Tiga orang anak ditinggal bunuh diri oleh orangtua mereka pada Selasa (10/3). Sebelum menghilangkan nyawanya, mereka bahkan telah menulis surat wasiat yang berisi pesan terakhir untuk anak-anaknya yang ditemukan di lokasi TKP.
Pesan memilukan untuk anak yang ditinggal bunuh diri oleh orangtua
Pasangan suami-istri, JW (42) dan YI (38), ditemukan bunuh diri di rumah mereka yang terletak di Kecamatan Wagir, Malang, Jawa Timur.
Tragedi ini awalnya diketahui oleh putranya sendiri, sang anak bernama Feri. Mengetahui hal tersebut, Feri pun langsung berteriak dan meminta pertolongan warga.
JW ditemukan meninggal karena gantung diri, sedangkan YI masih diduga meninggal karena menelan racun. Kematian YI masih menjadi pertanyaan, karena pihak kepolisian setempat tidak menemukan racun apa pun di rumah mereka.
“Memang, saat itu ada buih di mulut YI. Tapi kondisi di dalam rumah sudah bersih. Kami cari ke tempat sampah enggak menemukan benda mencurigakan. Namun, diduga ada ketidakharmonisan dalam keluarga,” jelas Kapolsek Wagir, AKP Sri Widyaningsih seperti yang dilansir dari laman Kompas.
Di lain sisi, Sri juga menjelaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh YI. “Hanya mulut berbuih saja dan tidak ada tanda kekerasan. Yang laki-laki sudah tergantung dan yang perempuan dalam posisi tidur di kasur dan ditutup kain. Namun saat anggota Polres datang, keduanya sudah dalam posisi ditidurkan.”
Di sisi lain, Kapolsek Wagir juga menduga bahwa motif bunuh diri juga dilatarbelakangi oleh masalah keluarga. YI diketahui menggugat cerai JW, dan putusan pengadilan direncanakan keluar dari pengadilan di hari keduanya meninggal.
“Suami ini diketahui tidak bekerja, istri tua yang ikut meninggal bekerja di salah satu pabrik rokok sebagai buruh. JW juga punya istri kedua, bekerja di Hong Kong,” lanjut Sri.
Meninggalkan surat wasiat
Sumber foto: Kompas.com
Ketiga anak yang ditinggal bunuh diri oleh orangtua mereka pun menerima surat wasiat. Surat tersebut berisikan pesan dan permintaan terakhir JW untuk ketiga anaknya.
Dilansir dari laman Tugu Malang, surat wasiat tersebut berisi:
“Yoga, di dompet bapak ada uang untuk kebutuhan sehari-hari. Ayah minta maaf. Mak Yah, maafkan saya. Agus, maaf masih belum bisa bayar uang susu.
Feri, maafkan bapak, tolong jaga baik-baik adikmu. Di tangan ibu ada surat.
Jangan diautopsi. Ibu dan Bapak sudah ikhlas, anak-anakku yang pintar. Yoga, Feri, Vega yang rukun. Kalian bertiga satu darah daging, jangan sampai bertengkar sampai tua.
Jadikan kami satu liang lahat.”
Sosok Mak Yah dan Agus yang ada di dalam surat merupakan tentangga korban. Sementara Vega merupakan anak balita JW, anak bungsu tersebut tengah tinggal bersama istri muda JW yang sedang bekerja di Hong Kong.
“Tulisan di surat tersebut adalah tulisan JW, telah dipastikan oleh kedua anaknya,” tutup Sri memberikan keterangan.
Dampak yang ditimbulkan pada anak
Ada berbagai alasan yang mendasari seseorang melakukan bunuh diri, termasuk pada orangtua.
Beberapa faktor yang bisa melatarbelakangi juga cukup kompleks. Entah itu didorong faktor ekonomi, depresi, sosial, dan permasalahan lainnya.
Berkaca dari kasus JW dan YI, pasangan tersebut meninggalkan sosok tiga orang anak karena aksi tersebut. Tentunya, kejadian ini pun akan berdampak negatif pada psikologis ketiganya.
Dilansir dari laman Child Mind Institute, beberapa hal yang bisa saja terjadi pada anak yang ditinggal bunuh diri oleh orangtua di antaranya:
- Sedih terus-menerus dan menyalahkan diri sendiri
- Mati rasa secara emosional
- Mengalami kondisi amnesia selektif atau lupa akan beberapa hal tertentu
- Nafsu makan berkurang
- Mudah marah
- Menarik diri dari aktivitas sosial
- Berisiko tinggi melakukan hal yang sama seperti kedua orangtuanya
Bunuh diri bukanlah jalan keluar
Bunuh diri merupakan tindakan yang disebabkan karena berbagai alasan dan tidak hanya didasari oleh satu hal. Dan tentunya, seberat apa pun faktor yang melatarbelakangi, bunuh diri bukanlah jalan keluar yang tepat untuk menghindari masalah.
Tidak akan ada yang merasa baik-baik saja ketika ditinggal bunuh diri oleh orang tercinta. Termasuk anak yang ditinggal bunuh diri oleh orangtua mereka.
Anak pasti akan bersedih ketika melihat kedua orangtuanya menderita. Namun, dia akan lebih bersedih dan terpukul jika kehilangan kedua orangtuanya.
Oleh karena itu, bila Parents tengah berada dalam titik terendah dalam hidup, jangan ragu untuk mencari pertolongan. Saat terbesit pikiran bunuh diri, ingatlah hal-hal menyenangkan yang pernah Parents alami seperti:
- Gelak tawa dari anak-anak tercinta ketika Anda mengajaknya bercanda
- Kehangatan dari pelukan mereka
- Semangat yang mereka berikan di saat Anda lelah
- Hal-hal kecil seperti hadiah sederhana yang pernah mereka berikan
- Perasaan bahagia yang muncul ketika melihatnya tertidur, tersenyum senang ketika diberi hadiah kecil, dan sebagainya.
Parents, percayalah bahwa seburuk-buruknya kondisi orangtua, anak akan lebih bahagia jika kita tetap bertahan dengan mereka. Apabila beban yang ditanggung sudah sangat berat, jangan ragu untuk segera meminta pertolongan, ya.
Berikut ini merupakan layanan pencegahan bunuh diri yang bisa Parents hubungi:
Gerakan Into The Light
Facebook – IntoTheLightID
Twitter – @IntoTheLightID
Email: [email protected]
LSM Jangan Bunuh Diri
Email: [email protected]
Telepon: 021 9696 9293
***
Referensi: Tugu Malang, Kompas, Child Mind
Baca juga:
Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.