suatu metode pilihan untuk menunda kehamilan. Sebab cara ini tidak menjadi jaminan bahwa suami Anda akan dapat mengontrol hal ini dengan baik.”
“Saran saya jika Anda tetap ingin melakukan metode ini, sebaiknya melakukan hubungan suami istri sewaktu Anda tidak dalam masa subur,” tambahnya seperti dikutip dari Merdeka.
Berbagai metode kontrasepsi.
Artikel terkait: 13 Alat kontrasepsi yang kuno yang digunakan orang pada zaman dahulu
Cara yang benar melakukan ejakulasi di luar agar tidak hamil
Metode ejakulasi di luar saat berhubungan intim bisa menjadi efektif mencegah kehamilan jika dilakukan dengan benar. Risiko kehamilan pun hanya 4%.
Proses ini memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi antara suami dan istri. Suami harus punya kontrol diri yang kuat agar bisa menarik penisnya keluar sebelum ejakulasi, tepat sebelum sperma keluar. Namun bila suami terlalu terlena dengan orgasme hingga lupa mengeluarkan penis, tentu akan gagal.
Bagi istri, selain menaruh kepercayaan pada suami, Anda juga harus tahu tanda dan ciri suami akan mencapai orgasme. Dengan begitu bisa mengingatkan dia untuk mencabut penisnya sebelum terjadi ejakulasi di dalam vagina.
Saling percaya adalah kunci suksesnya melakukan metode kontrasepsi alami ini.
Bila takut cara tersebut tidak berhasil, maka Anda harus menyiapkan rencana cadangan. Untuk menambah fungsi pencegah kehamilan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Minum pil kontrasepsi darurat paling lama 5 hari setelah bercinta
- Menggunakan spermisida untuk membunuh sperma
- Jangan berhubungan badan pada masa subur meskipun melakukan ejakulasi di luar vagina
- Menghitung kalender masa subur dengan seksama
- Sebelum berhubungan, minta suami untuk buang air kecil lebih dulu
- Pastikan saat ejakulasi, posisi penis suami tidak berada di dekat paha atau vagina istri. Hal ini untuk menghindari sperma mengalir dan berenang masuk ke dalam vagina.
Menggunakan alat kontrasepsi
Apabila Anda dan pasangan sudah melakukan metode sanggama terputus, namun masih kebobolan, sebaiknya pertimbangkan menggunakan alat kontrasepsi yang terbukti efektif. Jika memang benar-benar ingin menunda punya momongan atau tidak mau menambah anak.
Beberapa alat kontrasepsi juga bisa membantu meningkatkan efektivitas metode coitus interuptus yang dilakukan. Di antaranya adalah:
1. Kondom
Menggunakan kondom sebagai pelindung tambahan. Metode ini akan membuat sanggama terputus Anda makin efektif dalam mencegah kehamilan. Jadi, saat suami lupa mengeluarkan penis tepat pada waktunya, kemungkinan hamil masih rendah.
2. Pil KB (morning-after pill)
Bila ingin lebih efektif lagi, Bunda bisa menyimpan pil KB yang biasa diminum di pagi hari setelah berhubungan seksual, untuk mencegah kehamilan. Pil ini juga berguna ketika suami lupa mencabut penisnya sebelum ejakulasi. Pil ini efektif dikonsumsi 24-120 jam setelah berhubungan.
Metode sanggama terputus ini bukanlah cara yang paling aman untuk mencegah kehamilan. Namun menjadi cara yang paling mudah dan bebas efek samping.
Akan tetapi, cara ini tidak bisa melindungi Anda dari penyakit infeksi menular seksual jika pasangan tidak setia. Karenanya berusahalah setia pada pasangan dan minta komitmen yang sama darinya.
Apapun metode kontrasepsi yang dipilih, pastikan itu merupakan keputusan bersama. Anak adalah tanggung jawab bersama, jadi sudah seharusnya berbagi tanggung jawab tersebut sejak awal. Sejak kalian berencana memilikinya atau tidak memilikinya sama sekali.
Semoga bermanfaat.
*Disadur dari theAsianparent Malaysia
Baca juga:
Mengenal Vasektomi, Salah Satu Metode Kontrasepsi Pria yang Aman
Nikmati saat bercinta dengan rasa aman. Cek artikel ini untuk rekomendasi kondom terbaik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.