5 Efek Samping Pemanis Buatan bagi Tubuh, Salah Satunya Bikin Mudah Lapar

Pemanis buatan bisa picu obesitas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pemanis buatan kerap kali ditambahkan dalam makanan dan minuman dalam kemasan sebagai pengganti gula. Alternatif tersebut dilakukan untuk meminimalkan sejumlah penyakit yang muncul akibat konsumsi gula yang diberikan. Meski terbilang rendah kalori, efek samping pemanis buatan juga bisa jadi ancaman kesehatan. 

Beberapa orang yang sedang melakukan diet biasanya mengganti konsumsi gula ke pemanis buatan. Hal tersebut dilakukan sebagai strategi mengontrol konsumsi gula pada tubuh, tetapi masih bisa memakan sesuatu yang manis. Zat kimia pengganti gula dianggap mampu menghindarkan tubuh dari berbagai risiko. 

Akan tetapi, nyatanya tidak demikian. Efek samping pemanis buatan juga dapat muncul seperti halnya konsumsi gula alami. Terlebih apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan jangka panjang. Apa saja efek sampingnya?

Artikel Terkait: 4 Pemanis alami yang lebih sehat dari gula, mau coba?

Efek Samping Pemanis Buatan bagi Tubuh 

Sumber: Unsplash

Alih-alih menyehatkan, mengonsumsi pemanis buatan juga memiliki risiko yang sama dengan gula alami. Pemanis buatan dibuat melalui reaksi kimia yang akan menimbulkan rasa manis di lidah.

Zat pemanis dianggap sebagai sebuah terobosan untuk mengganti asupan gula dalam tubuh agar tidak berlebihan. Namun, pemanis buatan juga memiliki risiko yang sama buruknya bagi tubuh seperti halnya gula alami.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Inilah beberapa efek samping pemanis buatan bagi tubuh. 

1. Meningkatkan Nafsu Makan

Pemanis buatan sering kali dijadikan sebagai pengganti gula oleh orang yang menjalani diet. Bukannya bisa menurunkan berat badan, konsumsi zat pemanis buatan justru bisa memicu kenaikan berat badan. Sebab, pemanis buatan dapat meningkatkan nafsu makan. 

Melansir Webmd.com, sebuah studi menyatakan konsumsi minuman yang mengandung sukralosa pada perempuan dan orang dengan obesitas dapat meningkatkan aktivitas dalam pusat otak. Akibatnya, perempuan cenderung makan makanan yang lebih banyak karena lebih sensitif terhadap pemanis buatan. 

Kathleen Page, MD, seorang profesor kedokteran di Universitas Keck School of Medicine menjelaskan minum minuman dengan pemanis buatan dapat mengelabui otak agar merasa lapar dan merangsangnya untuk memperoleh lebih banyak kalori dari makanan yang  dikonsumsi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, pencarian lebih lanjut diperlukan sebelum dokter dan ahli gizi memberi tahu orang-orang untuk tidak menggunakan pemanis ini.

2. Efek Samping Pemanis Buatan Dapat Menimbulkan Obesitas 

Lebih lanjut dari efek pemanis buatan adalah timbulnya obesitas. Beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan lebih sensitif pada pemanis buatan.

Beberapa zat pemanis buatan justru dapat menimbulkan kenaikan berat badan. Pria yang memiliki berat badan yang sehat tidak mengalami peningkatan respons rasa lapar dan tidak berpengaruh oleh konsumsi pemanis buatan. Sebaliknya, perempuan dan orang dengan obesitas diminta untuk menghindari pemanis buatan. 

Artikel Terkait: Apa bedanya pemanis buatan atau artificial sweeteners, dengan gula alami?

3. Gangguan Metabolisme Termasuk Salah Satu Efek Samping Pemanis Buatan

Mengonsumsi makanan dan minuman berpemanis buatan dalam jumlah yang berlebihan ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik, yakni  gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh gangguan pada kerja sistem metabolisme tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Stephanie Kullmann, PhD pasca-doktoral di Institute for Diabetes Research and Metabolic Diseases of Helmholtz Zentrum München di Universitas Tübingen, di Jerman mengungkapkan, penambahan pemanis buatan dapat merusak respons otak terhadap makanan sehingga dapat berdampak buruk pada metabolisme. Lagi-lagi risiko tersebut dapat terjadi terutama pada perempuan. 

4. Diabetes Tipe 2

Orang yang memiliki diabetes terkadang menggunakan pemanis buatan untuk mendapatkan rasa manis dari makanan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kenaikan kadar gula.

Banyak penelitian menunjukan bahwa pemanis buatan tidak meningkatkan kadar gula dan insulin. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena pemanis buatan juga memiliki risiko bagi orang yang memiliki diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan kondisi yang membuat kadar gula dalam darah melebihi nilai normal. Tingginya kadar gula darah disebabkan oleh tubuh yang tidak menggunakan hormon insulin secara normal. Hormon insulin merupakan hormon yang membantu gula (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.

5. Efek Samping Pemanis Buatan: Kembung, Diare, dan Sakit Perut

Konsumsi sorbitol dalam jumlah besar mungkin bisa menyebabkan kembung, diare, dan sakit perut pada orang-orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya. Terutama anak-anak sebaiknya hindari makanan dengan bahan tambahan pangan ini karena dapat menimbulkan gangguan pencernaan

Artikel terkait: Dianggap berbahaya, ini fakta lain aspartame pemanis buatan dalam jajanan anak

Jenis-Jenis Pemanis Buatan yang Umum Digunakan

Sumber: unsplash

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah mengetahui berbagai dampak pemanis buatan pada tubuh, maka kita perlu membatasi jumlah asupan pemanis buatan pada tubuh. Setidaknya ada tujuh jenis pemanis buatan yang umum ditambahkan dalam makanan atau minuman. 

  • Sakarin merupakan pemanis berbentuk bubuk kristal putih yang terbuat dari o-toluene sulfonamide atau phthalic anhydride. Jenis pemanis buatan ini memiliki kadar kemanisan 300-400 kali lipat dibanding gula pasir. 
  • Aspartam merupakan pemanis buatan yang populer sejak awal 1980-an ini memiliki derajat kemanisan sekitar 60-220 kali lipat gula pasir dan tidak meninggalkan rasa pahit.
  • Siklamat tingkat kemanisannya sekitar 30–50 kali lipat gula pasir. Pemanis ini sering digunakan pada makanan yang dipanggang, permen, makanan penutup, minuman ringan, dan dressing salad. Pemanis buatan ini lebih tahan panas dibandingkan aspartam, mudah larut dalam air, dan tidak meninggalkan rasa pahit sekuat sakarin.
  • Sukralosa merupakan pemanis buatan yang terbuat dari gula pasir (sukrosa). Namun, berbeda dengan gula pasir biasa dengan tingkat kemanisan 600 kali lipat gula pasir.
  • Acesulfame potassium atau  Ace-K merupakan jenis pemanis buatan rendah kalori yang biasanya ditambahkan ke dalam bebas gula. Bentuknya seperti kristal putih dengan kadar kemanisan 200 kali lipat. 
  • Sorbitol merupakan pemanis buatan dengan jenis karbohidrat. Keunggulannya tidak hanya menambah rasa manis, tapi juga menjaga kelembapan makanan dan menghasilkan tekstur yang diinginkan. 
  • Neotam merupakan jenis pemanis buatan terbaru yang merupakan turunan dari aspartam. Tingkat kemanisannya terbilang sangat tinggi, yakni 7.000–13.000 kali lipat gula pasir.

Tentu ada efek samping pemanis buatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Kita pun agaknya sulit menghindari makanan dan minuman tanpa pemanis buatan. Sebab, hampir setiap makanan kemasan mengandung bahan tambahan pangan ini. 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca Juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan