Diet untuk ibu menyusui seperti apa, sih? Memang boleh ya, ibu menyusui diet? Bagaimana dengan produksi ASI-nya nanti?
Siapa di antara Bunda yang memiliki pertanyaan seperti di atas?
Setidaknya hal inilah yang dirasakan Anthy, seorang ibu baru yang sedang menikmati momen bahagia mengurus buah hatinya.
Meskipun ia menyadari fakta bahwa dirinya akan melewati beragam perubahan hidup, ia telah siap.
Namun, karena saat hamil ia mengalami lonjakan kenaikan berat badan hingga 13 kg, ia pun sudah berniat untuk segera melakukan diet.
Belum lagi saat melihat orang lain, khususnya para pesohor yang bisa kembali singset setelah melahirkan. Rasanya tentu bisa bikin iri.
Artikel terkait: 5 Buah yang Bagus untuk Ibu Menyusui agar Produk ASI Lancar
Apakah Ibu Menyusui Boleh Diet?
Belum lama ini saya berbincang dengan dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK dari RS. Pondok Indah Jakarta mengenai diet untuk ibu menyusui.
Ia menegaskan bahwa sebenarnya ibu menyusui boleh saja melakukan diet. Namun, diet yang dimaksud tentu saja memiliki aturan tersendiri.
Bunda tidak ingin jika diet yang dilakukan akhirnya berujung menurunkan produksi dan kualitas ASI untuk si Kecil, kan?
Oleh karena itulah, dr. Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp.GK memaparkan bahwa diet untuk ibu menyusui boleh dilakukan saat anak sudah melewati fase ASI eksklusif.
“Ibu menyusui boleh saja kok, kalau mau diet. Tapi, harus sabar, jangan langsung memutuskan untuk diet. Setidaknya sampai anak masuk tahapan MPASI dulu,” kata dr. Juwalita.
Dokter yang sering menjadi narasumber di beberapa program kesehatan ini pun menegaskan kembali bahwa jika ibu fokus menyusui, dengan mengosongkan payudara untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi, sebenarnya energi yang tersimpan akan keluar sehingga membantu proses diet, meskipun secara perlahan.
“Sebenarnya bila ibu menyusui teratur memberikan ASI, itu artinya sudah pada proses mengosongkan ASI supaya pembentukan ASI juga jadi maksimal. Nah, saat pembentukan ASI ini, Busui butuh energi, jadi energi yang tersimpan di dalam tubuh itu juga akan terpakai. Sering kali setelah menyusui, ibu merasa cepat lapar, nah asupan inilah yang perlu diperhatikan. Jangan sampai berlebihan ataupun malah jadi kurang,” tegasnya.
Artikel terkait: 15 Manfaat Menyusui Bagi Ibu dan Bayi yang Jarang Diketahui
Berapa Kalori yang Diperlukan Ibu Menyusui?
Lebih lanjut ia pun menambahkan bahwa asupan nutrisi di enam bulan pertama, ibu menyusui membutuhkan tambahan 330 kalori.
Misalnya saat pagi hari bisa mengonsumsi dua gelas susu dan satu buah apel.
Saat makan siang, konsumsi segelas susu, protein yang didapatkan dari satu potong paha ayam, dan satu biskuit. Sedangkan saat malam hari, konsumsi satu gelas susu, paha ayam, dan satu buah apel.
Sedangkan setelah melewati 6 bulan pertama, tambahan kebutuhan kalori yang dibutuhkan ibu menyusui sebanyak 400 kalori.
Artikel terkait: Ampuh Lancarkan BAB, Amankah Minum Vegeta untuk Ibu Menyusui?
Bagaimana Cara Diet untuk Ibu Menyusui?
“Diet untuk ibu menyusui, pertama kita harus tracking dulu makanan sehari-hari seperti apa. Biasanya, penyumbang kalori terbesar dan tidak disadari adalah dari makanan dan minuman manis. Untuk itu harus dikurangi. Kemudian, yang paling mudah adalah kurangi porsi makan. Perbanyak konsumsi makanan protein tinggi, dan rendah lemak.
“Contohnya ikan, daging tanpa lemak dan ayam tanpa kulit. Percaya nggak, makan ayam dengan dan tanpa kulit itu bedanya minimal sampai 100 kalori, lho! Jangan lupa makan kacang-kacangan sumber protein nabati seperti tempe dan tahu. Makanan ini sudah mengandung protein, karbohidrat dan serat,” paparnya.
“Intinya, pada 6 bulan pertama memberikan ASI eksklusif dan ditambah lagi dengan melakukan olahraga rutin, berat badan biasanya juga akan turun. Kemudian setelah bayi 6 bulan mulai memasuki tahapan MPASI untuk memenuhi kebutuhan nustri yang makin banyak. Mau langsung diet? Tunggu saja sampai usia anak 7 bulan karena anggap saja satu bulan pertama memasuki MPASI anak masih harus adaptasi dulu,” sarannya.
Jadi, jika memang Bunda masih menyusui secara eksklusif, tak ada salahnya untuk lebih bersabar melakukan diet ya, Bun.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Baca juga:
8 Bahaya Merkuri untuk Ibu Menyusui dan Bayi, Hati-hati Bunda
Bolehkah Ibu Menyusui Saat Demam? Bunda, Simak Tips Aman Melakukannya!